31 Mei 2024

Kisah Nabi Ismail, Sejarah Air Zamzam Hingga Iduladha

Kisah Nabi Ismail paling terkenal adalah saat akan dikurbankan

Kisah Nabi Ismail mengandung banyak sekali hikmah.

Menjelang Hari Raya Iduladha, Moms bisa mengajarkan kisah Nabi Ismail pada Si Kecil.

Mulai sejak dilahirkan hingga akhir hayatnya, terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan dua ibadah utama yakni haji dan juga kurban.

Nabi Ismail merupakan anak dari Nabi Ibrahim dari Siti Hajar.

Begitu pentingnya kisah Nabi Ismail, dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman:

وَٱذْكُرْ فِى ٱلْكِتَٰبِ إِسْمَٰعِيلَ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ صَادِقَ ٱلْوَعْدِ وَكَانَ رَسُولًا نَّبِيًّا

Artinya: “Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al-Qur'an.

Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi.” (QS Maryam: 54)

Ingin tahu lebih lanjut kisah Nabi Ismail? Simak artikel ini hingga akhir, yuk Moms.

Baca Juga: 11+ Hikmah Ibadah Haji yang Luar Biasa, Masya Allah!

Kisah Nabi Ismail dan Air Zamzam

Kisah Nabi Ismail
Foto: Kisah Nabi Ismail (Zamzam.com)

Setelah melakukan pembangkangan terhadap Raja Namrud, Nabi Ibrahim pindah bersama keluarganya.

Nabi Ismail lahir di Kanaan dan sempat tinggal di Palestina.

Pada suatu hari, Allah SWT menguji Nabi Ibrahim untuk memboyong Ismail kecil dan Siti Hajar ke tempat tandus.

Hajar bertanya pada suaminya akan pergi ke mana saat melihat lembah tidak berpenghuni.

Ia terus mengulang pertanyaan hingga bertanya, "apakah Allah yang memerintahkan?"

Nabi Ibrahim mengiyakan. Hajar menjawab dengan keyakinan bahwa Allah SWT tidak akan menelantarkan mereka.

Nabi Ibrahim meninggalkan mereka dengan perasaan kalut sambil berdoa agar Allah senantiasa melindungi mereka.

Hajar juga yang terus meyakinkan diri bahwa Allah SWT tidak akan meninggalkannya sendiri.

Dirinya hanya bertahan hidup dari bekal air yang dibawa dari Syam (Palestina).

Saat persediaan bekal habis, Hajar dan Ismail kecil haus.

Hajar pun berusaha mencari air dengan berlari dari Bukit Shafa dan Bukit Marwah sebanyak tujuh kali, tapi tidak menghasilkan apapun.

Tiba-tiba ada yang menyapa Hajar saat berada di puncak bukit Marwah dan mengatakan bahwa akan ada yang menolong Hajar dan anaknya.

Ternyata, Allah SWT menurunkan malaikat Jibril untuk membuat sumber mata air yang airnya tidak pernah kering hingga saat ini.

Sambil menangis, Ismail kecil menghentakkan kakinya dan keluarlah air jernih dari tanah yang tandus.

Hajar senang sekali hingga bergumam: “Zam, zam, zam (berkumpul).”

Allah SWT mencatatkan kisah Hajar bolak-balik bukit Shafa dan Marwah dalam surat Al-Baqarah ayat 158.

Lalu, ini menjadi salah satu rukun dalam ibadah haji.

Baca Juga: Hukum Melaksanakan Penyembelihan Hewan Kurban, Wajib Tahu!

Kisah Nabi Ismail dan Sejarah Kurban

Kisah Nabi Ismail dan Sejarahnya
Foto: Kisah Nabi Ismail dan Sejarahnya (Suara.com)

Setelah kisah air zamzam, Nabi Ibrahim rutin berkunjung ke Makkah untuk bertemu keluarganya dan melepas rindu.

Semakin lama bersama, Nabi Ibrahim begitu sayang kepada mereka.

Namun, ternyata dalam tidurnya, ia bermimpi menyembelih dan mengurbankan putra tersayangnya itu.

Allah SWT kembali menguji keimanan Nabi Ibrahim. Meski sempat merasa ragu, akhirnya ia meminta pendapat anaknya.

Ismail mantap untuk melakukannya dan meminta ayahnya untuk patuh pada perintah Allah SWT.

Kemudian, Nabi Ibrahim membawa Ismail ke perbatasan Mina dan Muzdalifah.

Melansir NU Online, menurut sebagian pendapat, ketika Nabi Ibrahim mendapatkan mimpi tersebut, Nabi Ismail sedang berumur tujuh tahun.

Ada juga yang mengatakan berumur tiga belas tahun, sebagaimana yang dijelaskan Syekh Wahbah Zuhaili dalam Kitab Tafsir Al-Munir.

Sebagai sosok yang sangat taat pada perintah Allah, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail melakukan apa yang telah menjadi ketetapan bagi keduanya.

Hal ini menunjukkan bahwa seorang hamba harus mengikuti semua perintah Tuhan-Nya.

Baca Juga: 9+ Keutamaan Surat Al Qadr, Salah Satunya Dirahmati Malaikat

Kejadian itu juga merupakan contoh keteladanan luar biasa yang harus dilakukan oleh seluruh umat Islam.

Bahwa tidak ada yang lebih mulia selain mengikuti perintah-Nya dan tidak ada kenikmatan yang lebih sempurna selain menjalankan semua kewajiban-Nya.

Saat menuju lokasi penyembelihan, iblis menggoda Nabi Ibrahim agar membatalkan rencananya.

Namun, dirinya menyambitnya dengan batu yang kini dikenal dengan sebutan lempar jumrah saat prosesi haji.

Di Jabal Qurban, Nabi Ibrahim membaringkan Ismail dan menutup matanya dengan kain putih.

Setelah pisau sudah ada di tangannya, Nabi Ibrahim meletakkan pisau tajam itu ke leher Nabi Ismail.

Namun, keajaiban datang dari Allah SWT. Pisau itu ternyata sama sekali tidak melukai Nabi Ismail.

Beberapa kali Nabi Ibrahim mengulanginya, tapi tidak ada yang berubah.

Berbagai pertanyaan muncul saat itu, sebab pisau yang sangat tajam dan bahkan bisa membelah batu yang begitu keras.

Namun, justru tidak bisa melukai leher Nabi Ismail yang begitu halus dan lembut.

Baca Juga: 11+ Tips Membangun Keluarga Harmonis menurut Islam

Saat pisau siap menyembelih anaknya, malaikat Jibril kemudian datang dan menggantikannya dengan...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.