11 July 2022

3 Metode Belajar Membaca Anak TK, Bisa Baca Tanpa Mengeja Huruf!

Pelajari caranya yuk, Moms!
3 Metode Belajar Membaca Anak TK, Bisa Baca Tanpa Mengeja Huruf!

Foto: Orami Photo Stocks

Metode belajar membaca anak TK biasanya diawali dengan mengeja kata.

Sayangnya, metode ini dinilai kurang bisa memberikan hasil jangka panjang yang signifikan untuk Si Kecil.

Lantas, bagaimana cara belajar membaca anak TK yang tepat?

Nah, ada salah satu metode belajar yang disebut synthetic phonics, yaitu teknik membaca dengan cara mengenal dan mengucapkan bunyi huruf, bukan mengejanya.

Metode ini diketahui mampu memberikan manfaat jangka panjang yang lebih signifikan, terutama bagi Si Kecil yang bahasa pertamanya bukan Bahasa Inggris.

Kali ini kita akan membahas cara mengajarkan anak membaca tanpa mengeja, serta tips-tips membaca yang bisa Moms terapkan dengan Si Kecil di rumah.

Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Baca Juga: Moms, Ini Cara Belajar Membaca Anak SD yang Paling Efektif!

Metode Belajar Membaca Anak TK yang Populer

Anak Kelas 2 SD Masih Belum Bisa Membaca Lakukan 3 Hal Ini Untuk Mengatasinya 1.jpg
Foto: Anak Kelas 2 SD Masih Belum Bisa Membaca Lakukan 3 Hal Ini Untuk Mengatasinya 1.jpg

Foto Ibu Membaca Bersama Anak (Orami Photo Stock)

Moms, apakah Si Kecil sudah mulai masuk TK?

Biasanya, pada usia ini mereka mulai belajar membaca yang sederhana, seperti mengenal huruf, bunyi huruf, dan mengeja.

Berikut ini 2 metode membaca anak TK yang kerap digunakan, antara lain:

1. Phonics

anak membaca buku
Foto: anak membaca buku (Orami Photo Stock)

Foto Anak Belajar Membaca (Orami Photo Stock)

Metode belajar membaca yang pertama yaitu phonics, berasal dari kata “phon” yang artinya suara.

Jadi, metode phonics digunakan untuk mengenalkan bunyi tiap huruf maupun suku kata ketika membaca.

Misalnya, ketika Moms membaca kata “buah”, Si Kecil diharapkan mampu mengenal bunyi “b, u, a, dan h” pada kata tersebut.

Ada salah satu metode dalam phonics yang disebut analytic phonics.

Metode ini bisa membantu Si Kecil mengenal bunyi huruf dan kata-kata baru, dengan mendengarkan bagian awal (onset) dan akhir kata (rime).

Karena itulah, metode ini juga kerap disebut onset and rime.

Misalnya, Moms membaca kata “buah, beras, botol, beli”. Kemudian Moms minta Si Kecil untuk memperhatikan bunyi huruf pertama dari kata-kata itu.

Dengan begitu, Si Kecil bisa mengenali kalau bunyi huruf tersebut adalah huruf “b”.

Selain itu, Moms juga bisa menggunakan bunyi di akhir huruf, misalnya kata “buang, berang-berang, kendang, alang-alang”.

Lambat laun, Si Kecil bisa mengenal bunyi tersebut adalah “ang”.

Baca Juga: 9 Cara Mengajarkan Anak Menulis Namanya Sendiri

2. Whole Word atau Seluruh Kata

Anak Kelas 2 SD Masih Belum Bisa Membaca Lakukan 3 Hal Ini Untuk Mengatasinya 3.jpg
Foto: Anak Kelas 2 SD Masih Belum Bisa Membaca Lakukan 3 Hal Ini Untuk Mengatasinya 3.jpg

Foto Anak Tersenyum Lebar (Orami Photo Stock)

Berbeda dengan metode phonics yang menekankan pada bunyi huruf dan suku kata, metode whole word justru mengajarkan Si Kecil untuk mengingat seluruh kata.

Namun, metode ini biasanya diajarkan ketika Si Kecil baru mulai mengenal huruf.

Metode ini mungkin lebih cocok diterapkan jika Si Kecil belum masuk TK atau baru mau masuk TK.

Caranya, Moms bisa membuat kotak-kotak beruntun, kemudian isilah setiap kotak tersebut dengan 1 huruf.

Misalnya kata makan, buatlah 5 kotak kemudian diisi dengan huruf m-a-k-a-n.

Dengan begitu, Si Kecil jadi lebih sering menjumpai kata makan dan lambat laun familiar dengan bentuk huruf-huruf tersebut.

Baca Juga: 9 Tips Belajar Membaca untuk Anak 5 Tahun yang Bisa Moms Coba!

Nah, itu dia 2 cara mengajari anak TK membaca yang banyak digunakan oleh guru dan orang tua.

Sebenarnya masih ada beberapa metode lain, namun metode-metode tersebut pada dasarnya tetap melibatkan phonics.

Sebut saja metode native reading dan balanced literacy.

Cara Mengajarkan Anak Membaca Tanpa Mengeja

3 Permainan untuk Mengajari Anak Membaca sebelum Masuk SD 01.jpg
Foto: 3 Permainan untuk Mengajari Anak Membaca sebelum Masuk SD 01.jpg

Foto Anak Membaca Buku (Orami Photo Stock)

Cara belajar membaca dengan mengeja huruf telah diterapkan di hampir semua sekolah.

Namun, ternyata metode ini bisa jadi tidak cocok dengan cara belajar Si Kecil, lho.

Si Kecil mungkin bingung ketika harus mengucapkan setiap huruf pada kata “makan”. Ia tidak tahu seperti apa bunyi huruf-huruf tersebut.

Hal ini juga yang dialami oleh Molly Woodworth, seorang akuntan yang dulunya sulit mengeja huruf ketika masih kecil.

Menurutnya, bunyi dan huruf itu tidak masuk akal.

Ia bahkan tidak ingat seseorang yang mengajari membaca kala itu.

Oleh karena itu, ia menggunakan strateginya sendiri untuk belajar membaca, yaitu:

  • Mengingat kata sebanyak mungkin.
  • Menebak kata berdasarkan konteks. Misalnya, ketika ia menemukan kata yang kurang familiar, ia akan berusaha menebak kata tersebut dari huruf awalnya, kira-kira kata apa yang paling mendekati dan masuk akal.
  • Jika kedua strategi sebelumnya gagal, ia akan melewati kata itu saja.

Baca Juga: 7 Cara Membacakan Dongeng untuk Anak dengan Menyenangkan

Rupanya, kesulitan membaca juga tidak hanya dialami oleh Woodworth saja, lho.

Menurut data The National Assessment of Educational Progress dari APM Reports, sekitar 32% siswa kelas 4 memiliki kemampuan membaca di bawah standar pada tahun 2017.

Angka ini meningkat dari tahun 2015 yang hanya 31%.

Jika Si Kecil juga kesulitan dalam mengeja huruf, Moms bisa mencoba metode membaca “the three-cueing system”, yang diciptakan oleh Ken Goodman pada tahun 1967.

Metode ini memadukan 3 hal sekaligus, yaitu:

  • Graphic atau visual cues: Apakah huruf-huruf tersebut cocok dengan katanya?
  • Syntactic cues: Apakah bunyinya tepat?
  • Semantic atau meaning cues: Apakah kata tersebut masuk akal?

Metode ini paling cocok digunakan pada buku-buku berilustrasi atau pictured book. Contohnya:

  • The Very Hungry Caterpillar karya Eric Carle
  • If You Give A Mouse A Cookie karya Laura J. Numeroff
  • I Want My Hat Back karya John Klassen, dan masih banyak lagi

Ketika Si Kecil menjumpai kata baru di dalam pictured book, ia akan menebak kata apa yang cocok berdasarkan situasi yang ada di gambar tersebut.

Baca Juga: 3 Manfaat Anak Berhitung Dengan Jarimatika saat Belajar Matematika

Tips Cara Belajar Membaca Anak TK Bersama Orang Tua

Belajar Membaca Anak SD yang Efektif? Berikut Caranya!
Foto: Belajar Membaca Anak SD yang Efektif? Berikut Caranya! (greatschools.org)

Foto Ilustrasi Belajar Membaca Bersama (Orami Photo Stock)

Melansir Hechinger Report, berikut ini tips-tips dari Cindy Jiban supaya kegiatan belajar membaca antara Si Kecil dan Moms di rumah tidak membosankan, antara lain:

  • Berikan tantangan kepada Si Kecil untuk menemukan benda-benda di dalam rumah yang dimulai dengan bunyi spesifik tertentu, misalnya bunyi huruf “a”.
  • Ajak Si Kecil mengeja kata dalam kalimat, misalnya “aku makan buah”. Coba minta Si Kecil mengeja kata “buah” saja.
  • Berikan pertanyaan yang mudah, misalnya ajak Si Kecil untuk menebak nama anggota keluarga jika berawalan dengan huruf “b”
  • Menyanyikan lagu alfabet, lagu anak, dan sejenisnya. Ini bisa membantu meningkatkan daya ingat Si Kecil terhadap huruf dan kata.
  • Bacakan buku favorit Si Kecil berulang-ulang. Biasanya, Si Kecil akan menunjuk jari pada tiap kata yang sedang dibacakan.

Cara mengajari anak TK membaca memang tidak mudah, tapi lambat laun mereka pasti bisa kok, Moms.

Dari berbagai metode belajar anak TK tersebut, mana yang akan Moms terapkan di rumah?

  • https://thereadingadvicehub.com/teach-your-child-to-read/alternative-approaches/
  • https://hechingerreport.org/what-parents-need-to-know-about-the-research-on-how-kids-learn-to-read/
  • https://www.apmreports.org/episode/2019/08/22/whats-wrong-how-schools-teach-reading
  • https://www.theguardian.com/education/2016/apr/25/phonics-method-helps-close-attainment-gap-study-finds

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb