Manfaat Obat Grantusif, Aturan Pakai, dan Efek Sampingnya
Grantusif memang obat untuk batuk. Namun, bukan digunakan untuk batuk biasa yang terjadi bersamaan dengan flu atau pilek.
Jika Dads atau Moms diresepkan obat ini oleh dokter, baiknya cari tahu lebih dahulu aturan pakainya supaya pengobatannya jadi lebih efektif.
Berikut ulasan lengkap mengenai obat ini.
Baca Juga: 102 Obat Sirop yang Dilarang BPOM dan Perbedaannya dengan 5 Obat yang Ditarik
Manfaat Grantusif
Grantusif adalah merek obat yang digunakan untuk mengobati batuk yang disertai alergi.
Obat ini mengandung dextromethorphan HBr 15 mg, glicerylguaiacolat (guaifenesin) 100 mg, dan diphenhydramine HCl 5 mg.
Menurut perusahaan yang memproduksi obat ini, Graha Farma, Grantusif memiliki beberapa cara kerja, di antaranya:
- Dextromethorphan HBr bekerja dengan cara menekan pusat rangsang batuk.
- Guaifenesin bekerja dengan cara menurunkan kekentalan dahak sehingga mempermudah pengeluaran dahak.
- Diphenhydramine HCl dapat meredakan batuk karena alergi.
Pada kebanyakan orang, batuk terjadi karena pilek atau flu.
Batuk jenis ini akan parah dalam beberapa hari, namun membaik seiring waktu.
Di beberapa kasus, batuk tidak juga kunjung sembuh yang mungkin berlangsung selama lebih dari tiga minggu.
Jika kondisi ini Moms atau Dads hadapi, kemungkinan besar penyebabnya adalah alergi.
Ya, alergi bisa menyebabkan gejala yang mirip flu disertai batuk kering.
Batuk alergi disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh Moms terhadap alergen, bukan oleh infeksi seperti flu atau batuk pilek.
Untuk kasus ini, Grantusif bisa jadi pilihan obatnya.
Baca juga: Dextral (Obat Flu dan Batuk): Kandungan, Dosis, dan Efek Samping
Dosis dan Aturan Pakai Grantusif
Obat ini tersedia dalam bentuk kaplet. Dosisnya bisa saja tidak sama pada setiap orang, bergantung dengan usia, tujuan pengobatan, dan kondisi kesehatan secara menyeluruh.
- Dewasa dan anak > 12 th: 3 x sehari 1 - 2 kaplet
- Anak 6 - 12 tahun: 3 x sehari ½ - 1 kaplet
- Dosis bisa berubah sesuai petunjuk dokter.
Minum obat ini dengan sesuai dengan arahan dokter atau mengikuti aturan pakai obat yang tertera di kemasan.
Jangan menambahkan atau mengurangi dosis obat yang telah ditentukan.
Cobalah minum obat di waktu yang sama setiap harinya agar tidak melewatkan dosis.
Jika dosis terlewatkan, segera minum jika jeda waktu saat itu dengan jam minum obat selanjutnya masih lama.
Namun tinggalkan dosis, jika memang sudah mendekati jam minum obat selanjutnya.
Jangan menggandakan dosis, minum seperti dosis biasa dan kembali ke jadwal minum sebelumnya.
Minum obat ini setelah makan dengan segelas air ya, Moms.
Baca juga: Mengenal Obat Alergi Lerzin, Mampu Atasi Reaksi Kulit pada Iritasi
Efek Samping Grantusif
Walaupun aman digunakan, Grantusif seperti obat lainnya, yakni dapat menimbulkan efek samping.
Paling umum, efek samping dari obat ini adalah mulut kering, mengantuk, mual, pusing, dan sembelit.
Efek samping ini biasanya ringan dan dapat membaik dengan sendirinya.
Akan tetapi bisa juga berlangsung lebih lama dan perlu diperiksakan ke dokter.
Jika efek samping yang dialami adalah mengantuk, sebaiknya tidak mengemudi atau melakukan aktivitas yang bisa membutuhkan konsentrasi tinggi.
Selain efek samping, beberapa orang mungkin menunjukkan reaksi alergi terhadap kandungan obat.
Biasanya kondisi ini ditandai dengan muncul ruam gatal di kulit, pembengkakan pada tubuh, dan sesak napas.
Bila Moms dan Dads mengalami kondisi ini, penggunaan obat harus dihentikan.
Jika diteruskan, efek sampingnya akan semakin parah dan bisa membahayakan jiwa.
Segera minta pertolongan medis jika menunjukkan reaksi alergi setelah obat digunakan.
Agar kondisi ini tidak terjadi, beri tahukan dokter jika Moms dan Dads memiliki alergi terhadap kandungan obat sejenis.
Baca Juga: Aturan Pakai dan Efek Samping Flucadex, Obat untuk Atasi Flu
Tidak hanya alergi, beberapa kondisi juga tidak diperbolehkan menggunakan obat ini, yaitu:
- Memiliki masalah pencernaan, seperti maag atau penyumbatan pada usus/lambung
- Sedang hamil dan menyusui
- Anak di bawah 2 tahun atau bayi yang lahir prematur
Beberapa kondisi berikut ini butuh pertimbangan lebih lanjut dari dokter sebelum menggunakan Grantusif.
- Bronkitis
- Glaukoma (peningkatan tekanan pada mata)
- Pembesaran prostat atau masalah kandung kemih
- Masalah tiroid
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Penyakit jantung
- Epilepsi (cocok atau kejang)
- Miastenia gravis (gangguan kelemahan otot)
- Penyakit ginjal
- Penyakit liver
Jika Moms akan menjalani analisis tes urin atau skrining untuk obat lain (misalnya metadon, fensiklidin, amitriptilin) dan tes kulit, beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat ini.
Selama menjalanin pengobatan dengan Grantusif, hindari penggunaan obat lain secara bersamaan karena dikhawatirkan dapat menimbulkan interaksi obat.
Beberapa obat yang sebaiknya tidak digunakan bersamaan, antara lain:
- Obat alergi, seperti bromfeniramin, clemastine, dan hidroksizin.
- Obat antidepresan
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum Moms menggunakan obat grantusif. Akan lebih baik jika penggunaan dilakukan di bawah pengawasan dokter.
- https://www.grahafarma.com/product/detail_item.php?id=0025
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dextromethorphan?mtype=generic
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/diphenhydramine?mtype=generic
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/guaifenesin?mtype=generic
- https://acaai.org/allergies/symptoms/cough/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.