19 Mei 2023

Mengenal Nebacetin, Salep Antibiotik untuk Infeksi Mata

Begini pemakaian Nebacetin untuk atasi infeksi mata
Mengenal Nebacetin, Salep Antibiotik untuk Infeksi Mata

Nebacetin adalah obat antibiotik yang penggunaannya harus dengan resep dokter.

Penggunaan obat sembarangan bisa menyebabkan resistensi antibiotik, yakni bakteri menjadi kebal dengan antibioti.

Artinya, Moms atau Dads harus diresepkan antibiotik yang berbeda tapi dengan kemampuan yang lebih kuat.

Supaya hal ini tidak terjadi, simak lebih dalam mengenai kegunaan hingga efek sampingnya berikut ini.

Baca Juga: Mengulik Ulkus Kornea, Infeksi yang Membuat Mata Merah dan Membengkak

Manfaat Nebacetin

Salep Nebacetin (kibrispdr.org)
Foto: Salep Nebacetin (kibrispdr.org)

Nebacetin adalah antibiotik kombinasi dari neomycin sulfate 5 mg dengan bacitracin 250 IU.

Obat ini digunakan untuk mengobati infeksi bakteri di mata.

Cara kerja obat ini adalah menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghentikan produksi protein esensial yang dibutuhkan baketri untuk berkembang biak.

Awalnya, bakteri hidup di area tertentu pada tubuh.

Jumlahnya yang sedikit tidak memberikan ancaman.

Namun karena faktor tertentu, pertumbuhan bakteri menjadi lebih aktif sehingga jumlahnya lebih banyak daripada seharusnya.

Nah, jumlah bakteri yang terlalu banyak ini yang bisa menyebabkan infeksi.

Penggunaan obat ini harus dengan resep dokter, sehingga tidak boleh digunakan atas keputusan sendiri.

Sebenarnya, fungsi dari obat ini cukup luas.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan di Indonesia, penggunaan obat hanya diperbolehkan untuk pemakain luar dan untuk mengobati infeksi pada mata saja.

Baca Juga: Kegunaan dan Efek Samping Yusimox, Antibiotik untuk Infeksi Bakteri

Dosis dan Aturan Pakai Nebacetin

Infeksi Mata (Orami Photo Stock)
Foto: Infeksi Mata (Orami Photo Stock)

Di Indonesia, obat ini hanya tersedia dalam bentuk salep yang dioleskan ke permukaan luar tubuh.

Dosisnya bisa berbeda-beda pada setiap orang karena bergantung dengan usia, jenis infeksi, dan keparahan kondisi.

Meski begitu, berdasarkan data MIMS, dosis yang biasanya digunakan adalah sebagai berikut.

  • Dewasa: sebagai krim yang mengandung 3300 unit/g neomycin sulfate dan 250 unit/g bacitracin, oleskan lapisan tipis hingga 3 kali sehari.

Gunakan obat ini persis seperti arahan dokter, atau ikuti aturan pakai yang tersedia di kemasan obat.

Obat ini hanya untuk digunakan pada kulit.

Jangan biarkan antibiotik ini masuk ke mata, hidung, atau mulut dan jangan sampai tertelan.

Baca Juga: Infeksi Streptococcus, Kondisi Radang Tenggorokan yang Sangat Menular

Untuk menggunakan salep antibiotik ini, ikuti langkah-langkah berikut.

  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir hingga bersih.
  • Bersihkan mata yang terinfeksi dengan air hangat dan keringkan secara menyeluruh dengan handuk bersih.
  • Oleskan sedikit salep seujung jari tipis-tipis.
  • Jangan menyentuh ujung tabung ke kulit, tangan, atau apa pun.
  • Kencangkan tutup kemasan obat segera.
  • Moms dapat menutupi area yang terkena dengan perban steril.
  • Cuci tangan lagi hingga bersih.

Moms harus konsultasikan ke dokter jika selama seminggu infeksi tidak kunjung membaik walaupun sudah memakai salep antibiotik.

Jangan mengurangi atau menambahkan dosis obat yang sudah ditentukan.

Jangan pula berhenti menggunakan obat tanpa memberi tahu dokter.

Gunakan obat di waktu yang sama setiap hari, supaya tidak melewatkan dosis obat.

Jika dosis terlewat, baiknya segera pakai jika waktunya tidak berjarak lama.

Moms tidak perlu menggunakan salep secara tebal-tebal jika dosisnya terlewat.

Baca Juga: Mengenal Moxifloxacin, Antibiotik untuk Mengatasi Pneumonia

Efek Samping Nebacetin

Efek Samping Nebacetin
Foto: Efek Samping Nebacetin (shutterstock.com)

Seperti obat lainnya, salep antibiotik ini juga bisa menyebabkan efek samping.

Setiap orang bisa saja mengalami efek samping yang berbeda-beda.

Pada beberapa kasus, ada juga yang mengalami efek samping yang tidak disebutkan di bawah ini.

Berikut ini adalah berbagai efek samping yang mungkin saja Moms atau Dads alami.

Kesemua efek samping ini adalah reaksi tubuh tidak terlalu sensitif dengan kandungan obat.

Dokter biasanya akan menghentikan penggunaan obat dengan obat lain yang khasiatnya sama tapi minim efek samping.

Sebenarnya, efek samping ini bisa dihindari dengan memberi tahu dokter jika memiliki alergi terhadap antibiotik sejenis gentamycin.

Jika memang mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas, minta bantuan medis untuk mendapatkan penanganan dokter.

Baca Juga: Mengenal Isoniazid, Antibiotik untuk Mengatasi Tuberkulosis

Sebelum menggunakan obat, beri tahu dokter jika Moms sedang hamil, berencana hamil dalam waktu dekat, atau sedang menyusui.

Beberapa antibiotik tidak aman digunakan oleh ibu hamil dan menyusui.

Sebab, dikhawatirkan obat dapat mengganggu perkembangan janin atau mengalir ke ASI dan terminum oleh bayi.

Selain itu, Moms atau Dads perlu memberi tahu dokter jika memiliki masalah pendengaran dan penyakit ginjal.

Beberapa obat-obatan juga tidak boleh digunakan bersamaan dengan nebacetin karena dapat menyebabkan interaksi obat.

Ini termasuk dengan suplemen, obat herbal, dan obat tradisional Tiongkok.

Entah itu mengganggu kinerja obat sehingga obat tidak efektif dalam mengatasi penyakit.

Atau bisa juga memiliki kandungan yang sama yang pada akhirnya bisa menyebabkan overdosis.

Pada beberapa kasus, bisa juga menyebabkan masalah kesehatan lain.

  • https://www.mims.com/indonesia/drug/info/nebacetin/nebacetin
  • https://www.tabletwise.net/indonesia/nebacetin-ointment
  • https://www.mims.com/indonesia/drug/info/neomycin%20+%20bacitracin
  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601098.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb