
Foto: instagram.com/hannakirana_official
Foto: instagram.com/hannakirana_official
Kabar duka datang dari dunia hiburan tanah air. Aktris muda Hanna Kirana meninggal dunia karena gagal jantung pada Selasa, 2 November 2021 pada pukul 21.00.
Kabar meninggalnya sepupu dari Citra Kirana itu diketahui dari sejumlah unggahan rekan-rekan sesama artis. Salah satunya Masayu Anastasia.
Ia mengunggah video boomerang bersama Hanna Kirana dengan keterangan pemeran Zahra dalam sinstron Suara Hati Istri itu telah meninggal dunia.
Hanna Kirana yang berusia 18 tahun itu dikabarkan meninggal setelah mengalami gagal jantung di RS PMI Bogor.
Lantas, sepertik apa kondisi gagal jantung yang merenggut nyawa Hanna Kirana? Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Baca Juga: 4 Fakta Film "Habibie & Ainun 3" yang Akan Tayang Desember 2019 Nanti!
Berikut ini beberapa fakta terkait kondisi gagal jantung yang jadi penyebab meninggalnya pesinetron Hannah Kirana. Simak yuk Moms!
Foto: GERD Penyakit Asam Lambung yang Mirip dengan Serangan Jantung.jpg
Foto: Orami Photo Stock
Mengutip WebMD, gagal jantung tidak berarti jantung berhenti berdetak. Jantung masih berfungsi, tetapi tidak dapat memompa semua darah yang dibutuhkan oleh tubuh.
"Gagal jantung terjadi ketika otot-otot jantung pada dasarnya mati, atau melemah. Ketika fungsi jantung melemah, darah tidak mengalir melalui tubuh dengan mudah," kata Suzanne Steinbaum, DO, direktur kesehatan jantung wanita di Rumah Sakit Lenox Hill di New York City, dilansir dari Health.
Seseorang dapat mengalami gagal jantung di satu sisi jantung, atau di kedua sisi.
Baca Juga: Fakta Dibalik 3 Mitos Penyakit Jantung yang Sering Dipercaya
Foto: sesak napas2.jpg
Foto: Orami Photo Stock
Ada beberapa gejala gagal jantung. Ketika seseorang memiliki lebih dari satu gejala berikut ini, maka dapat menandakan sesuatu yang serius.
Mengutip WebMD, gejala gagal jantung meliputi:
Setelah didiagnosis, sangat penting untuk melacak gejalanya dan memberi tahu dokter tentang perubahan yang terjadi pada tubuh.
Foto: Penyebab perut buncit - merokok.jpg (Kxan.com)
Foto: Orami Photo Stock
"Banyak jenis penyakit jantung (seperti gagal jantung, serangan jantung, dan penyakit arteri koroner) dapat dicegah," kata Dr. Steinbaum.
Salah satu faktor gaya hidup yang berperan besar dalam menurunkan risiko gangguan kardiovaskular adalah berhenti merokok.
"Setiap kali seseorang merokok, mereka berpotensi merobek lapisan arteri, yang disebut endotelium," terang Dr. Steinbaum.
Ketika lapisan ini semakin menipis, risiko seseorang terkena penyakit arteri koroner, serangan jantung, atau gagal jantung, jadi meningkat.
Baca Juga: Tak Selalu Serangan Jantung, Ini 4 Penyakit Lain yang Diawali dengan Nyeri Dada
Foto: ngemil2.jpg (nutritiouslife.com)
Foto: Orami Photo Stock
Terlalu banyak mengonsumsi natrium menyebabkan tubuh menahan lebih banyak air, yang jika dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
"Cairan yang tertahan di tubuh dapat meregangkan bilik jantung dan berkontribusi pada penurunan kinerja jantung untuk memompa pada pasien dengan gagal jantung," jelas Biykem Bozkurt, MD, profesor kardiologi di Baylor College of Medicine di Houston, Texas, melansir Health.
Foto: Jantung Sehat (Healthcareglobal.com)
Foto: Orami Photo Stock
Gagal jantung dapat memengaruhi ventrikel kiri, ventrikel kanan, atau keduanya.
Bentuk paling umum adalah gagal jantung sistolik, ketika fungsi otot jantung berkurang, dan akibatnya darah tidak mengalir dengan mudah ke seluruh tubuh.
Bentuk lain dari gagal jantung adalah gagal jantung diastolik, yang terjadi ketika jantung mengalami gangguan relaksasi dan tidak dapat mengisi dengan benar karena kekakuan otot.
"Gagal jantung diastolik biasanya terlihat pada pasien yang lebih tua, terutama pada wanita yang lebih tua," kata Dr. Biykem Bozkurt.
Nah, itulah beberapa fakta tentang kondisi gagal jantung yang dialami Hannah Kirana sebelum menghembuskan napas terakhir. Semoga bermanfaat.