04 Februari 2022

Kenali dan Pahami Ejakulasi Retrograde yang Menganggu Keseburuan Pria

Penting untuk para Dads mengetahui informasi mengenai ejakulasi retrograde
Kenali dan Pahami Ejakulasi Retrograde yang Menganggu Keseburuan Pria

Gangguan kesuburan atau infertilitas tak hanya terjadi pada wanita, tetapi juga pada pria. Salah satu masalahnya adalah ejakulasi retrograde.

Meksipun menjadi sebuah masalah yang serius, sayangnya tak banyak Dads yang mengetahui dan memahami mengenai masalah ejakulasi retrograde ini.

Melansir dari Harvard Health Publishing, ejakulasi retrograde adalah gangguan ketika ejeksi air mani keluar dari uretra pria yang mengalami orgasme.

dr. Nugroho Setiawan, Sp.And seorang Dokter Spesialis Andrologi & Seksologi RS Pondok Indah – Pondok Indah menjelaskan secara singkat mengenai hal ini.

Menurutnya, ejakulasi retrograde juga kerap disebut atau dikenal sebagai ejakulasi terbalik.

Baca Juga: 6 Kelainan Seksual yang Mungkin Belum Kita Tahu

Secara singkat pengertian ejakulasi retrograde adalah kondisi di mana sperma tidak keluar melalui ujung penis, melainkan masuk ke kandung kemih saat orgasme.

Umumnya, ejakulasi retrograde terjadi akibat otot kecil yang melingkar di pintu masuk kandung kemih.

Ini juga disebut dengan sfingter kecil yang menutup lubang kandung kemih dan mencegah air mani masuk.

Sehingga hal ini menyebabkan air mani memasuki kandung kemih tidak keluar melalui penis selama orgasme.

Untuk mengetahui informasi mengenai ejakulasi retrograde, Dads dapat menyimak beberapa informasi berikut ini.

Gejala Ejakulasi Retrograde

ejakulasi retrograte
Foto: ejakulasi retrograte

Foto: Orami Photo Stock

Menjadi sebuah masalah yang memengaruhi kemampuan Dads mengalami orgasme, gejala ejakulasi retrograde dapat terlihat setelah ereksi.

Melansir dari Mayoclinic, berikut ini beberapa tanda dan gejala ejakulasi retrograde, meliputi:

  • Mengeluarkan sedikit atau tidak ada air mani dari penis ketika orgasme
  • Air seni yang keruh setelah orgasme
  • Infertilitas pria

Baca Juga: Tips Orgasme dengan Masturbasi, Capai Kenikmatan Maksimal!

Meskipun menjadi sebuah masalah yang menganggu kesuburan pria, faktanya ejakulasi retrograde bukan penyebab umum kemandulan.

Melansir dari Healthline, ejakulasi retrograde hanya menyebabkan sekitar 0,3-2% masalah infertilitas pada pria.

Dengan persentasi yang terbilang cukup kecil menjelaskan bahwa pria yang mengalami ejakulasi retrograde bukan menghasilkan sperma yang tidak layak.

Penyebab Terjadi Ejakulasi Retrograde

ejakulasi retrograte
Foto: ejakulasi retrograte

Foto: Orami Photo Stock

Penyebab terbesar terjadinya ejakulasi retrograde adalah otot pada pembukaan kandung kemih tidak dapat bekerja dengan baik

Tak hanya itu, ejakulasi retrograde juga terjadi akibat hasil dari masalah fisik yang memengaruhi refleks otot pada pembukaan kandung kemih.

dr. Nugroho Setiawan, Sp.And menjelaskan, beberapa penyebab ejakulasi retrograde antara lain:

  • Diabetes melitus yang tidak terkotrol dalam waktu lama sehingga menyebabkan kerusakan sistem saraf
  • Cedera tulang belakang
  • Multiple sclerosis
  • Komplikasi pembedahan prostat, seperti pada testis

Ejakulasi retrograde bisa juga terjadi akibat efek samping potensial dari beberapa obat, seperti:

  • Obat untuk mengobati pembesaran prostat
  • Obat tekanan darah tinggi
  • Antidepresan

Beberapa penyebab yang telah dipaparkan di atas dipercaya dapat memicu hadirnya ejakulasi retrograde pada seorang pria.

Baca Juga: Bisakah Pria Merasakan Multiorgasme dan Bagaimana Caranya?

Diagnosis Ejakulasi Retrograde

diagnosis dokter
Foto: diagnosis dokter

Foto: Orami Stock Photo

Jika Dads sering mengalami orgasme kering, mungkin ide yang baik untuk menemui dokter.

Meskipun ejakulasi retrograde bukan sebuah masalah yang dapat membahayakan kesehatan, tetapi penting untuk mendapatkan penangan yang baik.

Ketika datang ke rumah sakit, dokter mungkin melakukan pemeriksaan fisik, khususnya di area intim untuk menemukan kelainan yang menyebabka orgasme kering.

Mengutip dari Mayoclinic, Dads disarankan untuk bercerita dan memberikan penejelasan secara rinci mengenai:

  • Seberapa lama dan seberapa sering mengalami orgasme kering
  • Gejala lain yang mungkin diperhatikan
  • Adakah penyakit atau cedera kronis yang sudah ada sebelumnya
  • Riwayat konsumsi obat

Kemudian ketika telah melakukan konsultasi, mungkin dokter yang Dads temui akan menyarankan untuk melakukan tes urin.

Tes urin adalah cara yang baik untuk mengetahui apakah kurangnya ejakulasi disebabkan oleh ejakulasi retrograde.

Jika urin mengandung jumlah sperma yang tinggi, diagnosisnya adalah ejakulasi retrograde.

Tetapi jika urin pasca-orgasme tidak mengandung air mani, mungkin ada masalah dengan produksi air mani atau masalah lainnya yang perlu Dads cari tahu.

Baca Juga: 5+ Gejala Infertilitas pada Wanita, Moms Wajib Tahu!

Adakah Komplikasi dari Ejakulasi Retrograde?

Perlu diketahui bahwa ejakulasi retrograde tidak menyebabkan komplikasi penyakit atau gangguan kesehatan yang serius.

Masalah yang akan hadir ketika seorang pria mengalami ejakulasi retrograde adalah ketidakmampuan memiliki keturunan atau infertilitas pria.

Kemudian hal yang akan menganggu ke depannya, ketika Dads mengalami ejakulasi retrograde adalah rasa khawatir yang disebabkan oleh orgasme yang kurang sempurna.

Baca Juga: 15 Cara Mengatasi Ejakulasi Dini, Dijamin Ampuh!

Pengobatan Ejakulasi Retrograde

Ejakulasi retrograde tidak selalu memerlukan perawatan atau pengobatan.

Namun, biasanya jika membutuhkan perawatan, dokter akan memberikan pengobatan ejakulasi retrograde yang disesuaikan dengan penyebabnya.

Oleh karena itu, sebaiknya Dads berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis andrologi dan seksologi untuk mendapati serangkaian pemeriksaan.

Setelah itu barulah dokter dapat menentukan diagnosis dan menentukan pengobatan yang sesuai.

Terdapat berbagai obat yang dapat membantu menjaga otot leher kandung kemih mengerut selama ejakulasi. Beberapa di antaranya adalah:

  • Bromfeniramin (Ala-Hist, J-Tan, Veltane)
  • Klorfeniramin (Aller-Chlor, Chlor-Trimeton, Polaramine, Teldrin)
  • Efedrin
  • Imipramine (Tofranil)
  • Midodrine
  • Fenilefrin (Sudafed Anak, Pediacare, Vazculep)
  • Pseudoefedrin atau fenilefrin (Silfedrine, Sudafed, SudoGes, Suphedrin)

Baca Juga: 9 Posisi Seks untuk Orgasme Maksimal, Perlu Dicoba!

Nah, Dads itulah informasi secara lengkap mengenai ejakulasi retrograde yang perlu Dads pahami!

Ketika sudah merasakan salah satu gejala, ada baiknya Dads langsung melakukan konsultasi ke dokter, ya.

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/retrograde-ejaculation/symptoms-causes/
  • https://www.healthline.com/health/mens-health/retrograde-ejaculation#symptoms
  • https://www.health.harvard.edu/a_to_z/retrograde-ejaculation-a-to-z

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb