13 Oktober 2023

Biografi Gus Dur (Abdurrahman Wahid), Humanis dan Inspiratif

Sosok pembela Hak Asasi Manusia dan kaum minoritas
Biografi Gus Dur (Abdurrahman Wahid), Humanis dan Inspiratif

Foto: kompasiana.com

Tepat pada tahun 1984, Gus Dur berkiprah di NU dan menjabat Ketua Umum Tanfidziyah hingga tiga periode.

Sejak ayah Gus Dur diangkat menjadi kepala Menteri Agama pertama tahun 1949, banyak tamu dari berbagai kalangan yang kerap mengunjungi kediaman Wahid Hasyim.

Di sinilah awal mula biografi Gus Dur mengenali dunia politik.

Banyak partai politik baru yang terbentuk pasca jatuhnya era Soeharto.

Para pengikut komunitas NU berharap Gus Dur membentuk partai politik.

Pemilik nama lengkap Abdurrahman Wahid ini pun menyadari bahwa satu-satunya cara untuk berjuang di dunia politik dan pemerintahan adalah membentuk partai politik.

Pada Juli 1998, Gus Dur akhirnya menyetujui pembentukan partai politik yang diberi nama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ia menjabat sebagai Ketua Dewan Penasihat.

Baca Juga: 10+ Rekomendasi TWS Terbaik, Anti-Noise dan Suara Jernih

Setahun kemudian, PKB resmi mencalonkan Gus Dur sebagai presiden Indonesia.

Dalam biografi Gus Dur, ia harus bersaing dengan Megawati untuk merebut kursi presiden.

Setelah melalui persaingan sengit, Abdurrahman Wahid akhirnya terpilih menjadi Presiden Indonesia ke-4 dengan perolehan 313 suara.

Dedikasinya begitu tinggi, terutama dalam hal penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) untuk kaum minoritas.

Namun, perjalanan biografi Gus Dur tentu tidak semulus yang dibayangkan.

Tak mudah bagi Gus Dur untuk menyatukan berbagai komponen masyarakat yang penuh masalah.

Dia banyak dipuji, tapi juga dicela oleh orang-orang yang tak mampu memahami jalan pikiran dan sikapnya.

Gagasannya sering dianggap nyeleneh, bahkan menyerempat pada hal-hal yang sensitif yang tak biasa dilakukan oleh Gus Dur.

Baca Juga: 20 Ide Nama Bayi Laki-Laki Islam yang Tidak Pasaran

Terkadang Gus Dur bersikap lemah lembut saat menyampaikan nasehat mengenai persoalan-persoalan dalam berbangsa dan bernegara.

Namun, sikapnya pun bisa berubah menjadi keras dan garang, terutama menyangkut persoalan prinsip yang harus diperjuangkan.

Dalam biografi Gus Dur, ia selalu berusaha memberikan pemahaman tentang pentingnya visi kemajemukan dalam berbangsa dan bernegara.

Semoga perjalanan hidupnya bisa menginspirasi generasi muda untuk terus bersatu dalam perbedaan, ya!

  • https://kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id/biography/?box=detail&presiden_id=3&presiden=gusdur
  • https://epesantren.co.id/biografi-gus-dur/
  • https://nu.or.id/fragmen/gus-dur-kisah-lahir-dan-wafat-sang-guru-bangsa-daqW1
  • https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1258092

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb