Menepis Mitos Banyak Anak Banyak Rezeki yang Tak Lagi Berlaku Pada Pasangan Modern
Di Indonesia, pasti Moms tahu bahwa terdapat istilah ‘banyak anak banyak rezeki’. Orang zaman dulu percaya sekali dengan semakin banyak jumlah anak mereka, semakin banyak juga rezeki yang mereka dapatkan. Namun, anggapan tersebut sepertinya sudah tak lagi relevan dengan kondisi keluarga modern saat ini.
Kondisi keluarga modern dengan suami istri yang bekerja, serta kondisi keuangan yang terkadang tidak stabil membuat banyak pasangan muda memilih untuk memiliki sedikit anak.
Keputusan ini dinilai sebagai keputusan terbaik oleh banyak pihak, termasuk pemerintah.
Mari simak ulasan lebih lanjut kenapa istilah ‘banyak anak banyak rezeki’ tak lagi berlaku pada pasangan modern.
Baca Juga: 5 Alasan Seks Tak Lagi Jadi Prioritas Pasangan Modern dan Solusinya
1. Anak Lebih Mendapat Perhatian
Generasi sekarang merupakan produk program pemerintah Keluarga Berencana (KB) yang memang mengimbau masyarakat untuk hanya memiliki dua anak dengan hanya satu balita.
Dengan memiliki dua anak, pemenuhan kebutuhan lebih mudah dilakukan. Jika kedua orang tua bekerja pun, perhatian untuk dua anak masih bisa cukup diberikan.
Dikutip dari Institute for Family Studies, anak-anak yang lebih tua cenderung kurang mendapat perhatian dari orang tua.
Hal itu juga berdampak pada minimnya stimulasi intelektual di rumah dan waktu kebersamaan anak-anak yang lebih tua dengan orang tua mereka, mengingat orang tua mereka akan sibuk mengurus si adik yang masih balita dan yang baru lahir.
Baca Juga: Berapa Tahun Beda Jarak Usia Terbaik Untuk Kakak dan Adik?
2. Pengaruhi Kondisi Ekonomi Keluarga
Banyak anak dalam keluarga juga secara langsung akan memengaruhi kondisi ekonomi keluarga mereka.
Orang tua harus membayar biaya hidup sehari-hari anak-anak, biaya sekolah, biaya kesehatan, dan biaya lainnya.
Dengan kondisi ekonomi yang serba mepet bahkan kekurangan, anak-anak lah yang akan terkena dampaknya.
Sebuah studi yang dilakukan tiga ahli ekonomi menemukan bahwa memiliki banyak anak akan mengurangi mengurangi nilai kognitif anak, memperburuk perilaku mereka, meningkatkan risiko keterlibatan anak pada kriminalitas dan risiko kehamilan saat remaja, dan menurunkan tingkat pendidikan serta pendapatan mereka saat beranjak dewasa.
Dari studi yang sama, ditemukan bahwa orang tua dengan banyak anak kebanyakan tidak mampu membiayai kuliah anak-anak mereka. Padahal, kuliah sebenarnya awal yang baik untuk memulai kehidupan yang lebih baik.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Waktu Kedaluarsa Alat KB IUD, Fatal Akibatnya pada Organ Reproduksi
Dengan kondisi ini, istilah ‘banyak anak banyak rezeki’ tentunya tak lagi relevan. Bagaimana pendapat Moms soal anggapan tersebut? Share yuk!
(AND)
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.