Asal-Usul Gultik, Kuliner Malam Jadul di Blok M Jakarta
Sudah pernah mencicipi gultik?
Gultik atau gulai tikungan merupakan kuliner Ibu Kota yang selalu menjadi incaran kawula muda.
Rasanya yang khas dan menggoyang lidah membuat gultik memiliki tempat tersendiri di hati penikmatnya.
Harganya yang terjangkau semakin membuat kuliner malam yang satu ini tidak lekang oleh waktu.
Baca Juga: 13 Kuliner Lumajang Favorit yang Wajib Banget Dicoba
Asal Usul Gultik (Gulai Tingkungan) dan Lokasinya

Laman Portal Informasi Indonesia menjelaskan bahwa nama gultik berawal dari lokasi penjualan yang berada di tikungan jalan.
Meski hanya gulai yang tampak sederhana, nyatanya makanan yang satu ini tetap banyak dicari.
Pasalnya, rasa dari makanan yang satu ini termasuk unik dan bikin nostalgia saat mencicipinya.
Gultik berlokasi di Jakarta Selatan, tepatnya di kawasan Blok M.
Moms dapat menemukan banyak pedagang gultik di sepanjang tikungan Jalan Mahakam, yang letaknya berdekatan dengan bundaran SMA 6, GOR Bulungan, dan Blok M Plaza.
Sebelum dikenal masyarakat luas, gulai tikungan di tempat ini tak memiliki nama khusus.
Namun, entah bagaimana awalnya, istilah gultik mulai terkenal pada tahun 1997.
Hingga saat ini, istilah tersebut kian melambung dan banyak dicari kawula muda.
Baca Juga: 5+ Kuliner Terpopuler di Taman Jajan Bintaro, Sudah Coba?
Keunikan Cita Rasa Gulai Tikungan

Sebagian orang Indonesia menikmati gulai ketika malam hari.
Hal inilah yang konon menjadi cikal bakal banyaknya pedagang gulai di tikungan Blok M ketika malam hari.
Apakah Moms pernah mencicipi sajian yang satu ini?
Gulai tikungan di Jakarta terbuat dari daging sapi dan memiliki cita rasa seperti masakan Solo.
Gulai khas Solo punya tipe kuah santan yang encer dengan bumbu kunyit, jahe, adas, jintan, dan rempah-rempah tradisional lainnya.
Jika umumnya gulai khas Solo menggunakan isian daging dan jeroan kambing, berbeda halnya dengan gultik Jakarta.
Jajanan kali lima di daerah Blok M ini menggunakan daging sapi yang empuk dan gurih.
Penggunaan daging sapi ini disesuaikan dengan selera orang Jakarta.
Tak hanya itu, daging dan jeroan kambing juga sering diasosiasikan sebagai penyebab penyakit darah tinggi dan asam urat.
Baca Juga: 5 Resep Kerak Telor Crispy, Kuliner 'Langka' Khas Jakarta
Hal inilah yang membuat para pedagang lebih memilih menggunakan daging sapi, agar jualannya lebih laku untuk konsumen Jakarta.
Harga Gultik per Porsi

Tak hanya cita rasa yang enak, keunikan dari gultik adalah porsi makan dengan daging yang cukup terbatas.
Umumnya, setiap orang akan mendapatkan porsi sajian kecil untuk beberapa suapan saja per piringnya.
Nasi yang disiram dengan kuah gulai panas akan dilengkapi dengan potongan daging sapi, serta kerupuk dan sambal.
Menurut bahasa Jawa, porsinya yang sedikit juga kerap diberi celetukan bahwa gultik berarti “gulai sitik” atau sedikit.
Harga per porsinya adalah Rp10 ribu sampai Rp20 ribu, tergantung dari pedagangnya.
Porsian yang kecil dengan harga terjangkau ini cocok bagi Moms atau Dads yang menyukai porsi tidak terlalu banyak.
Pengunjung juga bisa menambahkan pelengkap sate-satean yang tak kalah enak, seperti sate telur, sate usus, dan banyak lagi.
Saat malam hari, kawasan Blok M Jakarta akan semakin ramai dipadati pengunjung yang kebanyakan anak muda.
Selain menjadi tempat makan, lokasi tempat makannya ini juga menjadi tempat nongkrong favorit, lho!
Baca Juga: 20 Makanan Khas Malang yang Sayang untuk Dilewatkan
Resep Gultik Jakarta

Karena rasanya yang begitu lezat, tidak sedikit orang mencoba membuat gulai daging ini di rumah dengan caranya sendiri.
Apakah Moms ikut tertarik untuk membuat gulai serupa gultik di rumah?
Jika ya, berikut langkah-langkah yang bisa Moms ikuti untuk membuatnya.
Bahan-bahan
- 400 gram daging sapi
- 1 batang daun bawang, diiris
- 65 ml santan kara
- 1000 ml air
- Bawang goreng secukupnya
- Sambal dan jeruk nipis
- Gula, garam, dan kaldu sapi secukupnya
Bumbu Halus:
- 6 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 3 butir kemiri
- 1 sendok teh ketumbar
- 1/2 sendok teh jinten
- 1 ruas jahe
- 1 ruas kunyit
- 2 buah cabe merah besar (opsional)
Bumbu Aromatik:
- 2 lembar daun salam
- 3 lembar daun jeruk
- 1 batang sereh, digeprek
- 1 ruas lengkuas, digeprek
- 1 buah cengkeh
- 2 buah kapulaga
Cara membuat:
- Rebus daging sampai empuk, lalu potong sesuai selera.
- Blender bumbu halus dengan setengah gelas air dan tumis di wajan sampai airnya berkurang.
- Tambahkan minyak dan bumbu aromatik, tumis sampai harum. Masukkan daging yang sudah dipotong.
- Aduk rata daging dan bumbu, tambahkan air dan santan, aduk terus untuk mencegah santan pecah.
- Saat gulai mulai mendidih, tambahkan gula, garam, dan kaldu sapi.
- Tambahkan irisan daun bawang sebelum mematikan kompor.
- Letakkan nasi di piring, tuang gulai secukupnya, taburi dengan bawang goreng, dan sajikan dengan sambal, jeruk nipis, dan kerupuk.
Gultik khas Jakarta bisa dimasak di rumah sebagai menu konsumsi sehari-hari.
Namun, Moms harus berhati-hati, apalagi jika punya gangguan pada pencernaan, seperti mag dan GERD.
Pasalnya, gultik mengandung santan, yang jika dikonsumsi penderita maag atau GERD bisa menyebabkan efek merugikan.
Baca Juga: 17 Makanan Khas Jogja Ikonik yang Wajib Moms Coba!
Yuk, kunjungi gultik sebagai salah satu destinasi kuliner di Ibu Kota.
Tempat ini umumnya buka mulai pukul 8 malam, dan tutup pada pukul 2 dini hari.
Hal yang perlu diingat, pastikan untuk tidak mengonsumsi gultik terlalu banyak, ya, Moms.
Karena, bagaimana pun juga, mengonsumsi daging dan santan secara berlebihan bisa berdampak kurang baik bagi kesehatan.
- https://www.nibble.id/gultik/
- https://cookpad.com/id/resep/17013156-gultik-gulai-tikungan
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.