06 Juli 2022

Mengenal Surat Perjanjian Sewa Tanah, Syarat, Poin Penting, dan Contohnya

Surat ini penting untuk disepakati dua belah pihak
Mengenal Surat Perjanjian Sewa Tanah, Syarat, Poin Penting, dan Contohnya

Surat perjanjian sewa tanah ini nantinya bisa menjadi landasan dan bukti akan adanya pihak-pihak yang setuju terkait pemakaian sementara tempat yang disewakan.

Surat perjanjian adalah salah satu bagian terpenting dalam proses sewa-menyewa, baik itu sewa rumah, ruko, bahkan tanah.

Jika hendak membuat surat perjanjian sewa tanah, maka buatlah sebelum masa berlaku sewa tanah dimulai.

Dengan begini masing-masing pihak sudah memahami dengan benar hal apa saja yang masuk ke dalam kesepakatan dan tidak boleh dilakukan saat masa perjanjian sewa tanah nantinya akan berlaku.

Baca Juga: 3+ Contoh Surat Hibah Tanah Berdasarkan Peruntukkannya

Poin yang Harus Ada dalam Surat Perjanjian Sewa Tanah

surat perjanjian sewa tanah
Foto: surat perjanjian sewa tanah (istockphoto.com)

Foto Kesepakatan Sewa Tanah (Orami Photo Stock)

Nah, berikut ini beberapa poin yang patut diperhatikan karena harus tercantum di dalam sebuah surat perjanjian sewa tanah:

1. Pihak yang Terkait Perjanjian

Hal yang paling utama yang akan dicantumkan adalah pihak-pihak yang melakukan transaksi.

Terdapat dua individu yang terikat, yakni yang disebut dengan pihak pertama dan pihak kedua.

Pihak pertama adalah pemilik properti atau dalam hal ini adalah pemilik tanah yang akan menyewakan lahannya, sedangkan pihak kedua adalah calon penyewa dari tanah yang disewakan.

Nanti di dalam perjanjian juga akan disertai dengan identitas diri di antaranya adalah nama, umur, pekerjaan, alamat, nomor identitas diri atau KTP, dan nomor telepon yang bersangkutan.

2. Luas, Alamat, dan Letak Obyek Perjanjian

Untuk perihal menyewa tanah, alamat yang jelas harus tercantum.

Lebih baik lagi jika menyertai batas tanah di sebelah utara, selatan, barat, dan timur.

Dengan begini lokasi tepat lahan dalam transaksi dapat diketahui.

Jangan lupa juga untuk mencantumkan berapa besaran luas lahan yang disewakan.

Penulisan detail ini dilakukan untuk menghindari adanya penyimpangan serobot lahan di kemudian hari.

3. Jangka Waktu

Dalam surat perjanjian sewa tanah, tentu akan ada tenggat waktu sewa yang wajib diketahui antar kedua belah pihak.

Berbeda dengan transaksi jual beli, kapan dimulai dan berakhirnya perjanjian harus tercantum jelas dan disepakati.

Dengan begini sang pemilik dan penyewa sama-sama mengetahui jangka waktu sewa tanah.

Keterangan jangka waktu ini juga bisa menjelaskan berapa lama perjanjian ini mengikat.

Jadi, apabila di kemudian hari terjadi perpanjangan kontrak, maka akan ditulis pada surat yang lain.

4. Harga yang Disepakati

Di dalam surat perjanjian juga sebaiknya tercantum harga yang disepakati antar penyewa dan pemilik.

Hal yang perlu dicatat adalah berapa uang muka yang telah dibayarkan dan juga berapa besaran bea rental tahunan yang harus dibayarkan.

5. Penggunaan Tanah

Dalam surat perjanjian sewa tanah, penting bagi penyewa untuk mencatat penggunaan lahan oleh penyewa kelak.

Hal tersebut sepenuhnya adalah wewenang penyewa, namun harus dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan koridor hukum yang berlaku.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Pencemaran Tanah Akibat Sampah Plastik

Syarat Sah Surat Perjanjian Sewa Tanah

surat perjanjian sewa tanah
Foto: surat perjanjian sewa tanah (Ruber.id))

Foto Sebidang Tanah untuk Pertanian (Orami Photo Stock)

Ingat, surat perjanjian sewa tanah tidak boleh dibuat dengan asal-asalan.

Supaya bisa diakui oleh hukum, maka perlu surat perjanjian tanah yang sah sesuai hukum.

Nah, menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, sebuah perjanjian dianggap sah jika memenuhi empat syarat sesuai dengan pasal 1320, yaitu:

1. Kesepakatan

Para pihak terkait dalam perjanjian ini perlu dulu melakukan kesepakatan secara sadar dan mau mengikatkan diri mereka dan tunduk dalam perjanjian tersebut.

Artinya, mereka bersepakat tanpa ada suatu paksaan, atau karena ditipu.

Kesepakatan ini juga nantinya akan dituangkan secara tertulis maupun lisan.

Baca Juga: Pajak Jual Beli Tanah: Dasar Hukum, Besaran, dan Cara Menghitungnya

2. Kecakapan

Ingat, para pihak yang melakukan perjanjian harus cakap dan mengerti isi perjanjiannya.

Mereka harus sudah berusia dewasa dan tidak dikecualikan oleh hukum.

Nah, dalam aturan hukum, pihak yang dinilai tak cakap menjalin perjanjian adalah, anak-anak di bawah umur 18 tahun, orang lemah akal, atau gila.

3. Objek Perjanjian yang Jelas

Dalam masalah ini, objek perjanjian juga harus jelas, bisa dihitung, dan dapat ditentukan.

Objek perjanjian boleh benda berwujud atau tak berwujud (jasa), misalnya tanah 1 hektar.

4. Sebab yang Halal

Maksudnya, sesuatu yang diperjanjikan memiliki sebab yang halal, sesuai dengan kaidah masyarakat, atau tidak melanggar hukum.

Nah, salah satu contoh sebab yang tak halal misalnya, tanah yang masih dalam sengketa, atau tanah hasil penyerobotan.

Tanah tersebut tidak boleh disewakan dengan surat perjanjian sewa tanah.

Baca Juga: Ternyata Mudah, Begini Cara Membaca Sertifikat Tanah

Contoh Surat Perjanjian Sewa Tanah

surat perjanjian sewa tanah
Foto: surat perjanjian sewa tanah

Foto Surat Perjanjian Sewa Tanah (Orami Photo Stock)

Berikut ini beberapa contohnya:

1 . SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH SAWAH

Kami yang bertandatangan di bawah ini:

Nama: ______________

Pekerjaan: ___________

Alamat: _____________

Selanjutnya disebut pihak PERTAMA atau pemilik tanah

Nama: ______________

Pekerjaan: ___________

Alamat: _____________

Selanjutnya disebut pihak KEDUA atau pihak yang menyewa

Dengan surat ini, pihak PERTAMA menyewakan tanah sawah yang terletak di_________kepada pihak KEDUA dalam waktu _______ tahun ( _________ tahun) terhitung mulai ________ sampai dengan __________.

Dengan harga Rp_______________ ( ______________ Rupiah) yang dibayar secara tunai dan lunas.

Demikian perjanjian sewa menyewa tanah sawah yang dibuat secara sadar tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun.

Apabila terjadi hal di luar kesepakatan maka akan diselesaikan secara kekeluargaan.

Pihak PERTAMA Pihak KEDUA

(…………………..) (……………………….)

Saksi-saksi:

1……………..

2…………….

3……………

2. SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH

Pada hari ini [hari/tanggal/bulan/tahun] telah terjadi Perjanjian Sewa Menyewa antara:

Nama: __________

Pekerjaan: ________

Alamat: __________

Selanjutnya disebut juga sebagai PIHAK PERTAMA.

Nama: __________

Pekerjaan: ________

Alamat: __________

Selanjutnya disebut juga sebagai PIHAK KEDUA.

Berdasarkan pernyataan di atas, kedua belah pihak sepakat untuk membuat Surat Perjanjian Sewa Tanah.

PIHAK PERTAMA akan menyewakan tanah kosong kepada PIHAK KEDUA, berupa Hak Milik no. ________ Desa ______ Kecamatan _____ Kabupaten seluas _____m2 dan untuk selanjutnya disebut TANAH.

Selanjutnya pihak-pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Sewa Menyewa Tanah dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1

Sewa menyewa tanah ini dibuat untuk jangka waktu _____ tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan kedua belah pihak.

Jangka waktu itu dihitung mulai dari tanggal ______ yang akan berakhir dengan sendirinya menurut hukum pada tanggal _____.

Apabila PIHAK PERTAMA bermaksud untuk memperpanjang jangka waktu sewa maka PIHAK KEDUA wajib memberitahukan secara lisan/tertulis kepada PIHAK PERTAMA sebelum jangka waktu sewa habis.

PASAL 2

PIHAK KEDUA akan mempergunakan TANAH yang disewa itu untuk keperluan ____.

PASAL 3

Sewa menyewa tanah dalam Perjanjian ini ditetapkan sebesar Rp _____ (_____ Rupiah) per tahunnya atau Rp _____ (____ Rupiah) untuk keseluruhan waktu sewa dan akan dibayarkan PIHAK KEDUA secara dua kali pembayaran.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas jasa penyewaan tanah, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan pajak-pajak lain yang ditetapkan oleh pemerintah yang timbul berdasarkan Perjanjian ini menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.

PASAL 4

Apabila terjadi perselisihan, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan dan diselesaikan secara hukum jika tidak mencapai kesepakatan.

Demikianlah Perjanjian ini dibuat secara sadar dan tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(…………….) (………………….)

Saksi-saksi:

1……………

2…………..

3………….

Baca Juga: 7 Ide Memanfaatkan Ruangan Bawah Tanah dan Tips Membangunnya

Itulah berbagai informasi mengenai surat perjanjian sewa tanah yang wajib Moms dan Dads ketahui.

Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

  • https://www.rumah.com/panduan-properti/contoh-surat-perjanjian-sewa-tanah-9001
  • https://www.lamudi.co.id/journal/contoh-surat-perjanjian-sewa-tanah/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb