04 Agustus 2020

4 Fakta Modus Pelecehan Swab Test Vagina di India

Pelaku modus pelecehan ini telah ditangkap dan didakwa
4 Fakta Modus Pelecehan Swab Test Vagina di India

Ada saja kejahatan di tengah pandemi, namun bukan pencurian atau kejahatan yang berkaitan materi, seperti yang merebak di Indonesia akibat PHK, melainkan pelecehan seksual dan pemerkosaan.

Hal ini terjadi karena adanya oknum yang melakukan tes swab namun melalui vagina. Padahal hal tersebut belum pernah dilakuan atau pun diuji di mana pun.

Ketahui fakta tentang modus pelecehan swab test vagina yang terjadi di India berikut ini.

Baca Juga: Perbedaan Rapid Test dan Swab Test, Wajib Tahu!

Fakta Modus Pelecehan Swab Test Vagina

Seorang teknisi laboratorium rumah sakit pemerintah, Alpesh Deshmukh, telah ditangkap karena penganiayaan dan pemerkosaan karena melakukan modus pelecehan swab test vagina untuk COVID-19.

Ketahui lebih lanjut tentang kronologis modus pelecehan swab test vagina berikut ini.

1. Dilakukan Petugas Laboratorium

Selain RS, Ini 5 Lokasi buat Rapid dan Swab Test Beserta Harganya.jpg
Foto: Selain RS, Ini 5 Lokasi buat Rapid dan Swab Test Beserta Harganya.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Mengutip Gulf News, kejadian modus pelecehan swab test ini terjadi di India, di mana seorang petugas laboratotium bernama Alpesh Deshkmukh melecehkan seorang perempuan dengan dalih menguji reaksi virus corona pada Selasa (28/7) lalu.

Pelecehan itu sendiri dilakukan Aplesh Deshkmukh di rumah sakit pemerintah Badnera, Amravati.

Awalnya, seorang perempuan berusia 23 tahun melakukan kontak dengan temannya yang positif terinfeksi virus corona.

Karena itu, gadis tersebut dirujuk ke Trauma Care Testing Laboratorium (TCTL) di RS Badnera sebagai upaya pencegahan penularan virus bersama 20 orang lainnya.

Selepas menjalani tes di TCTL, Deshmukh menelepon perempuan tersebut untuk melancarkan modus aksinya. Melalui telepon itu, Alpesh mengabarkan bahwa perempuan tersebut positif terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Fakta RI-GHA COVID-19, Alat Rapid Test Buatan Indonesia

2. Tes Urin

modus pelecehan swab test vagina
Foto: modus pelecehan swab test vagina

Foto: Orami Photo Stock

Alpesh kemudian mewajibkan perempuan tersebut untuk melakukan tes urinoir atau saluran kencing dan tidak bisa dilakukan oleh petugas perempuan dan hanya bisa dilakukan oleh dirinya.

Pasalnya, korban sempat bertanya apakah ada petugas perempuan yang bsia melakukan hal tersebut. Pada tes pertama, karena takut, korban membawa seorang teman perempuan untuk menemaninya.

Lalu pada tes kedua, Alpesh memaksa korban untuk membuka celana dengan alasan agar mudah mengambil cairan dari alat kelamin korban.

Tidak lama berselang usai melakukan pelecehan tersebut, Alpesh mengatakan kalau korban negatif dari virus COVID-19, yang membuat korban yang berprofesi sebagai petugas supermarket tersebut curiga dan mempertanyakan tesnya.

3. Lapor ke Dokter dan Polisi

Dokter RSUD Dr Soetomo Meninggal Karena Terpapar COVID-19.jpg
Foto: Dokter RSUD Dr Soetomo Meninggal Karena Terpapar COVID-19.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Merasa ada yang janggal, korban langsung bertanya ke dokter dan usai diketahui tidak ada swab test melalui vagina, korban langsung ke kantor polisi untuk mengajukan pengaduan.

Alpesh Deshkmukh telah menjadi terdakwa saat ini sudah ditahan dan belum mengajukan permohonan jaminan.

Baca Juga: Selain RS, Ini 5 Lokasi Rapid Test Beserta Harganya!

4. Kecaman Publik

Pegawai Starbucks Intip Perempuan Lewat CCTV, Ini 5 Dampak Pelecehan Seksual bagi Korban.jpg
Foto: Pegawai Starbucks Intip Perempuan Lewat CCTV, Ini 5 Dampak Pelecehan Seksual bagi Korban.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Insiden ini memicu kecaman dari publik, termasuk para petinggi negara seperti Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Maharashtra Yashomati Thakur hingga Presiden Brigade Bhumata Ranragini Trupti Desai

Dirinya menyebutkan bahwa terjadinya modus pelecehan swab test vagina sebagai kekejaman terhadap perempuan.

FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.