Ekspansi Bisnis: Tujuan, Contoh, Stragegi, dan Risikonya
6. Joint Ventures
Ketika dua perusahaan bekerja sama untuk mendirikan sebuah perusahaan baru, ini disebut sebagai joint ventures.
Biasanya, joint ventures menghasilkan entitas bisnis baru yang terpisah dari perusahaan asal.
Entitas ini bisa berbentuk perusahaan terbatas (limited liability company/LLC), perusahaan patungan (joint-stock company), atau bentuk hukum lainnya.
Contoh joint ventures meliputi kerja sama antara perusahaan otomotif untuk mengembangkan teknologi mobil otonom atau kolaborasi antara perusahaan farmasi untuk mengembangkan obat baru.
Bisa juga dengan cara membentuk kemitraan antara produsen makanan dengan restoran cepat saji untuk menciptakan produk makanan baru.
Joint ventures memungkinkan perusahaan untuk menggabungkan keahlian, jaringan, sumber daya, dan teknologi yang berbeda untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.
Joint ventures biasanya memiliki tujuan bersama yang telah ditentukan sebelumnya.
Tujuan tersebut bisa berupa pengembangan produk atau layanan baru, ekspansi ke pasar baru, atau mencapai efisiensi operasional.
Nantinya, pembagian keuntungan dan kerugian akan didasarkan pada kontribusi masing-masing perusahaan.
Selain itu, joint ventures dapat berlangsung selama jangka waktu tertentu, atau bisa juga berlanjut secara permanen, tergantung pada kesepakatan antara perusahaan-partner.
7. Franchising
Franchising adalah salah satu strategi ekspansi bisnis di mana pemilik merek atau perusahaan (franchisor) memberikan izin kepada pihak lain (franchisee) untuk menggunakan merek dagang, sistem bisnis, dan dukungan operasional yang telah dibangun.
Dalam hal ini, franchisee akan membayar biaya kepada franchisor dan mengikuti pedoman yang telah ditetapkan oleh franchisor untuk menjalankan bisnisnya.
Nantinya, franchisee mendapatkan hak lisensi untuk menggunakan merek dagang, nama, dan citra merek franchisor.
Ini termasuk hak untuk menggunakan merek dalam operasi sehari-hari dan mengikuti standar merek yang telah ditentukan.
Franchisor biasanya akan memberikan dukungan kepada franchisee dalam bentuk pelatihan, bahan pemasaran, bantuan operasional, dan manajemen rantai pasokan.
Dukungan tersebut membantu para franchisee dalam menjalankan bisnisnya dengan sukses.
Sementara itu, keuntungan bagi franchisor adalah memungkinkan mereka untuk melakukan ekspansi bisnis dengan cepat tanpa perlu modal besar untuk membuka cabang baru.
Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Melakukan Ekspansi Bisnis
Ketika mempertimbangkan ekspansi bisnis, ada berbagai aspek yang harus diperhatikan untuk memastikan keputusan tersebut tepat dan eksekusinya berjalan lancar.
Berikut adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan:
1. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats)
Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bisnis Moms dan Dads saat ini.
Ini akan membantu menentukan apakah bisnis tersebut benar-benar siap untuk ekspansi dan apa saja tantangan yang mungkin dihadapi.
2. Kondisi Pasar
Pelajari pasar yang dijadikan target untuk ekspansi, termasuk kebutuhan pelanggan, pesaing, tren, dan regulasi setempat.
3. Stabilitas Keuangan
Sebelum melakukan ekspansi, pastikan bahwa kondisi keuangan bisnis stabil.
Ekspansi memerlukan investasi, dan pemilik usaha harus memiliki dana yang cukup untuk mendanai proses tersebut tanpa mengorbankan operasi sehari-hari.
Buat proyeksi keuangan untuk memahami potensi ROI (return on investment) dan berapa lama mungkin butuh waktu untuk balik modal.
4. Sumber Daya Manusia
Pertimbangkan apakah Moms dan Dads memiliki tenaga kerja yang cukup dan apakah perlu merekrut lebih banyak karyawan.
Pelatihan mungkin juga diperlukan jika memasuki area bisnis yang baru atau berbeda.
5. Kapasitas Produksi
Pastikan Moms dan Dads memiliki kapasitas produksi atau pelayanan yang cukup untuk memenuhi permintaan yang mungkin meningkat setelah ekspansi.
6. Risiko
Evaluasi risiko yang terkait dengan ekspansi, seperti risiko pasar, risiko operasional, atau risiko keuangan, dan pertimbangkan strategi mitigasi.
7. Kerjasama dan Kemitraan
Jika mempertimbangkan ekspansi ke lokasi baru, pertimbangkan apakah lebih baik melakukan kerjasama atau kemitraan dengan bisnis lokal daripada melakukan semuanya sendiri.
8. Infrastruktur dan Teknologi
Pastikan memiliki infrastruktur dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung ekspansi, seperti sistem IT, peralatan, atau fasilitas.
9. Budaya Bisnis
Jika memasuki pasar atau wilayah baru, penting untuk memahami budaya bisnis setempat dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi operasional bisnis.
10. Strategi Pemasaran
Pertimbangkan bagaimana akan mempromosikan bisnis tersebut di pasar baru dan apakah perlu menyesuaikan strategi pemasaran.
11. Rantai Pasokan
Analisis bagaimana ekspansi akan mempengaruhi rantai pasokan usaha, termasuk ketersediaan bahan baku, logistik, dan distribusi.
Ekspansi bisnis adalah keputusan besar yang memerlukan perencanaan dan strategi yang matang.
Penting untuk melibatkan berbagai stakeholder, termasuk karyawan, mitra, dan penasihat, dalam proses pengambilan keputusan untuk memastikan kesuksesan ekspansi.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.