09 November 2022

Mengenal Bentuk Hilal yang Dapat Menentukan Bulan Hijriah dan Awal Puasa Ramadan!

Kenali bentuk hilal dan pahami perbedaan fase Bulan yang menandakannya
Mengenal Bentuk Hilal yang Dapat Menentukan Bulan Hijriah dan Awal Puasa Ramadan!

Moms, sudah tahu apa itu bentuk hilal? Hilal sendiri merupakan Bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi.

Atau, disebut juga setelah terjadi Bulan baru pada arah dekat Matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan Bulan dalam kalender Islam.

Bentuk hilal juga merupakan bagian dari fase-fase Bulan, Moms.

Biasanya, hilal diamati pada hari ke-29 dari bulan Islam untuk menentukan apakah hari berikutnya sudah terjadi pergantian bulan atau belum.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan memberikan pertimbangan secara ilmiah kepada Kementerian Agama dalam penentuan awal bulan hijriah.

BMKG adalah institusi pemerintah yang salah satu tugas pokok dan fungsinya memberikan pelayanan tanda waktu dan posisi Bulan dan Matahari.

Selain itu, BMKG juga melaksanakan rukyat (observasi) hilal di 27 lokasi di Indonesia yang dapat disaksikan secara live streaming di hilal.bmkg.go.id setiap bulannya.

Lantas, apa sebenarnya bentuk hilal dan bagaimana metode penentuannya? Yuk, disimak, Moms!

Baca Juga: Tata Cara dan Niat Salat Gerhana Bulan, Yuk Laksanakan!

Bentuk Hilal

Bentuk Hilal
Foto: Bentuk Hilal (Freepik)

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mendefinisikan hilal sebagai satu dari lima fase Bulan.

Tepatnya, setelah Bulan baru atau new moon. Berikut urutan lima fase Bulan termasuk hilal:

1. Fase Bulan Baru

Fase Bulan baru biasanya disebut juga sebagai new moon atau ijtimak. Ini merupakan kondisi Bulan yang tidak terlihat di sepanjang malam, Moms.

2. Fase Bulan Sabit

Jika Moms melihat Bulan sabit pertama setelah fase Bulan baru, bisa jadi itu adalah hilal.

3. Fase Bulan Separuh Kuartil Pertama

Fase ketiga ini berbentuk Bulan separuh kuartil pertama, yang menghadap ke barat setelah waktu Magrib.

4. Fase Bulan Besar

Bulan akan membentuk penuh sempurna. Biasanya akan terlihat indah dan sangat bercahaya.

5. Fase Bulan Tua

Bulan akan berbentuk sabit tipis, disebut juga sebagai bulan tersembunyi. Sebab, hanya tampak sedikit dari seluruh bagian Bulan.

Nah, pada fase Bulan baru, posisi Bulan dan Matahari berada dalam satu garis edar sehingga muncul bulan baru dalam kalender Islam.

Karena inilah, fase Bulan sabit muda pertama atau hilal merupakan penanda pergantian bulan hijriah.

Baca Juga: Urutan Bulan Hijriah Lengkap dengan Artinya, Catat!

Metode Penentuan Bentuk Hilal

Metode Penentuan Bentuk Hilal
Foto: Metode Penentuan Bentuk Hilal (Freepik)

Penentuan bentuk hilal bulan Syawal adalah salah satu aktivitas penting yang dilakukan lembaga hisab untuk menentukan hari terakhir bulan Ramadan.

Hal ini akan menentukan kapan umat Muslim terakhir berpuasa dan merayakan Idul Fitri.

1. Rukyat

Metode pandangan mata. Secara bahasa, rukyat berasal dari bahasa arab ra'a (رَأَى) yaitu melihat dengan mata dan mengamati.

Umumnya, rukyat dilakukan dengan mata kepala, sedangkan dalam istilah astronomi rukyat disebut observasi.

Secara istilah, rukyat dalam penentuan awal bulan hijriah adalah melihat hilal dengan mata telanjang.

Atau, bisa juga dengan menggunakan alat yang dilakukan setiap akhir bulan atau tanggal 29 bulan Qamariyah pada saat Matahari terbenam.

2. Hisab

Metode perhitungan matematik astronomi yang biasanya dilakukan oleh Muhammadiyah.

Secara bahasa, hisab berasal dari bahasa Arab al hisab (الْحِسَاب) yang artinya bilangan atau hitungan.

Secara istilah, hisab yaitu metode penentuan awal bulan Qamariyah yang didasarkan dengan perhitungan benda-benda langit, yakni Bumi, Bulan, dan Matahari.

3. Menyempurnakan Bulan Sya’ban Menjadi 30 Hari

Ketika para perukyat tidak berhasil melihat hilal pada tanggal 29 bulan Sya'ban baik keadaan langit berawan, mendung, atau cerah.

Maka, cara menentukan awal bulan Ramadan dalam keadaan seperti ini adalah menjadikan bilangan bulan Sya'ban menjadi 30.

Pandangan ini didasarkan kepada sabda Nabi:

(صوموا لرؤيته وأفطروا لرؤيته، فإن غبي عليكم فأآملوا عدة شعبان ثلاثين).

Dari Abu Hurairah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Berpuasalah jika telah melihat hilal dan berharirayalah bila telah melihat hilal.

Apabila terhalang oleh mendung maka sempurnakanlah bulan Sya’ban menjadi 30 hari." (HR Bukhari dan Muslim).

الشهر تسع وعشرون ليلة، فلا تصوموا حتى تروه، فإن غم عليكم فأآملوا العدة ثلاثين

”Bulan (Sya’ban) itu 29 malam, maka janganlah puasa hingga kalian melihatnya (hilal) apabila terhalang olehmu mendung, maka sempurnakan menjadi 30 malam.” (HR Bukhari)

Baca Juga: 10 Hak Ibu dalam Islam, Sudahkah Terpenuhi?

4. Memperkirakan Bulan Sabit

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda:

(لا تصوموا حتى تروا الهلال، ولا تفطروا حتى تروه، فإن غم عليكم فاقدروا له).

“Janganlah berpuasa (Ramadan) sehingga kalian melihat hilal dan janganlah berhari raya sehingga kalian melihat hilal, apabila terhalang olehmu mendung, maka perkirakanlah.” (HR Bukhari dan Muslim).

Sebagian ulama, seperti; Muthrif bin Abdullah, Abul Abbas bin Suraij, dan Ibnu Qutaibah berpendapat, maksud faqduru lah adalah perkirakanlah bulan sesuai dengan menzilahnya (posisi orbitnya).

Pendapat Abul Abbas Ibnu Siraj dari kalangan ulama Syafi`iyyah, mengatakan orang yang mengetahui awal Ramadan melalui ilmu falaknya, maka dia wajib berpuasa. (Lihat al-Majmuk oleh an-Nawawi; 6/279,280).

Cara ketiga untuk penentuan awal bulan mengundang perhatian lebih luas bagi para ulama kontemporer dan ahli, dengan berkembangnya ilmu falak modern.

Sebagaimana dikutip oleh Syeikh Yusuf al-Qardhawi dalam risalah Ramadan.

Sebagian ulama besar pada abad modern, seperti Ahmad Muhammad Syakir, Mustafa Zarqa` berpandangan, perlunya beralih dari cara yang sederhana menuju yang lebih modern dan terukur dalam menentukan awal bulan Ramadan.

Jadi, bisa dengan berpedoman kepada ilmu falak modern yang mana teori-teori yang dibangun berdasarkan ilmu yang pasti dan perhitungan yang sangat teliti.

Nah, itu dia Moms bentuk hilal yang bisa diketahui. Semoga bermanfaat!

  • https://alhikmah.ac.id/cara-menentukan-awal-dan-akhir-ramadhan/
  • https://lapan.go.id/post/7904/bagaimana-bentuk-hilal-ini-foto-dan-penjelasannya
  • https://www.bmkg.go.id/hilal-gerhana/
  • https://muslim.or.id/328-menentukan-awal-ramadhan-dengan-hilal-dan-hisab.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb