Kisah Kapal Hantu Flying Dutchman, Mitos atau Fakta?
Legenda kapal hantu Flying Dutchman telah menjadi cerita yang misterius dan menakutkan dalam sejarah kelautan.
Kapal hantu ini dikatakan terus mengarungi lautan, meskipun awaknya telah meninggal dunia.
Kehadirannya selalu dianggap sebagai pertanda buruk, dan banyak orang yang melihatnya dianggap terkena kutukan yang mengerikan.
Nama "Flying Dutchman" pertama kali muncul dalam catatan sejarah pada abad ke-17, ketika para pelaut mulai menceritakan pengalaman mereka melihat kapal hantu ini di perairan Samudera Atlantik dan Selatan.
Kapal ini sering diidentifikasi sebagai sebuah galai VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) yang dipimpin oleh Kapten Hendrick van der Decken.
Dikatakan bahwa kapten tersebut bersumpah untuk melintasi lautan, meskipun cuaca buruk, dan kutukan yang melekat pada sumpah ini adalah penyebab utama di balik kebangkitan Flying Dutchman.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal-usul dan mitos kapal hantu legendaris ini, serta mencari tahu apakah kisah ini nyata adanya atau mitos belaka.
Baca Juga: Bagaimana Mitos Manfaat Jongkok Setelah Berhubungan?
Asal Usul Kapal Hantu Flying Dutchman
Asal usul legenda kapal hantu Flying Dutchman adalah campuran dari cerita rakyat dan mitos kelautan yang berkembang selama berabad-abad.
Legenda ini sangat populer di dunia maritim dan telah menginspirasi banyak karya sastra, seni, dan bahkan film.
Salah satu versi yang paling dikenal berkaitan dengan seorang kapten Belanda bernama Hendrick van der Decken atau Vanderdecken.
Menurut legenda, Vanderdecken memimpin kapalnya menuju Tanjung Harapan di Afrika Selatan, yang dikenal sebagai tempat berbahaya dengan cuaca buruk dan angin kencang.
Kapten Vanderdecken diduga bersumpah untuk melewati Tanjung Harapan dalam kondisi cuaca apapun, tindakan yang dianggap sebagai tanda keangkuhan manusia dalam menghadapi alam.
Sebagai hukuman atas sumpahnya yang berani, kapten dan awaknya dihukum untuk mengarungi laut sebagai hantu abadi.
Melansir dari NPR, satu-satunya cara untuk menghentikan kutukan ini adalah menemukan seorang wanita yang mencintai sang kapten dan setia seumur hidup.
Selain itu, kapal ini juga hanya bisa berhenti berlayar setiap tujuh tahun sekali, untuk pergi ke darat dan mencari cinta sejati itu
Seiring waktu, legenda ini mengalami campuran berbagai cerita rakyat, mitos kelautan, dan catatan pelaut, sehingga menciptakan cerita tentang kutukan, hantu kapten, dan kapal yang selalu mengarungi lautan.
Flying Dutchman telah memengaruhi budaya populer, termasuk sastra, teater, musik, dan film, menjadikannya salah satu cerita hantu laut yang paling terkenal dan menarik dalam sejarah kelautan.
Meskipun asal usul pastinya tetap menjadi misteri, legenda Flying Dutchman tetap hidup dan menginspirasi imajinasi orang di seluruh dunia.
Baca Juga: Mengenal Tanaman Walisongo, dari Mitos dan Cara Merawatnya!
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.