15 Agustus 2024

Pengertian Food Estate dengan Kelebihan dan Kekurangan

Ramai dibicarakan saat debat cawapres
Pengertian Food Estate dengan Kelebihan dan Kekurangan

Foto: Freepik

Program food estate yang digagas Presiden Jokowi bertujuan untuk mengolah jutaan hektare lahan menjadi lumbung pangan Indonesia.

Namun calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyebut proyek ini sebagai kegagalan, karena merugikan petani dan memicu konflik agraria.

Di sisi lain, cawapres Gibran Rakabuming Raka mengakui bahwa ada bagian dari program ini yang gagal, namun ada juga yang berhasil.

Lantas, apa itu food estate yang kembali disorot? Yuk, cari tahu di bawah ini, Moms.

Baca Juga: Profil 3 Anak Cak Imin, Ada yang Bekerja sebagai Jurnalis

Apa Itu Food Estate?

Food Estate
Foto: Food Estate (Indonesiabaik.id)

Food estate adalah program budidaya tanaman skala luas (>25 hektare) dengan pendekatan sistem pertanian industrial berbasis ilmu pengetahuan, teknologi, modal, dan manajemen modern.

Program ini bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia jangka panjang dengan memberdayakan masyarakat adat atau lokal.

Komoditi prioritas dalam food estate mencakup:

Lokasi utama program ini meliputi Kabupaten Merauke, Papua, serta beberapa wilayah di Kalimantan dan Maluku, dengan total ratusan ribu hektare lahan yang direncanakan untuk pengembangan.

Kelebihan Food Estate

Food Estate
Foto: Food Estate (Freepik)

Food estate memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:

1. Peningkatan Produksi Pangan

Food estate meningkatkan produksi pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor.

2. Penggunaan Teknologi Pertanian Modern

Program ini menerapkan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian.

Seperti, irigasi modern, penggunaan pupuk dan pestisida yang lebih efektif, serta teknik tanam yang inovatif.

3. Ketahanan Pangan

Food estate memperkuat ketahanan pangan dalam menghadapi perubahan iklim dan gangguan pasokan global.

4. Pembangunan Infrastruktur

Program ini mendorong pembangunan infrastruktur pertanian seperti irigasi, jalan, dan fasilitas penyimpanan.

Semua hal tersebut dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi sektor pertanian.

5. Dampak Ekonomi Positif

Food estate menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

6. Pengembangan Wilayah

Program ini membantu pengembangan daerah terpencil dengan meningkatkan akses ke layanan dan infrastruktur.

7. Keberlanjutan dan Praktik Pertanian Berkelanjutan

Food estate mendorong praktik pertanian berkelanjutan untuk mengurangi dampak lingkungan dan memastikan penggunaan sumber daya secara efisien.

Baca Juga: 3 Manfaat Tanaman Porang dan Cara Budidayanya, Simak yuk!


Kekurangan Food Estate

Food Estate
Foto: Food Estate

Ada beberapa kekurangan dan tantangan yang seringkali terjadi, yaitu:

1. Dampak Lingkungan

Pengembangan food estate skala besar dapat menyebabkan deforestasi, degradasi tanah, dan kerusakan ekosistem akibat penggunaan pestisida dan pupuk kimia.

2. Konflik Penggunaan Lahan

Konversi lahan untuk program ini dapat memicu konflik, terutama jika lahan tersebut sebelumnya memiliki kegunaan lain atau merupakan habitat penting.

3. Ketergantungan pada Sumber Daya Air

Proyek ini sangat bergantung pada sumber daya air, yang dapat menimbulkan masalah di daerah dengan ketersediaan air terbatas.

4. Masalah Sosial dan Hak Atas Tanah

Pengembangan program ini dapat menyebabkan penggusuran komunitas lokal dan memicu ketidakstabilan sosial terkait hak atas tanah.

5. Keberlanjutan Jangka Panjang

Intensifikasi pertanian yang tinggi mungkin tidak berkelanjutan dalam jangka panjang tanpa praktik manajemen sumber daya yang baik.

6. Biaya Tinggi

Implementasi dan pemeliharaan food estate membutuhkan investasi awal dan biaya operasional yang sangat tinggi.

7. Ketergantungan pada Teknologi Impor

Ketergantungan pada teknologi pertanian impor dapat mengurangi inovasi lokal dan adaptasi.

8. Kualitas Nutrisi

Fokus pada produksi skala besar dapat mengarah pada monokultur, yang berpotensi mengurangi keragaman nutrisi dalam suplai pangan.

Baca Juga: 3 Cara Budidaya Rumput Azolla untuk Pertanian dan Peternakan

Alasan Food Estate Disebut Gagal

Berikut beberapa alasan food estate disebut gagal oleh Cak Imin dan Mahfud MD.

1. Merugikan Petani

Petani
Foto: Petani (Istockphoto.com)

Food estate dianggap merugikan petani karena tidak memperhatikan kepentingan petani dalam pengembangan proyek.

2. Meninggalkan Masyarakat Adat

Proyek ini juga meninggalkan masyarakat adat dan memicu konflik agraria.

3. Merusak Lingkungan

Food estate telah disebut merusak lingkungan, seperti yang diketahui dari proyek food estate Ketapang, Kalimantan Barat, yang juga tidak menghasilkan kemajuan dan merusak lingkungan.

4. Konflik Agraria

Kegiatan ini juga menyebabkan konflik agraria, seperti yang diketahui dari proyek di Merauke, Papua, yang mengakibatkan konflik agraria.

5. Peningkatan Produktivitas Tanah

Cak Imin mengatakan bahwa produktivitas pangan harus digerakkan secara masif melalui peningkatan tanah-tanah pertanian punya rakyat, diorganisir dengan manajemen bisnis raksasa pangan nasional.

Baca Juga: Profil Didit Hediprasetyo, Anak Prabowo yang Jadi Desainer

Itulah informasi seputar food estate. Bagaimana tanggapan Moms?

  • https://indonesiabaik.id/infografis/food-estate
  • https://dppp.bangkaselatankab.go.id/post/detail/1110-apa-itu-food-estate

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.