3 Kisah Dongeng Kerajaan untuk Anak, Banyak Pesan Moral
Dongeng kerajaan selalu menjadi cerita fantasi yang penuh daya tarik, terutama bagi anak-anak yang menyukai kisah petualangan dan keajaiban.
Dengan latar istana yang megah dan karakter-karakter ikonik seperti pangeran, putri, raja, serta makhluk ajaib, dongeng kerajaan menghadirkan dunia fantasi yang menyenangkan.
Tak hanya sekadar hiburan, dongeng-dongeng ini juga kerap sarat akan pesan moral yang bisa menjadi pelajaran bagi anak-anak.
Maka tak heran, cerita dongeng kerajaan sering menjadi pilihan untuk dibacakan kepada anak sebagai pengantar tidur.
Kisah-kisah Dongeng Kerajaan Terpopuler
Berikut beberapa kisah dongeng kerajaan populer yang dapat Moms dan Dads bacakan untuk Si Kecil.
1. Dongeng Putri Tidur
Salah satu dongeng kerajaan populer yang dapat Moms dan Dads bacakan pada anak berjudul Putri Tidur. Berikut cerita lengkapnya.
Dahulu kala, di sebuah kerajaan, hidup seorang raja dan ratu yang memerintah dengan bijaksana dan damai.
Meskipun kerajaan mereka makmur, raja dan ratu merasa ada yang kurang dalam hidup mereka.
Mereka sangat mendambakan seorang anak, namun belum juga dikaruniai keturunan.
Setiap hari mereka berdoa dan berharap agar segera diberikan seorang putri.
Doa mereka akhirnya terkabul. Sang ratu melahirkan seorang putri yang cantik jelita.
Raja dan ratu sangat bahagia dan mengadakan pesta besar untuk merayakan kelahiran sang putri.
Mereka mengundang semua keluarga kerajaan, rakyat, dan peri-peri baik untuk memberikan doa dan berkah bagi sang putri.
Masing-masing peri memberikan harapan terbaik, seperti kecantikan, kepandaian, dan kebaikan hati untuk sang putri.
Namun, di tengah-tengah pesta, seorang peri jahat yang tidak diundang tiba-tiba muncul.
Peri jahat ini sangat marah karena tidak diundang dan memberikan kutukan kepada sang putri.
Dia mengutuk bahwa pada usia 15 tahun, sang putri akan tertusuk jarum pemintal dan jatuh tertidur untuk selamanya.
Raja dan ratu sangat terkejut dan sedih mendengar kutukan ini.
Untungnya, peri baik hati yang lain mencoba mengubah kutukan itu.
Mereka mengatakan bahwa sang putri tidak akan mati, tapi hanya tertidur selama seratus tahun dan akan terbangun kembali jika dicium oleh cinta sejatinya.
Seiring berjalannya waktu, sang putri tumbuh menjadi gadis yang cantik, baik hati, dan cerdas.
Raja memerintahkan agar semua alat pemintal di seluruh kerajaan dihancurkan agar putrinya tidak tertusuk jarum.
Namun, takdir tetap berjalan. Ketika sang putri berusia 15 tahun, dia menemukan sebuah kamar tersembunyi di istana yang berisi alat pemintal.
Karena penasaran, ia mencoba alat itu dan tak sengaja jarinya tertusuk jarum.
Seketika itu juga, sang putri jatuh tertidur, dan seluruh kerajaan ikut tertidur bersamanya.
Seratus tahun berlalu, istana yang tertutup oleh tanaman liar akhirnya ditemukan oleh seorang pangeran yang sedang berburu.
Mendengar kisah tentang putri tidur, sang pangeran memasuki istana dan menemukan sang putri yang tertidur lelap.
Karena terpesona oleh kecantikan dan kisahnya, sang pangeran mencium putri tidur.
Kutukan pun lenyap, dan sang putri terbangun.
Bersamaan dengan itu, seluruh kerajaan bangkit dari tidur panjang mereka.
Raja dan ratu sangat berterima kasih kepada pangeran yang telah menyelamatkan putri mereka.
Akhirnya, sang putri dan pangeran menikah dan hidup bahagia selamanya, membawa kebahagiaan dan kedamaian untuk seluruh kerajaan.
Dongeng ini mengajarkan bahwa kebaikan dan cinta sejati selalu dapat mengalahkan kejahatan.
Baca Juga: 8 Cerita Dongeng Princess, Kisah Manis Pengantar Tidur Anak
2. Dongeng Putri Mandalika
Dongeng kerajaan selanjutnya yang juga memiliki alur cerita menarik untuk dibacakan pada Si Kecil yakni tentang Putri Mandalika.
Ini merupakan cerita rakyat di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Berikut dongeng kerjaan tentang Putri Mandalika selengkapnya.
Dahulu kala di Pulau Lombok, terdapat sebuah kerajaan bernama Sekar Kuning.
Kerajaan ini diperintah oleh Raja Panji Kusuma dan permaisurinya, Dewi Seranting, yang dikenal bijaksana dan sangat dicintai rakyatnya.
Setelah sekian lama menanti, pasangan raja dan ratu ini akhirnya dikaruniai seorang putri yang cantik, lemah lembut, dan bijaksana, yang diberi nama Putri Mandalika.
Putri Mandalika tumbuh menjadi gadis yang sangat mempesona. Selain kecantikan parasnya, sikapnya yang penuh kasih membuatnya disukai oleh rakyat dari berbagai lapisan.
Keindahan wajah dan kebaikan hati Putri Mandalika menyebar hingga ke kerajaan-kerajaan lain.
Banyak pangeran dari berbagai negeri datang untuk meminangnya, membawa hadiah-hadiah mewah sebagai tanda cinta dan niat baik mereka.
Namun, semakin banyak pangeran yang melamar, persaingan di antara mereka pun semakin ketat dan memicu konflik.
Beberapa pangeran bahkan mengancam akan berperang jika tidak dipilih menjadi suami Putri Mandalika.
Menyadari bahwa keadaan ini bisa menimbulkan peperangan dan penderitaan bagi rakyatnya, Putri Mandalika merasa sangat bingung.
Ia tak ingin pilihannya justru membawa malapetaka bagi negerinya.
Putri Mandalika pun memutuskan untuk mencari petunjuk dengan bersemedi di tebing Pantai Seger.
Setelah tiga hari bersemedi, Putri Mandalika mendapatkan ilham dan mengambil keputusan.
Ia meminta seluruh pangeran yang melamarnya, beserta rakyatnya, berkumpul di tepi Pantai Seger pada fajar hari yang ditentukan.
Pada hari yang telah ditetapkan, Pantai Seger dipadati oleh rakyat dan pangeran dari berbagai kerajaan.
Dengan anggun, Putri Mandalika berdiri di atas sebuah batu besar dan berbicara kepada mereka. Ia mengatakan bahwa dirinya mencintai rakyatnya dan tidak ingin ada perpecahan di Pulau Lombok.
Oleh karena itu, untuk menghindari peperangan dan menjaga kedamaian, Putri Mandalika memutuskan untuk mengorbankan dirinya.
Setelah menyampaikan pesan terakhirnya, Putri Mandalika melompat ke laut, dan tubuhnya ditelan oleh ombak.
Orang-orang yang menyaksikan kejadian itu bergegas ke laut untuk mencari Putri Mandalika, tetapi mereka tidak menemukannya.
Sebaliknya, muncul sekumpulan cacing laut berwarna-warni yang disebut nyale.
Masyarakat percaya bahwa nyale tersebut adalah jelmaan dari Putri Mandalika yang berkorban demi kesejahteraan rakyatnya.
Sebagai bentuk penghormatan, setiap tahun masyarakat Lombok mengadakan Festival Bau Nyale di Pantai Seger, di mana mereka menangkap nyale yang dianggap membawa keberuntungan bagi kehidupan dan panen mereka.
Legenda Putri Mandalika mengajarkan nilai pengorbanan dan cinta seorang pemimpin kepada rakyatnya.
Cerita ini juga mengingatkan bahwa kedamaian dan kebahagiaan bersama lebih berharga daripada kepentingan pribadi.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.