24 Februari 2022

Begini Moms, Cara Menghadapi Suami Pendiam dan Tertutup dengan Masalahnya!

Ketika suami cenderung tertutup dengan masalahnya, apa yang harus dilakukan untuk menghadapinya?
Begini Moms, Cara Menghadapi Suami Pendiam dan Tertutup dengan Masalahnya!

Dalam sebuah hubungan rumah tangga, masalah adalah hal yang wajar terjadi antara suami dan istri. Seringkali, suami mengalami berbagai masalah di kantornya. Tentu Moms perlu mengetahui cara menghadapi suami pendiam dan tertutup dengan masalahnya.

Terkadang, masalah juga bisa terjadi antara orangtua dan anak atau masalah yang dihadapi tiap individu dalam sebuah keluarga.

Pembahasan masalah dilakukan agar menemukan solusi untuk menyelesaikannya.

Sikap keterbukaan diharapkan menjadi cara yang tepat agar dapat mengungkapkan uneg-uneg yang tersimpan dalam hati dan membuat perasaan lebih lega.

Namun, faktanya tidak semua orang bisa mengungkapkan masalahnya secara terbuka.

Sebagian orang cenderung tertutup dan enggan untuk mengutarakan permasalahannya, tak terkecuali dengan pasangan sendiri.

Mungkin hal tersebut juga pernah dan sedang dialami oleh Moms dan Dads sekarang.

Ketika suami tertutup dengan masalahnya, justru dapat menimbulkan masalah baru yang dapat merenggangkan hubungan suami dan istri.

Kalau sudah begini, sebaiknya hal apa yang harus dilakukan?

Hal terpenting untuk diketahui adalah sebaiknya Moms tidak memaksa suami untuk menceritakan masalahnya atau menuntut dia untuk cerita.

Begini cara menghadapi suami pendiam dan tertutup dengan masalahnya.

Baca Juga: Perbincangan Wajib Suami dan Istri

Cara Menghadapi Suami Pendiam dan Tertutup

cara menghadapi suami pendiam dan tertutup
Foto: cara menghadapi suami pendiam dan tertutup (Pexels.com)

Foto: pexels.com

Tak tahan suami selalu diam dan tidak terbuka akan banyak hal? Berikut ini beberapa cara menghadapi suami pendiam dan tertutup yang bisa Moms coba.

1. Memahami Perbedaan Karakter

Pada dasarnya, setiap orang punya karakter yang berbeda satu sama lain begitu juga dengan suami dan istri.

Dengan memahami perbedaan ini, maka akan lebih mudah untuk memahami pemikiran pasangan.

Hal ini yang diungkapkan oleh seorang konselor rumah tangga bernama Nuniek Tirta. Lewat bincang-bincangnya melalui Kulwap Orami Community pada Kamis (7/2) lalu, Nuniek memberikan saran tentang memahami perbedaan karakter antara suami dan istri.

“Salah satu cara untuk memahami perbedaan karakter dengan suami yaitu melalui metode MBTI. Metode ini bisa membuat kita dan suami saling memahami karakter masing-masing,” ujar Nuniek.

Pemahaman pada suami yang introvert juga berbeda dengan suami yang ekstrovert. Ketika suami cenderung tertutup pada masalahnya, kemungkinan dia memiliki karakter introvert.

Di sini peran sebagai istri untuk menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi suami untuk berbagi keluh kesahnya.

“Tidak adil untuk mengharapkan dia berperilaku yang sama seperti kita. Untuk itulah proses penerimaan diri penting untuk dilakukan dalam hubungan suami dan istri,” lanjut Nuniek.

Jika Moms belum pernah mencoba mengetahui jenis kepribadian lewat metode MBTI, tidak ada salahnya untuk meminta suami dan mengecek diri sendiri lewat metode ini, ya.

2. Berikan Hadiah atau Kejutan Kecil

Menurut Focus on The Family, salah satu cara menghadapi suami pendiam dan tertutup dengan masalahnya adalah dengan membantunya menghilangkan stress.

Ketika menghadapi masalah, bagian terberat adalah menghilangkan stress dan memperbaiki mood. Untuk melakukan hal tersebut, tentunya Moms dapat membantu suami dengan memberikan hadiah atau kejutan kecil.

Moms bisa mencoba membuatkan masakan kesukaannya, atau memutar lagu romantis yang dikenang saat masih pacarana dulu. Hal-hal kecil seperti itu tentu bisa membantu menghibur perasaan suami.

3. Ciptakan Kondisi Rumah yang Mendukung

Dilansir dari Psycom, cara terbaik dalam menghadapi masalah yang dialami oleh pasangan adalah dengan memberikan dukungan.

Dukungan ini tak hanya diberikan secara langsung kepada pasangan, namun juga dengan cara menciptakan kondisi rumah yang nyaman. Moms bisa membantu memberikan semangat dan suasana rumah yang bahagia.

Cobalah untuk menata ulang dekorasi rumah, Moms bisa mengajak suami untuk ikut mendekorasi rumah. Kegiatan dekorasi dan merapihkan rumah juga dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan.

Apalagi, jika kegiatan tersebut dilakukan bersama Si Kecil. Moms dan keluarga bisa membuat rumah menjadi tempat yang menyenangkan.

4. Dengarkan Ceritanya

Sebagai pasangan, tentunya Moms dan Dads harus saling mendengarkan satu sama lain. Menurut Harvard Business Review, mendengarkan cerita pasangan dapat membantunya merasa lebih baik.

Moms bisa menyediakan waktu setiap malam untuk mengajak suami bercerita. Pastikan, Moms memberikan waktu terbaik dan ruang seluas mungkin bagi suami untuk menceritakan semua masalahnya.

Fokus mendengarkan masalah pasangan bisa membuatnya merasa amat diperhatikan. Moms tidak harus selalu memberikan solusi atau saran, sebab terkadang pasangan hanya ingin didengarkan.

Baca Juga: Agar Pernikahan Langgeng, Ikuti 5 Tips Komunikasi dengan Pasangan Seperti Ini

5. Bentuk Self Defense dari Suami

Suami yang tertutup pada permasalahannya dapat menjadi ia tidak ingin istri juga menanggung beban yang dipikirkannya.

Misalkan, suami biasanya selalu ceria setiap pulang dari kantor tapi suatu waktu dia terlihat murung.

Ternyata, suami sedang punya masalah pekerjaan dan tidak ingin menceritakan kepada istrinya karena tidak ingin menjadi beban.

Menurut Nuniek, kondisi dapat menjadi bagian self-defense atau cara suami agar bisa mempertahankan diri agar egonya tidak terluka semakin dalam.

Hal ini sebenarnya berarti dia semakin membutuhkan seseorang di sampingnya untuk memastikan dia tidak melewati semuanya sendirian.

Lalu, bagaimana caranya agar suami mau mengeluarkan semua unek-uneknya?

“Kembalikan pada prinsip bahwa suami adalah pemimpin dan istri adalah penolong yang sepadan. Sebagai penolong, apa yang bisa dilakukan untuk membantu meringankan beban suami? Satu-satunya yang bisa menjawab adalah suami,” ungkap Nuniek.

Moms bisa menanyakan langsung kepada suami dengan perkataan yang persuasif dengan nada lembut seperti, “Ayah sepertinya kelihatan lagi bete, mau sharing ke aku nggak ada apa?”

Kalau pasangan tidak mau, jangan dipaksa. Cukup berikan respon dengan, “Yaudah kalau nggak mau share sekarang, nggak apa-apa. Nanti kalau udah mau cerita aku siap kapan aja, ya.”

Percaya deh, Moms, dengan cara seperti ini suami lambat laun akan semakin terbuka tentang perasaannya. Semoga berhasil, ya!

  • https://www.focusonthefamily.com/marriage/how-to-support-your-husband-through-a-work-crisis/
  • https://www.psycom.net/help-partner-deal-with-depression/
  • https://hbr.org/2018/08/how-to-help-your-spouse-cope-with-work-stress

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb