6 Hadis tentang Kehidupan di Dunia dan Pengingat Akhirat
Ada banyak hadis yang bisa dijadikan pedoman Umat Islam. Salah satunya hadis tentang kehidupan dari Rasulullah SAW.
Hadis ini mengingatkan kita untuk menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat.
Hadis sendiri merupakan perkataan, perbuatan, atau persetujuan Nabi Muhammad SAW, yang menjadi sumber hukum Islam setelah Alquran.
Hadis berfungsi untuk menjelaskan lebih rinci apa yang tidak dijelaskan dalam Alquran.
Nah, inilah yang menjadi alasan pentingnya hadis dalam Islam.
Baca Juga: 10 Hadis dan Ayat Al-Quran tentang Toleransi, Pahami Yuk!
Gambaran Kehidupan Dunia
Dalam Islam, tujuan akhir perjalanan hidup manusia adalah mendapatkan segala bentuk kebaikan di akhirat nanti.
Dunia adalah salah satu bentuk fase kehidupan yang akan dirasakan oleh manusia di antara beberapa fase kehidupan lainnya.
Oleh karena itu, dalam hadis tentang kehidupan, Rasulullah SAW mengingatkan manusia untuk tidak terlena dengan dunia.
Manusia justru harus menyiapkan sebaik-baiknya bekal untuk akhirat nanti yang kekal abadi.
Berdasarkan studi Repository UIN Jakarta, gambaran kehidupan dunia dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bentuk, yakni:
- Kehidupan dunia adalah kesenangan yang menipu
- Kehidupan dunia adalah kesenangan yang sedikit dan bersifat sementara
- Bunga kehidupan dunia sebagai ujian
- Ragam kesenangan kehidupan dunia
- Perumpamaan kehidupan dunia seperti air hujan
- Perintah mewaspadai kehidupan dunia
- Dunia bukan tujuan hakiki
- Kehidupan dunia membuat manusia lupa dari ingat kepada Allah SWT
- Mencintai dunia dapat tersesat.
Baca Juga: 11 Hadis dan Ayat Alquran tentang Bersyukur, Masya Allah!
Hadis tentang Kehidupan
Rasulullah SAW menjelaskan hadis tentang kehidupan yang dapat menjadi pegangan umat Islam untuk melalui kehidupan di dunia dengan baik.
Beberapa di antaranya yakni:
1. Hadis tentang Kehidupan di Dunia yang Sementara
Untuk mengisyaratkan kehidupan di dunia, dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda:
وَاللهِ ، مَا الدُّنْيَا فِـي الْآخِرَةِ إِلَّا مِثْلُ مَا يَـجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ هٰذِهِ – وَأَشَارَ يَحْيَ بِالسَّبَّابَةِ – فِـي الْيَمِّ ، فَلْيَنْظُرْ بِمَ تَرْجِـعُ
Artinya:
“Demi Allâh! Tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan seperti salah seorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, (perawi hadits ini yaitu) Yahya memberikan isyarat dengan jari telunjuknya- lalu hendaklah dia melihat apa yang dibawa jarinya itu?” (HR. Muslim dan Ibnu Hibbân).
2. Hadis tentang Kehidupan yang Hina
Dalam hadis shahih lainnya, diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berjalan melewati pasar, sementara banyak orang berada dekat beliau.
Beliau kemudian berjalan melewati bangkai anak kambing jantan yang kedua telinganya kecil.
Sambil memegang telinganya, beliau bersabda:
أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنَّ هَذَا لَهُ بِدِرْهَمٍ؟ (( فَقَالُوْا: مَا نُحِبُّ أَنَّهُ لَنَا بِشَيْءٍ وَمَا نَصْنَعُ بِهِ؟ قَالَ:(( أَتُحِبُّوْنَ أَنَّهُ لَكُمْ؟ )) قَالُوْا: وَاللهِ لَوْ كَانَ حَيًّا كَانَ عَيْبًا فِيْهِ، لِأَنَّهُ أَسَكُّ. فَكَيْفَ وَهُوَ مَيِّتٌ؟ فَقَالَ: (( فَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ ))
Artinya:
“Siapa di antara kalian yang berkenan membeli ini seharga satu dirham?” Orang-orang berkata, “Kami sama sekali tidak tertarik kepadanya.
Apa yang bisa kami perbuat dengannya?”
Beliau bersabda, “Apakah kalian mau jika ini menjadi milik kalian?” Orang-orang berkata, “Demi Allâh, kalau anak kambing jantan ini hidup, pasti ia cacat, karena kedua telinganya kecil, apalagi ia telah mati?”
Beliau kemudian bersabda:
فَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ
Artinya:
“Demi Allâh, sungguh, dunia itu lebih hina bagi Allâh daripada bangkai anak kambing ini bagi kalian.” (HR. Muslim).
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.