03 Juni 2024

Ini Silsilah Nabi Muhammad SAW, Benarkah Ada di Indonesia?

Simak leluhur atau nasab nabi Muhammad SAW.

Sebelum mengetahui nasab atau silsilah Nabi Muhammad SAW, Moms dan Dads perlu mengenal sosok Nabi Muhammad SAW terlebih dahulu.

Nabi Muhammad adalah Rasul bagi umat Islam. Asal-usul hingga silsilah Nabi Muhammad SAW penting untuk diketahui.

Apalagi, Nabi Muhammad disebut sebagai khairul khalq atau makhluk terbaik.

Nabi juga merupakan sayyidul anbiya wal mursalin yang artinya pemimpin para nabi dan rasul.

Nasab Nabi adalah suci dan dipenuhi dengan orang-orang termulia.

Bahkan, bisa diyakini bahwa nasab Rasul atau silsilahnya tidak memiliki perilaku yang tercela, Moms.

Bagi umat Islam, ada baiknya mengetahui nasab atau silsilah Nabi Muhammad SAW berikut ini.

Baca Juga: Kumpulan Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Menghangatkan Hati

Siapa Nabi Muhammad?

Nabi Muhammad
Foto: Nabi Muhammad (Pinterest/@Memamamaya)

Sebelum mengetahui Nasab atau silsilahnya, Moms perlu tahu perjalanan Nabi Muhammad hingga diangkat menjadi nabi atau rasul.

Nabi Muhammad SAW lahir di Arab Saudi, sekitar tahun 570 M.

Orang tuanya bernama Abdullah dan Siti Aminah.

Ayahnya meninggal sebelum Nabi lahir dan ibunya meninggal saat ia berumur 6 tahun.

Lalu, Nabi Muhammad dibesarkan oleh pamannya yang bernama Abu Thalib dan kakeknya Abdul Muthalib.

Masa kecil Nabi Muhammad diisi dengan mengikuti kegiatan keluarganya yang merupakan pedagang.

Oleh sebab itu, Nabi Muhammad SAW sudah mulai berbisnis dan berdagang sejak remaja.

Rasul tumbuh menjadi anak yang baik, pintar, dan jujur.

Kendati di masa itu menjadi pedagang adalah hal lumrah, tapi berbeda dengan julukan orang kepada Nabi Muhammad SAW.

Beliau dijuluki ‘al-Amin’ yang berarti ‘setia’ atau ‘dapat dipercaya’.

Baca Juga: 25 Nama-Nama Nabi, Bisa Menjadi Kisah Inspiratif untuk Si Kecil

Sebelum menjadi Rasul, Nabi Muhammad merupakan sosok yang religius.

Beliau suka bermeditasi sendiri di tempat-tempat suci di sela-sela kesibukannya.

Di tahun 610, beliau berziarah dan bermeditasi di gua Gunung Jabal aI-Nour.

Lalu, malaikat Jibril muncul dan menyampaikan firman Allah SWT: “Bacalah dalam nama Tuhanmu yang menciptakan, menciptakan manusia dari gumpalan! Bacalah untuk tuanmu yang paling murah hati…”

Beliau bingung dengan belum yakin atas apa yang disampaikan oleh Malaikat Jibril.

Nabi pun menceritakannya kepada istrinya Siti Khadijah.

Setelah beberapa saat meyakinkan diri, akhirnya beliau percaya telah diutus oleh Allah SWT sebagai Rasul dan Nabi terakhir.

Nabi Muhammad SAW pun mulai berdakwah mengumpulkan pengikut. Tak jarang, di awal-awal ia ditentang dan dilawan oleh banyak orang.

Hingga akhirnya, Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya pindah dari Makkah ke Madinah.

Di Madinah, Nabi Muhammad SAW mengumpulkan lebih banyak pengikut yang masuk Islam.

Setelah pengikutnya semakin banyak, beliau pindah ke Makkah pada 630 dan sempat berkhotbah di Gunung Arafah.

Saat kembali ke Madinah pada 632, Nabi jatuh sakit dan meninggal dunia di usia 62 tahun.

Baca Juga: Kisah Nabi Adam: Manusia dan Nabi Pertama yang Diciptakan oleh Allah SWT

Setiap Nabi yang diutus Allah SWT pasti punya hubungan darah dengan Nabi Adam AS, tak terkecuali...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.