10 Maret 2024

Bayi Sering Tersedak saat Menyusu, Ini Pencegahannya!

Bagaimana cara mengatasinya, ya?
Bayi Sering Tersedak saat Menyusu, Ini Pencegahannya!

4. Menyusu dari Dua Payudara

Menyusu dari 2 payudara ternyata bisa menyebabkan bayi tersedak.

Ini karena ketika Moms menyusui Si Kecil dari 2 payudara secara bergantian. Ini justru merangsang produksi ASI di kedua payudara.

Sebaiknya, Moms menyusui dari 1 payudara terlebih dahulu sampai kosong (ASI menipis). Jadi ketika payudara kiri kosong, ganti posisi Si Kecil untuk menyusu di payudara lainnya.

Dua payudara yang sama-sama banyak memproduksi ASI bisa membuat kecepatan aliran ASI menjadi lebih deras dari biasanya.

Baca Juga: 10 Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu dan Cara Mengatasinya

Cara Mencegah Bayi Tersedak

Bayi Menyusu (Orami Photo Stock)
Foto: Bayi Menyusu (Orami Photo Stock)

Selain peka dengan tanda-tanda bayi kenyang, Moms juga harus tahu tanda-tanda aliran ASI terlalu deras, yaitu:

  • Bayi terengah-engah pada awal menyusui
  • Bayi menekan puting susu

Dilansir melalui NHS, berikut ini langkah yang bisa Moms ambil untuk mencegah hal tersebut terjadi.

1. Fokus Menyusu di Satu Payudara

Sama dengan salah satu penyebab bayi sering tersedak saat menyusu, maka Moms harus fokuskan pada 1 payudara saja.

Menggunakan 1 payudara secara eksklusif per menyusui adalah metode terbaik, karena:

  • Moms bisa memastikan payudara benar-benar kosong
  • Aliran ASI melambat
  • Bayi mendapatkan semua hindmilk dengan lemak yang lebih tinggi

Sebuah strategi yang disebut "blok menyusui" menyarankan untuk menggunakan hanya 1 payudara selama satu blok waktu (setidaknya beberapa jam).

Sehingga, Moms bisa mengurangi pasokan ASI di payudara lain sebelum beralih ke blok berikutnya.

2. Perhatikan Posisi Menyusui

Penyebab bayi sering tersedak saat menyusu yang umum terjadi adalah kesalahan posisi menyusui dan mulut bayi yang belum merekat sempurna pada puting.

Jadi, jangan terburu-buru, ya Moms. Perhatikan terlebih dahulu posisi mulut bayi.

3. Kendalikan Aliran Susu

Jika Moms menyusui langsung, kendalikan aliran susu dengan menekan perlahan pada areola.

Tindakan ini membantu bayi mengontrol aliran susu sehingga mereka tidak terlalu cepat tersedak.

4. Berikan Istirahat saat Menyusui

Sering-seringlah memberi bayi istirahat saat menyusui. Ini memungkinkan mereka untuk menelan dan bernapas dengan baik di antara tegukan susu.

5. Hindari Gangguan

Cobalah menciptakan lingkungan yang tenang dan minim gangguan saat menyusui. Bayi yang terlalu gelisah atau terlalu terganggu dapat lebih mudah tersedak.

Selain itu, Moms juga dapat melakukan beberapa tips berikut untuk mengurangi bayi tersedak saat menyusu, yaitu:

  • Pastikan pelekatan antara mulut dengan areola dalam kondisi tepat
  • Pilih posisi menyusui yang paling nyaman
  • Pastikan posisi kepala bayi lebih tinggi daripada badannya saat menyusu
  • Posisikan seperti saat IMD setelah melahirkan dimana Moms setengah duduk dan bayi tengkurap di dada
  • Perah payudara agar laju ASI tidak terlalu deras saat bayi menyusu
  • Apabila bayi tersedak, hentikan pemberian ASI dan tepuk lembut punggung bayi
  • Sendawakan bayi setelah menyusu
  • Berikan ASI perah melalui sendok atau cup feeder secara perlahan

Baca Juga: 13+ Pantangan Makanan untuk Ibu Menyusui, Catat Moms!

Itu dia Moms penyebab bayi sering tersedak saat menyusu.

Ada beberapa hal yang perlu Moms perhatikan dan mulai aplikasikan agar tidak terulang kembali, ya.

  • https://www.sja.org.uk/get-advice/first-aid-advice/choking/baby-choking/
  • https://www.redcross.org.uk/first-aid/learn-first-aid-for-babies-and-children/choking-baby
  • https://raisingchildren.net.au/babies/safety/choking-strangulation/choking-first-aid-pictures
  • https://www.nhs.uk/conditions/baby/first-aid-and-safety/first-aid/how-to-stop-a-child-from-choking/
  • https://medlineplus.gov/ency/article/000048.htm
  • https://www.healthline.com/health/baby/baby-choking-on-milk#breastfeeding
  • https://www.parents.com/baby/breastfeeding/breast-milk/overactive-letdown/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb