Selain Baby Oil, Ini 5 Pengganti Lubricant yang Tidak Aman Digunakan

Tidak semua produk yang berbahan licin bisa dijadikan pengganti lubricant
Selain Baby Oil, Ini 5 Pengganti Lubricant yang Tidak Aman Digunakan

Mungkin sebelumnya penggunaan lubricant dianggap memalukan, namun seiring perkembangan informasi, kini lubricant menjadi alat yang esensial di dekat ranjang.

Selain menjadi solusi bagi vagina kering, lubricant terbukti meningkatkan kepuasan seksual bagi laki-laki maupun perempuan.

Dengan menggunakan lubricant, Moms dan Dads telah mengurangi gesekan yang dapat merusak kondom atau melukai dinding vagina.

Terapis seks Marty Klein, Ph.D. merekomendasikan penggunaan lubricant untuk kedua pihak setiap kali berhubungan bagi pria maupun wanita, Menurutnya, semakin basah semakin baik.

Bahan Pengganti Lubricant yang Tidak Aman

Apa yang terjadi ketika Moms dan Dads kehabisan lubricant? Sebenarnya ada beberapa pengganti lubricant alami yang bisa digunakan seperti lidah buaya atau putih telur.

Namun, meskipun kehabisan, ada pula beberapa bahan-bahan licin yang tidak boleh dijadikan sebagai pengganti lubricant. Apa saja?

1. Whipped Cream

Selain Baby Oil, Ini Bahan-Bahan yang Tidak Boleh Digunakan sebagai Pengganti Lubricant 1.jpg
Foto: Selain Baby Oil, Ini Bahan-Bahan yang Tidak Boleh Digunakan sebagai Pengganti Lubricant 1.jpg

Foto: freepik.com

Menggunakan whipped cream untuk foreplay memang menyenangkan, tapi sebaiknya jauhkan makanan ini dari vagina.

Whipped cream dan berbagai makanan lain yang mengandung gula memang lezat dan memiliki tekstur yang dapat melumas permukaan kulit, namun dapat menghilangkan keseimbangan asam pH pada vagina, kemudian menyebabkan iritasi.

Baca Juga: Ketahui 3 Tipe Lubricant untuk Tingkatkan Kepuasan Seksual

2. Losion

Selain Baby Oil, Ini Bahan-Bahan yang Tidak Boleh Digunakan sebagai Pengganti Lubricant 2.jpg
Foto: Selain Baby Oil, Ini Bahan-Bahan yang Tidak Boleh Digunakan sebagai Pengganti Lubricant 2.jpg

Foto: freepik.com

Berapa banyak film yang Moms dan Dads saksikan dan memperlihatkan adegan seorang laki-laki menggunakan losion untuk masturbasi?

Karena terlalu sering ditampilkan di film, muncul anggapan bahwa losion dapat menjadi pengganti lubricant yang baik, padahal sebaliknya.

Losion mengandung pewarna, parfum, dan paraben, yang dipercaya sebagian ahli berpotensi mengganggu hormon.

Kandungan lain yang umumnya terdapat dalam losion adalah propyl glycols, berfungsi sebagai zat yang menjaga losion tetap lembap, yang dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan pada kulit sensitif seperti area kemaluan.

Pada wanita, kandungan parfum dalam losion dapat menyebabkan infeksi yeast, jadi jangan ambil resiko, ya.

3. Olive Oil dan Minyak Lainnya

Selain Baby Oil, Ini Bahan-Bahan yang Tidak Boleh Digunakan sebagai Pengganti Lubricant 3.jpg
Foto: Selain Baby Oil, Ini Bahan-Bahan yang Tidak Boleh Digunakan sebagai Pengganti Lubricant 3.jpg

Foto: freepik.com

Pada dasarnya, semua minyak alami secara umum aman untuk digunakan sebagai pelumas, tetapi dapat merusak lapisan lateks pada kondom dan menyebabkan beberapa masalah lain seperti iritasi pada vagina atau bahkan kondom robek.

Perlu menjadi catatan juga bahwa penggunaan minyak kelapa yang telah melalui beberapa proses dapat menyumbat pori-pori.

Kandungan antibakteri alami pada minyak kelapa pun dapat merusak keseimbangan bakteri baik pada vagina.

Berbeda lagi dengan mineral oil, yang jika digunakan akan terserap oleh kulit, sehingga malah membuat permukaan kelamin semakin kering, menaikkan risiko alat vital Moms atau Dads terluka.

Pada penelitian Mineral Oil Lubricants Cause Rapid Deterioration of Latex Condoms, kondom berbahan lateks dapat rusak 90% hanya dalam 60 detik ketika terkena mineral oil.

Baca Juga: Amankah Menggunakan Baby Oil Sebagai Pelumas?

4. Petroleum Jelly

Selain Baby Oil, Ini Bahan-Bahan yang Tidak Boleh Digunakan sebagai Pengganti Lubricant 4.jpg
Foto: Selain Baby Oil, Ini Bahan-Bahan yang Tidak Boleh Digunakan sebagai Pengganti Lubricant 4.jpg

Foto: freepik.com

Terkenal sebagai pelembap kulit dan teksturnya yang menghaluskan, wajar jika petroleum jelly dilirik sebagai pengganti lubricant.

Padahal, petroleum jelly tidak cocok digunakan untuk aktivitas seks karena dapat menggumpal dan sulit dibersihkan, sehingga menimbulkan penumpukan bakteri.

Hasil penelitian Obstetrics and Gynecology, wanita yang menggunakan petroleum jelly sebagai lubricant memiliki risiko 2 kali lipat terinfeksi bakteri vaginosis.

Selain itu, petroleum jelly berbasis minyak sehingga tidak dapat digunakan bersama kondom.

5. Mentega, Margarin, dan Lemak

Selain Baby Oil, Ini Bahan-Bahan yang Tidak Boleh Digunakan sebagai Pengganti Lubricant 5.jpg
Foto: Selain Baby Oil, Ini Bahan-Bahan yang Tidak Boleh Digunakan sebagai Pengganti Lubricant 5.jpg

Foto: freepik.com

Bahan-bahan dapur ini biasanya memang selalu tersedia, tapi sama seperti sebelumnya, ketiga produk ini mengandung minyak yang dapat merusak kondom sehingga tidak direkomendasikan dan dapat menyebabkan iritasi.

Mentega dan lemak hewani akan lebih cepat berbau tengik tanpa kita sadari.

Maka, sebaiknya hindari gunakan mentega maupun lemak hewani sebagai pengganti lubricant.

Alasan lainnya adalah ketiga produk ini akan sangat sulit dibersihkan.

Baca Juga: 5 Hal Penting yang Harus Diketahui Sebelum Menggunakan Pelumas

Tidak semua bahan yang licin dan basah cocok digunakan untuk area vital, Moms.

Sebaiknya, jangan menggunakan bahan-bahan yang mengandung gula, parfum atau berbau karena dapat menyebabkan iritasi kulit atau alergi, serta sulit dicuci dan dibilas.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb