13 Oktober 2023

Perlukah Pemakaian Gurita Bayi? Ini Risiko Bahayanya!

Pemakaian gurita bayi bertentangan dengan dunia medis
Perlukah Pemakaian Gurita Bayi? Ini Risiko Bahayanya!

Salah satu turun-temurun yang tidak bisa dipisahkan saat bayi baru lahir adalah penggunaan gurita bayi.

Di Indonesia, banyak orang tua yang memercayai bahwa penggunaan gurita bayi memiliki banyak manfaat.

Di antaranya seperti mengecilkan perut, mengempiskan pusar bodong, hingga mencegah masuk angin.

Namun, sebenarnya perlukah Si Kecil menggunakan gurita bayi?

Apakah pemakaian gurita bayi aman untuk kesehatannya?

Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Baca Juga: 12 Rekomendasi Bak Mandi Bayi Lipat, Lengkap dengan Harganya

Perlukah Si Kecil Memakai Gurita Bayi?

Memijat Perut Bayi
Foto: Memijat Perut Bayi (Healthline.com)

Gurita bayi adalah kain yang biasanya digunakan untuk melilit perut bayi ketika baru lahir.

Disebut gurita karena ada sejumlah belahan kain yang digunakan untuk mengikat.

Belahan tersebut mirip dengan tentakel hewan gurita.

Saat ini, gurita modern desainnya berbeda dan dapat mempermudah bayi untuk memakainya.

Moms hanya tinggal merekatkan "tentakel-tentakelnya" saja.

Pemakaian gurita bayi biasanya digunakan saat Si Kecil usia 0-3 bulan.

Pada usia tersebut, banyak orang tua yang merasa khawatir melihat perut Si Kecil yang besar sehingga memutuskan menggunakan gurita bayi.

Padahal melansir Association for the Advancement of Automotive Medicine, perut bayi yang terlihat besar merupakan hal yang wajar.

Sebab, perkembangan otot dan lemak yang ada di area perut memang belum sempurna.

Alhasil, gerakan usus tidak dapat ditahan dengan normal.

Kondisi ini menyebabkan perut Si Kecil terlihat tidak proporsional, membesar seperti perut kembung.

Namun, Moms tak perlu khawatir karena seiring berjalannya waktu dan pertambahan usia, perut bayi akan mengecil dengan sendirinya.

Hal ini terjadi karena pertumbuhan serta perkembangan kulit, lemak, dan otot Si Kecil semakin sempurna seiring waktu.

Baca Juga: 8 Jenis dan Manfaat Rempah-Rempah untuk Kesehatan, Wajib Tahu!

Selain itu, banyak orang tua yang percaya perut Si Kecil harus dilapisi gurita bayi agar tidak masuk angin.

Padahal, udara dari luar dapat masuk ke tubuh bayi ketika dia menelannya.

Jadi, bukan karena udara terpapar langsung ke kulit perutnya. 

Masuk angin bisa terjadi ketika bayi menangis terlalu lama dan cara menyusui atau minum susu botol tidak tepat.

Bahkan, masuk angin juga bisa menandakan suhu udara yang terlalu rendah serta adanya gejala penyakit yang serius.

Maka dari itu, penggunaan gurita bayi sebenernya tidak memiliki manfaat.

Baca Juga: 15 Keistimewaan Bayi Prematur yang Perlu Moms Ketahui

Bahaya Pemakaian Gurita Bayi

Newborn
Foto: Newborn (babycenter.com)

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) maupun Kementerian Kesehatan mengatakan pemakaian gurita bayi tidak disarankan karena dapat mengganggu kesehatan anak.

Berikut ini bahaya yang bisa saja terjadi jika memakaikan Si Kecil gurita bayi:


1. Meningkatkan Risiko Gumoh

Gumoh pada bayi sebetulnya hal yang biasa dan tidak berbahaya, serta dapat berkurang seiring pertambahan usia bayi.

Gumoh juga bisa disebabkan oleh berbagai hal.

Misalnya, posisi menyusu yang tidak tepat hingga belum sempurnanya katup antara lambung dan kerongkongan bayi.

Hanya saja pemakaian gurita bayi bisa meningkatkan risiko Si Kecil mengalami gumoh.

Sebab, benda tersebut membuat lambung mereka tertekan.

Apabila dalam kondisi tersebut bayi dipaksa minum, maka lambungnya tertekan sehingga mengakibatkan cairan kembali ke mulut alias gumoh.

2. Membuat Sesak Napas

Selain membuat gumoh, pemakaian gurita bayi dapat menekan lambung Si Kecil sehingga membatasi pernapasannya.

Umumnya bayi masih banyak bernapas melalui otot-otot perut sehingga membatasi pergerakan perutnya mengakibatkan ia sulit bernapas.

Bayi akan mengalami gangguan pernapasan yang ditandai dengan:

  • Perubahan pada kecepatan atau pola pernapasan
  • Batuk karena saluran napas yang tertekan kain
  • Berisiko tersedak
  • Mendengkur keras
  • Henti napas yang menyebabkan kulit yang membiru

Moms juga sebaiknya tidak panik ketika melihat bayi bernapas dengan sangat cepat.

Hal ini karena jumlah napas bayi memang lebih banyak dibanding orang dewasa.

Rata-rata bayi bernapas sebanyak 40-60 kali per menit dan bisa melambat hingga 30-40 kali per menit ketika tidur.

Di saat tertentu, Moms mungkin melihat bayi bernapas lebih cepat selama beberapa waktu.

Kemudian, akan melambat selama kurang dari 10 detik, lalu bernapas normal kembali.

Hal ini masih tergolong normal dan dinamakan bernapas periodik.

Nah, penggunaan gurita bayi yang terlalu ketat bisa mengganggu sistem pernapasan bayi yang belum “matang” ini, dan akibatnya bisa fatal.

Baca Juga: 17 Jadwal Imunisasi Anak Menurut Rekomendasi IDAI 2023

3. Menyebabkan Biang Keringat

Biang keringat terjadi karena adanya penyumbatan pada pori kulit, sehingga keringat tidak dapat keluar.

Pada bayi, biang keringat disebabkan oleh pori-pori kulitnya yang kecil dan kelenjar keringat yang belum terbentuk sempurna.

Saat Si Kecil dipakaikan gurita bayi dengan kencang, lama-kelamaan merasa kepanasan dan mengeluarkan banyak keringat.

Biang keringat pada bayi umumnya bukanlah kondisi yang serius.

Kondisi ini dapat mereda dalam beberapa hari.

Namun, salah satu penyebab biang keringat yang perlu diwaspadai adalah kepanasan.

Melansir Epidemiology, kepanasan berpotensi menyebabkan kondisi serius pada bayi.

Seperti kematian bayi mendadak akibat kepanasan saat tidur.

Pada sebagian kasus, kepanasan bisa berbahaya ketika tubuh tidak lagi dapat mengendalikan dan menurunkan suhunya sendiri.

Hal ini dapat menyebabkan serangan panas atau heat stroke.

Baca Juga: 15 Dokter Kandungan di Tangerang untuk Konsultasi Program Hamil


Bagaimana dengan Tali Pusar dan Pusar Bodong?

Pusar Bodong pada Bayi
Foto: Pusar Bodong pada Bayi (healthline.com)

Saat lahir ke dunia, sebagian tali pusar bayi dipotong oleh dokter.

Sedangkan sebagiannya lagi masih tertinggal menyatu dalam tubuh bayi.

Biasanya, tali pusar tersebut akan ditunggu hingga benar-benar puput.

Menurut orang tua zaman dulu, sebelum tali pusar puput dengan sempurna sebaiknya bayi dipakaikan gurita bayi.

Ini untuk menjaga tali pusar dari kuman dan kotoran. Padahal, tali pusar tidak membutuhkan gurita bayi.

Sebenarnya, tali pusar sendiri akan puput setelah 1-2 minggu.

Ibu hanya perlu memastikan tali pusar tersebut tidak terkena kotoran tubuh bayi.

Selain itu, ibu harus menjaga supaya tali pusar tidak kotor dan selalu tetap kering.

Penggunaan gurita bayi justru memicu keluarnya keringat dan membuat bagian tali pusar jadi lembap.

Kondisi ini bisa membahayakan kesehatan Si Kecil. 

Selain menjaga tali pusar, banyak orang tua yang khawatir dengan kondisi pusar bayinya.

Mitos Seputar Pusar Bodong

Perut Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)
Foto: Perut Ibu Hamil (Orami Photo Stocks)

Memiliki pusar bodong sering kali dianggap sebagai aib bagi sebagian orang tua.

Oleh karena itu, banyak orang tua yang menempelkan koin di pusar bayi dan memakaikan gurita bayi kencang-kencang untuk mencegahnya.

Faktanya, pusar bodong tidak akan mengakibatkan kondisi kesehatan serius.

Pusar bodong lebih disebabkan oleh otot cincin perut yang tidak menutup dengan sempurna.

Atau, bisa karena panjang puntung tali pusat bayi yang memang besar dan panjang.

Jadi, bukan akibat tidak dipakaikan gurita.

Pusar bodong akan sembuh atau menghilang seiring tumbuh kembang anak biasanya ketika anak sudah berusia antara 3-5 tahun.

Baca Juga: Anak Terlambat Bicara: Gejala, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Nah, itulah penjelasan mengenai gurita bayi.

Dari penjelasan di atas, terbukti penggunaan gurita mendatangkan lebih banyak bahaya daripada manfaat untuk Si Kecil.

Apabila memiliki pertanyaan seputar penggunaan perlengkapan bayi maupun yang berhubungan dengan gurita, konsultasikan dengan dokter spesialis anak, ya.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3400202/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5552234/
  • https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-bayi-baru-lahir
  • https://www.http//kesga.kemkes.go.id/images/pedoman/Buku-Saku-Pelayanan-Kesehatan-Neonatal-Esensial.pdf
  • ttps://www.aboutkidshealth.ca/Article?contentid=466&language=English
  • https://www.webmd.com/parenting/baby/features/infant-gas

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb