22 November 2023

Istana Bogor: Sejarah, Ruangan, dan Koleksi di Dalamnya

Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang Istana Bogor, Moms!
Istana Bogor: Sejarah, Ruangan, dan Koleksi di Dalamnya

Ingin membawa anak berwisata edukasi di Kota Bogor? Coba kenalkan Si Kecil dengan bangunan bersejarah yang telah dibangun bahkan sebelum Indonesia merdeka, yaitu Istana Bogor.

Yuk kita kenali lebih lanjut tentang Istana Bogor, mulai dari sejarahnya, bangunan dan ruangan di dalamnya, hingga koleksi apa saja yang ada.Ide Dekorasi Dinding Kelas SD yang Menarik, Coba Buat Yuk

Baca Juga: Sejarah Kemerdekaan Indonesia dan Manfaat Memahaminya untuk Meningkatkan Nasionalisme

Sejarah Istana Bogor

Sejarah Istana Bogor
Foto: Sejarah Istana Bogor (Instagram.com/potolawasofficial)

Istana Bogor berada di kota Bogor yang pada era kolonial bernama Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti "tanpa kekhawatiran".

Sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris.

1. Awal Pembangunan

Pada tahun 1744 Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff terkesima akan kedamaian sebuah kampung kecil di Bogor (Kampung Baru), sebuah wilayah bekas Kerajaan Pajajaran yang terletak di hulu Batavia.

Van Imhoff mempunyai rencana membangun wilayah tersebut sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal.

Istana Bogor dibangun pada bulan Agustus 1744 dan berbentuk tingkat tiga, yang mana pada awalnya merupakan sebuah rumah peristirahatan.

Ia sendiri lah yang membuat sketsa dan membangunnya dari tahun 1745–1750, mencontoh arsitektur Blehheim Palace, kediaman Duke Malborough, dekat kota Oxford di Inggris.

Seiring dengan waktu, perubahan-perubahan kepada bangunan awal dilakukan selama masa Gubernur Jenderal Belanda maupun Inggris (Herman Willem Daendels dan Sir Stamford Raffles).

Bentuk bangunan Istana Bogor telah mengalami berbagai perubahan.

Sehingga yang tadinya merupakan rumah peristirahatan, berubah menjadi bangunan istana paladian dengan luas halamannya mencapai 28,4 hektare dan luas bangunan 14.892 m².

2. Terdampak Gempa Bumi

Musibah datang pada tanggal 10 Oktober 1834, gempa bumi mengguncang akibat meletusnya Gunung Salak sehingga istana tersebut rusak berat.

Pada tahun 1850, Istana Bogor dibangun kembali, tetapi tidak bertingkat lagi karena disesuaikan dengan situasi daerah yang sering gempa pada masa itu.

Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Albertus Jacob Duijmayer van Twist (1851-1856), bangunan lama sisa gempa itu dirobohkan dan dibangun dengan mengambil arsitektur Eropa abad ke-19.

Pada tahun 1870, Istana Buitenzorg dijadikan tempat kediaman resmi dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda.

Penghuni terakhir Istana Buitenzorg itu adalah Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborg Stachourwer yang terpaksa harus menyerahkan istana ini kepada Jenderal Imamura, pemeritah pendudukan Jepang.

3. Setelah Kemerdekaan Indonesia

Pada tahun 1950, setelah masa kemerdekaan, Istana Kepresidenan Bogor mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia, dan resmi menjadi salah satu dari Istana Presiden Indonesia.

Pada tahun 1968 Istana Bogor resmi dibuka untuk kunjungan umum atas restu dari Presiden Soeharto.

Arus pengunjung dari luar dan dalam negeri setahunnya mencapai sekitar 10 ribu orang.

Pada 15 November 1994, Istana Bogor menjadi tempat pertemuan tahunan menteri ekonomi APEC (Asia-Pasific Economy Cooperation), dan di sana diterbitkanlah Deklarasi Bogor.

Istana Bogor mempunyai bangunan induk dengan sayap kiri serta kanan. Keseluruhan kompleks istana...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb