6 Penyebab Folikulitis pada Anak dan Cara Mengatasinya
Folikulitis pada anak atau peradangan folikel rambut bisa terjadi di bagian tubuh anak mana pun yang memiliki rambut, termasuk juga kulit kepala.
Menurut American Association of Family Physician, folikulitis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, iritasi bahan kimia, ataupun cedera fisik.
Namun folikulitis pada kulit kepala anak juga bisa disebabkan oleh berbagai hal, yang perlu Moms perhatikan.
Yuk, simak selengkapnya di bawah ini Moms!
Baca Juga: 6 Rekomendasi Sampo Anak Terbaik untuk Merawat Kesehatan Rambut Si Kecil
Penyebab Folikulitis Pada Anak
Kondisi ini ditandai dengan munculnya benjolan merah atau bintik-bintik kecil di sekitar folikel rambut yang bisa gatal atau terasa nyeri.
Folikulitis pada kulit kepala anak biasanya dimulai dari garis rambut. Berikut adalah penyebab utamanya:
1. Infeksi Bakteri

Mengutip dari Children's Health, penyebab folikulitis yang paling umum adalah bakteri Staphylococcus aureus (staph), yang biasanya ditemukan di kulit.
Bakteri lain, seperti Pseudomonas aeruginosa, juga bisa menyebabkan folikulitis, terutama setelah terpapar air yang terkontaminasi di kolam air panas atau kolam renang.
2. Rambut Tumbuh ke Dalam
Folikulitis pada anak juga bisa disebabkan oleh rambut tumbuh ke dalam.
Rambut yang tumbuh ke dalam bisa terjadi setelah mencukur atau waxing, menyebabkan iritasi dan peradangan pada folikel rambut.
3. Gesekan dan Iritasi
Gesekan dan iritasi juga bisa menyebabkan folikulitis pada anak, lho Moms.
Area kulit yang mengalami gesekan dari pakaian atau perlengkapan olahraga lebih rentan terhadap folikulitis.
Iritasi mekanis ini dapat merusak folikel rambut dan meningkatkan risiko infeksi.
4. Iritan Kimia
Paparan terhadap minyak, gemuk, atau salep tebal dapat menyebabkan jenis folikulitis yang dikenal sebagai folikulitis kimia.
5. Kondisi Kulit dan Cedera
Folikulitis pada anak juga bisa disebabkan oleh kondisi kulit dan cedera.
Kondisi kulit atau cedera, seperti luka, goresan, atau gigitan serangga, dapat membuat anak lebih rentan mengembangkan folikulitis dengan mengganggu integritas kulit.
6. Faktor Risiko
Faktor risiko anak mungkin berisiko lebih tinggi mengalami folikulitis jika anak mengalami:
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah (misalnya, karena diabetes atau kondisi kesehatan lainnya).
- Memiliki infeksi kulit yang sudah ada.
- Memiliki kontak dekat dengan seseorang yang memiliki infeksi aktif.
- Mengikuti kegiatan yang melibatkan keringat atau paparan air yang berkepanjangan.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Sampo Bayi Terbaik yang Aman dan Lembut
Cara Mengatasi Folikulitis pada Anak
Berikut beberapa langkah yang bisa Moms lakukan dalam mengatasi folikulitis pada anak.
Namun, harus mencari penyebabnya lebih dulu agar pengobatannya lebih tepat, ya Moms.
1. Ubah Gaya Rambut

Cara mengatasi folikulitis pada anak yang pertama adalah mengubah gaya rambut.
Anak perempuan yang punya rambut panjang biasanya merasa lebih nyaman beraktivitas dengan rambut diikat atau dikepang dengan kencang ya, Moms?
Sebagai langkah pertama untuk mengatasi folikulitis pada anak, sebaiknya mulai biasakan anak menggerai rambut.
Moms juga bisa mencoba gaya rambut lain yang tidak menyebabkan trauma pada folikel rambut anak.
Jangan lupa, selalu jaga kebersihan topi dan helm yang sering digunakan anak. Supaya bekas keringat serta kotoran tidak menumpuk dan jadi sarang bakteri.
2. Gunakan Shampoo Anti Ketombe
Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala sangat penting dalam mengatasi folikulitis pada anak lho, Moms.
Folikulitis yang ada di area garis rambut bisa dibersihkan dengan sabun anti bakteri sebanyak dua kali, pada pagi dan malam hari.
Bersihkan perlahan dan setelahnya keringkan dengan handuk kering.
Seperti dikutip dari situs Healthline, keramas dengan shampo yang mengandung zat anti jamur seperti ketoconazole, ciclopirox, atau tea tree oil.
Hindari keramas dengan air panas karena dapat membuat folikulitis semakin teriritasi.
Lebih baik gunakan air hangat suam kuku dan pastikan rambut dibilas sampai bersih ya, Moms.
3. Kompres Hangat
Nah, ini dia cara andalan untuk mengatasi folikulitis pada anak di bagian tubuh manapun.
Selain meredakan rasa gatal, memberikan kompres hangat juga membantu mempercepat hilangnya bentol akibat folikulitis.
Caranya mudah kok, Moms. Cukup rendam handuk atau kain bersih di dalam air hangat, peras hingga tidak ada air menetes, lalu letakkan di area kulit kepala yang bermasalah.
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun kondisi ini kebanyakan bisa diatasi sendiri di rumah, Moms tetap harus ke dokter jika gejala memburuk.
Berikut adalah indikator kapan harus ke dokter:
1. Gejala Berlanjut

Jika folikulitis pada anak tidak membaik dengan perawatan mandiri di rumah dalam 2 hingga 3 hari, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
2. Demam atau Menggigil
Adanya demam atau menggigil mungkin menunjukkan infeksi yang lebih serius yang memerlukan perhatian medis.
3. Infeksi Menyebar
Jika benjolan menyebar ke area tubuh lain atau jika muncul benjolan baru, ini bisa menandakan kondisi yang memburuk.
4. Benjolan Keras dan Sakit
Jika benjolan menjadi keras, sakit, atau sangat bengkak, ini mungkin memerlukan evaluasi oleh dokter, ya Moms.
5. Adanya Nanah
Jika ada nanah dari benjolan atau jika tampak mengeluarkan cairan, penilaian medis diperlukan.
6. Ruam Memburuk
Ruam yang awalnya membaik tetapi kemudian memburuk lagi harus dievaluasi oleh dokter.
7. Area Peradangan Besar
Jika ada area kulit merah besar, sakit yang terasa keras maka sebaiknya diperiksakan ke dokter sebelum menyebar.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Shampo Penumbuh Rambut Bayi, Cek Moms!
Jika gejala folikulitis pada anak tidak membaik meski telah diatasi, bentol memerah dan membesar, atau anak demam, segera konsultasikan ke dokter.
Bagaimana Moms, sudahkah mengajarkan Si Kecil cara menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala agar terhindar dari folikulitis?
- https://www.healthline.com/health/folliculitis#:~:text=Folliculitis%20is%20a%20common%20skin,of%20the%20infection%20or%20inflammation.
- https://www.childrens.com/specialties-services/conditions/folliculitis
- https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia
- https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2002/0701/p119.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.