Pesona Bukit Cinta Banyubiru Semarang, Intip Jam Buka dan Harga Tiketnya

Bukit Cinta Banyubiru, atau dikenal juga dengan nama Bukit Cinta Ambarawa, merupakan salah satu tempat wisata di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Tempat wisata yang terletak di sebelah barat daya Rawa Pening ini sering dijadikan tempat untuk menikmati pemandangan dan berburu foto instagrammable.

Kawasannya sejuk dan tertata rapi, sehingga cocok untuk dijadikan destinasi liburan yang menyenangkan bersama teman ataupun keluarga.

Baca juga: Serba-serbi Air Terjun Sekarlangit, Lokasi Jaka Tarub Mencuri Selendang Nawangwulan!

Di sini, pengunjung dapat melihat keindahan rawa dengan latar belakang Gunung Telomoyo dan Gunung Ungaran dari kejauhan.

Bukan hanya itu, ada pula sebuah taman yang dipenuhi bunga warna-warni. Pengunjung juga dapat menyewa perahu untuk berkeliling rawa.

Sejarah Bukit Cinta Banyubiru

Bagi masyarakat sekitar, Bukit Cinta Banyubiru lebih dari sekadar tempat wisata. Sebab, ada sejarah atau legenda mengenai bukit ini.

Legenda tersebut adalah tentang sikap angkuh sekelompok masyarakat yang dimusnahkan oleh sebuah kejadian yang mengakibatkan terbangunnya Rawa Pening.

Alkisah pada zaman dahulu, ada sepasang suami istri bernama Ki Hajar dan Nyai Selakanta.

Mereka sudah lama mengharapkan kehadiran seorang putra untuk melengkapi kehidupan mereka.

Singkat cerita, akhirnya mereka pun dikaruniai seorang anak. Namun, anak mereka berwujud naga dan memiliki kesaktian. Mereka menamainya Baru Klinting.

Atas perintah Sang Ayah, Baru Klinting bertapa sampai wujud naganya berubah menjadi manusia.

Setelah sekian lama melakukan pertapaan, Baru Klinting akhirnya berubah wujud menjadi manusia sepenuhnya.

Kemudian ia berjalan dan tiba di sebuah desa yang di mana penduduknya sedang melakukan acara makan bersama.

Meski lapar, Baru Klinting tidak bisa makan karena tubuhnya bau amis, sehingga masyarakat di sana enggan menawari dan memberikannya makanan.

Sikap angkuh masyarakat membuat Baru Klinting geram. Terlebih ada seorang nenek yang juga tidak diajak dalam acara tersebut.

Baru Klinting akhirnya menantang semua masyarakat untuk mencabut sebuah lidi yang ia tancapkan di tanah. Namun, tak ada satu pun yang mampu mencabutnya.

Lidi itu akhirnya dicabut kembali oleh Baru Klinting disusul dengan suara gemuruh dari langit dan hujan yang sangat deras.

Dari lubang tempat lidi ditancapkan juga keluar air yang sangat deras.

Akibatnya, tidak ada seorang pun masyarakat yang lolos dari hempasan air yang keluar dan membanjiri desa tersebut.

Hingga air pun membentuk sebuah rawa yang kini bernama Rawa Pening.

Jika berkunjung ke Bukit Cinta Banyubiru, Moms akan menemukan patung naga yang jadi ikon tempat wisata ini.

Patung yang terletak di dekat pintu masuk ini merupakan lambang dari sosok Baru Klinting.

Daya Tarik Wisata Bukit Cinta Banyubiru

Seperti tempat wisata lainnya, Bukit Cinta Banyubiru juga memiliki daya tarik yang membuatnya istimewa.

Berikut ini beberapa di antaranya.

1. Keindahan Bukit dan Pegunungan

Salah satu daya tarik yang ditawarkan Bukit Cinta Banyubiru adalah pemandangan deretan Bukit Brawijaya yang mengelilingi area rawa.

Di sini, pengunjung dapat menikmati hamparan pemandangan rawa dipadu dengan pegunungan yang memanjakan mata saat dilihat dari jauh.

Selain itu, ada juga pemandangan beberapa gunung lain yang juga terlihat dari sini.

Diantaranya Gunung Unggaran, Gunung Telomoto, Gunung Merbabu, dan Pegunungan Gajah Mungkur.