
Foto: id.wikipedia.org
Foto: id.wikipedia.org
Sebagai bangsa Indonesia, kita perlu tahu isi teks proklamasi. Mengingat, ini merupakan salah satu bagian dari sejarah Indonesia hingga bisa merdeka seperti sekarang.
Melansir dari Cagar Budaya Kemdikbud, teks proklamasi merupakan hasil ketikan naskah tulisan tangan Soekarno yang disetujui oleh peserta sidang perumusan proklamasi atas usul Soekarni.
Kemudian, naskah tulisan tangan ini dibacakan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945 di rumah kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda.
Sekarang, kediaman ini menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang berada di Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta Pusat.
Menariknya, selain ditulis oleh Soekarno, Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo pun turut berkontribusi dalam pembuatan teks ini.
Paragraf pertama diusulkan oleh Ahmad Soebardjo, paragraf kedua merupakan usulan Mohammad Hatta.
Selanjutnya, naskah ini dimintakan persetujuan kepada sidang yang berjumlah kurang lebih 40 orang. Naskah lalu disalin oleh Sayuti Melik menggunakan mesin ketik.
Nah, yuk simak selengkapnya mengenai teks proklamasi di sini!
Baca Juga: Sejarah Kemerdekaan Indonesia dan Manfaat Memahaminya untuk Meningkatkan Nasionalisme
Ini dia Moms isi teks proklamasinya!
Foto: Isi Teks Proklamasi yang Diketik Sayuti Melik
Foto: teks proklamasi (cagarbudaya.kemdikbud.go.id)
Faktanya, naskah tulisan tangan Soekarno sempat dibuang karena dianggap tidak diperlukan lagi.
Lalu, kemudian diambil kembali dan disimpan oleh Burhanuddin Mohammad Diah sebagai dokumen pribadi, saat berakhirnya rapat perumusan naskah proklamasi pada 17 Agustus 1945.
Berikut isi teks proklamasi yang diketik.
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno/Hatta.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Film Sejarah Indonesia, Seru untuk Ditonton!
Foto: Isi Teks Proklamasi yang Ditulis Tangan
Foto: teks proklamasi tulisan tangan (cagarbudaya.kemdikbud.go.id)
Isi teks proklamasi yang diketik terlihat sedikit berbeda dengan naskah yang ditulis tangan dan disimpan oleh Burhanuddin Muhammad Diah.
Ini dia isi naskah yang ditulis tangan, isinya kurang lebih sama dengan yang diketik.
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17-08-05
wakil2 bangsa Indonesia
Ada sedikit kalimat lain yang tertulis dalam kertas tersebut yaitu:
Berita Istimewa.. Berita Istimewa..
Pada hari ini, tgl 17 bln 8, 2605
di Djakarta telah dioemoemkan proklamasi
jg boenjinja Kemerdekaan Indonesia"
Apa saja perbedaan dari teks proklamasi yang diketik dan yang ditulis tangan?
Baca Juga: HUT RI ke-77: Tema, Logo, Filosofi Makna, dan Inspirasi Ucapan untuk Memeriahkan Perayaannya!
Foto: Perumusan Teks Proklamasi
Foto: pembacaan proklamasi (cagarbudaya.kemdikbud.go.id)
Pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, naskah proklamasi disusun oleh Soekarno, Mohammad Hatta, dan Soebardjo dibuat di ruang makan.
Naskah berisikan 2 alinea yang dibuat dalam durasi 2 jam. Sebelum diketik, Soekarno menulis draf proklamasi di selembar kertas robekan.
Setelah ditulis tangan di atas kertas robekan, teks proklamasi tersebut disalin dan diketik di mesin ketik. Sayuti Melik mengetik menggunakan mesin ketik buatan Jerman.
Mesin ketik dipinjamkan oleh Kolonel Kandeler komandan angkatan laut Jerman yang berlokasi di gedung KPM di Koningsplein (sekarang jalan Medan Merdeka Timur).
Setelah naskah yang ditulis tangan selesai, Sayuti Melik langsung bergegas mengetik naskah tersebut, kemudian disahkan dan ditandatangani oleh Soekarno.
Pembacaan teks dilakukan pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 (Jalan Proklamasi No. 5, Jakarta Pusat).
Pembacaan teks ini disebarluaskan melalui radio, telegram, surat kabar, dan secara lisan.
Kala itu pewarta bernama Frans dan Alex Mendur dari IPPHOS mengabadikan pembacaan teks proklamasi.
Sementara BM Diah dan Jusuf Ronodipuro bertugas untuk menyebarkan berita di banyak media.
Baca Juga: Mengenal Lagu Indonesia Raya, Sejarah, Lirik, hingga Not Angka
Foto: Makna Proklamasi
Foto: naskah proklamasi (Orami Photo Stock)
Pembacaan Proklamasi menjadi langkah utama dalam Kemerdekaan Indonesia yang tentunya memiliki makna.
Melansir dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, makna proklamasi hadir dalam berbagai aspek.
Apa saja? simak selengkapnya berikut ini!
Dalam aspek politik, proklamasi memiliki makna bahwa Indonesia pada akhirnya memiliki kedaulatan rakyat.
Kedaulatan rakyat merupakan pengakuan dari segenap rakyat Indonesia bahwa pemerintahan Indonesia sebagai kekuasaan pemerintahan tertinggi dan terlepas dari segala bentuk penjajahan.
Untuk aspek satu ini, terdapat kewenangan bagi bangsa Indonesia untuk menuju masyarakat sejahtera dengan kekuasaan menguasai dan mengelola sumber-sumber daya ekonomi secara mandiri.
Tidak ada lagi monopoli-monopoli dan perampasan hak kekayaan negara oleh bangsa asing.
Dalam bidang pendidikan, proklamasi bermakna kebebasan dalam mengenyam pendidikan, dan memiliki hak atas hal tersebut,
Pendidikan di Indonesia dapat merdeka seutuhnya ketika seluruh rakyat Indonesia baik wanita maupun pria, baik yang miskin maupun yang kaya, dapat menempuh pendidikan yang sesuai.
Baca Juga: Arti Bela Negara, Tujuan, Nilai Dasar, serta Contoh Sikap dalam Kehidupan Sehari-hari
Dalam bidang sosial, adanya proklamasi memberi makna bahwa segala bentuk diskriminasi rasial dihapuskan dari bumi bangsa Indonesia.
Makna proklamasi dalam aspek budaya bagi adalah negara Indonesia memiliki kepribadian nasional yang berasal dari kebudayaan bangsa indonesia itu sendiri.
Selain memiliki makna dalam berbagai aspek tersebut, ada juga makna proklamasi secara umum, yakni:
Nah, itu dia informasi seputar teks proklamasi yang perlu diketahui karena menjadi bagian sejarah penting bagi Indonesia. Kenalkan pada Si Kecil sebagai pengetahuan sejarah yang berharga.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.