05 Juli 2024

Cara Membuat Tape Singkong, Simpel dan Anti Gagal!

Pemberian ragi jadi kunci utama kelezatannya

Cara membuat tape singkong sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan.

Tape singkong adalah salah satu camilan tradisional yang cukup populer, khususnya di pulau Jawa.

Tape dibuat dari proses fermentasi bahan berkarbohidrat dengan ragi.

Selain singkong, bahan baku tape bisa berasal dari ubi, ketan, hingga pisang. Moms bisa memilihnya sesuai selera.

Proses fermentasi adalah tahapan paling penting dari cara membuat tape singkong.

Kunci dari cara membuat tape singkong adalah penggunaan ragi, terutama Saccharomyces cerevisiae dan sejumlah jenis ragi lainnya.

Cara membuat tape singkong pada umumnya memakan waktu 2 hingga 3 hari lamanya.

Baca Juga: 8 Jenis Makanan Fermentasi yang Mudah Dibuat dan Manfaatnya

Nutrisi Tape Singkong

Nutrisi Tape Singkong
Foto: Nutrisi Tape Singkong (Cookpad.com/cook_2339464)

Menurut Daftar Komposisi Bahan Makanan Indonesia, dari Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 100 gram tape singkong memiliki kandungan nutrisi sebagai berikut:

  • 173 kalori
  • 0,5 gram protein
  • 0,1 gram lemak
  • 42,5 gram karbohidrat
  • 30 gram kalsium
  • 30 milligram fosfor
  • 56 gram air

Dari kandungan nutrisi yang tercatat dalam tape singkong, Moms tentu mengetahui bahwa tape merupakan makanan yang baik untuk tubuh.

Meskipun begitu, tidak disarankan untuk mengonsumsi tape dalam jumlah yang banyak dalam satu waktu.

Makanan fermentasi seperti tape singkong, memang mengandung bakteri baik yang bermanfaat untuk tubuh.

Namun, apabila dikonsumsi berlebihan maka akan membahayakan kesehatan.

Hal ini karena dikhawatirkan dapat terjadi penumpukan bakteri baik dalam tubuh yang menyebabkan perut mudah bergas serta kembung.

Baca Juga: 5 Makanan Awetan dari Bahan Nabati, Ada Kimchi dan Tape!

Cara Membuat Tape Singkong

Tape Singkong Foto: Pinterest.com
Siap dalam 72 jam
Sajian 30 porsi

Kalau Moms tertarik untuk mencoba makanan yang satu ini tapi sedang tidak bisa membelinya di luar, dapat membuatnya sendiri di rumah.

Moms bisa mengikuti cara membuat tape singkong di bawah ini.

Bahan-bahan

  • 5 kg singkong muda segar
  • 3 butir ragi haluskan
  • Daun pisang secukupnya

Cara membuat:

  1. Kupas singkong, kerok kulit arinya.
  2. Lalu potong potong menurut selera dan cuci bersih berulang-ulang hingga airnya benar-benar bening.
  3. Didihkan air didandang kukus singkong hingga matang.
  4. Setelah matang angkat singkong dan tata di nampan alasi dengan daun pisang.
  5. Lalu dinginkan hingga benar benar dingin baru ditaburi ragi.
  6. Taburi rata singkong dengan ragi.
  7. Siapkan wadah yang ada tutupnya.
  8. Alasi daun pisang dari dasar wadah juga kelilingnya baru tata singkong di dalamnya dan tutup rapat pakai daun pisang.
  9. Tutup lagi rapat dengan penutup aslinya wadah bungkus lagi dengan kain bersih.
  10. Diamkan atau fermentasikan hingga 2 atau 3 hari baru tape singkong siap disantap.

Tips Membuat Tape Singkong Anti Gagal

Tips Membuat Tape Singkong
Foto: Tips Membuat Tape Singkong (Pinterest.com)

Setelah mengetahui cara membuat tape singkong, penting bagi Moms juga harus tahu tips anti gagalnya.

Meskipun prosesnya terlihat mudah, perlu diingat bahwa tape singkong dapat cepat basi jika tidak mengikuti tips pembuatannya dengan benar.

Berikut tips-tipsnya:

  • Gunakan singkong yang masih segar dengan kualitas terbaik.
  • Potong singkong menjadi beberapa bagian sepanjang 5-10 cm.
  • Rendam singkong di dalam air campuran garam selama 15 menit.
  • Untuk mengukus pilih wadah dengan penutup yang sangat rapat, supaya hasil singkong lebih sedap.
  • Hindari menyentuh singkong yang sudah matang dengan tangan untuk mencegah kontaminasi bakteri, yang bisa merusak singkong dan menggagalkan proses fermentasi menjadi tape.
  • Jika ingin memastikan singkong sudah matang atau belum saat sudah dikukus, gunakan tusuk sate atau garpu.
  • Gunakan pencapit makanan untuk menata singkong di dalam wadah agar tak perlu menyentuh singkong.
  • Sebagai pilihan, gunakan alas daun pisang di wadah setelah daun pisang dibersihkan dan dipanaskan hingga layu.
  • Fermentasi biasanya memakan waktu antara 2 hingga 3 hari. Simpan di tempat yang hangat dan hindari paparan langsung sinar matahari.
  • Cek tape singkong setelah 48 jam untuk memastikan prosesnya berjalan dengan baik. Tape yang baik memiliki aroma manis dan sedikit beralkohol.
  • Setelah tape mencapai kematangan yang diinginkan, simpan di kulkas untuk memperlambat proses fermentasi lebih lanjut dan menjaga kesegarannya.

Baca Juga: 5 Resep Tape Singkong yang Lezat dan Cocok untuk Camilan

Perbedaan Tape Singkong dan Peuyeum Bandung

Beda Tape Singkong dan Peuyeum
Foto: Beda Tape Singkong dan Peuyeum (Pinterest.com)

Sebelum Moms mempelajari cara membuat tape singkong, penting untuk mengetahui perbedaannya dengan peuyeum Bandung, karena sering terjadi kekeliruan.

Sekilas tape singkong dan penyeum Bandung ini nampak sama.

Keduanya sama-sama terbuat dari bahan baku singkong atau ketela pohon dengan proses fermentasi.

Selain itu, keduanya juga memiliki cita rasa yang hampir sama satu sama lain.

Namun terdapat beberapa perbedaan dari keduanya yang antara lain:

1. Tape Singkong

Cara membuat tape singkong hampir sama dengan membuat peuyeum Bandung.

Hal yang membedakan adalah jika jajanan khas Bandung proses pembuatannya dalam keadaan yang utuh.

Sedangkan singkong tape pembuatannya dengan cara dipotong-potong.

Tape singkong mempunyai cita rasa yang manis dan khas dengan tekstur yang lembek serta super lembut.

Uniknya, peuyeum Bandung seringkali digunakan sebagai bahan campuran dalam makanan atau minuman.

Sedangkan tape singkong sangat cocok sebagai bahan campuran es campur, prol tape, atau dalam pembuatan permen tape.

Tape singkong dapat Moms temukan di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Seperti yang dibahas sebelumnya, cara membuat jajanan khas Bandung hampir sama dengan tape singkong.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.