31 Mei 2024

Qurban: Sejarah, Hukum, Dalil dan Aturan Pelaksanaan

Berencana berqurban tahun ini? Simak penjelasannya lengkapnya di sini, Mom!

Iduladha adalah salah satu hari besar yang dirayakan oleh seluruh umat Islam di dunia. Di hari itu juga, diadakan qurban atau menyembelih hewan yang sejarahnya diawali dari kisah Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim.

Hingga saat ini, penganut agama Islam melestarikan budaya potong hewan qurban sebagai salah satu bentuk ibadah dan keikhlasan kepada Allah SWT.

Hari Raya Iduladha jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Iduladha juga merupakan puncaknya ibadah Haji, bagi yang sudah mampu menjalankannya.

Baca Juga: 9 Manfaat Mandelic Acid untuk Wajah, Ampuh Atasi Jerawat Meradang!

Sejarah Qurban

Kambing untuk Qurban
Foto: Kambing untuk Qurban (Orami Photo Stocks)

Seperti yang sudah disebutkan sekilas di atas, sejarah qurban sendiri hadir dari sejak kisah Nabi Ibrahim AS ketika menyembelih anaknya, Nabi Ismail atas perintah Allah SWT.

Tradisi tersebut pun dilestarikan dari waktu ke waktu hingga masyarakat Arab jahiliyah menyembelih berhala.

Dilansir dari Islam NU, tradisi penyembelihan hewan qurban sendiri pun akhirnya tiba pada era Nabi Muhammad SAW.

Dalam tafsirnya, Ibnu Katsir menjelaskan masyarakat Arab jahiliyah memiliki tradisi penyembelihan hewan dari sudut pandang fisik yang diperuntukkan bagi berhala mereka.

Pada masa itu, hewan qurban disembelih dan dipersembahkan pada berhala.

Mereka pun kemudian memercikkan darah tersebut pada berhalanya.

Kemudian Allah menurunkan surah Al-Hajj ayat 37 yang berbunyi:

لَن يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقْوَىٰ مِنكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُحْسِنِينَ

Lay yanālallāha luḥụmuhā wa lā dimā`uhā wa lākiy yanāluhut-taqwā mingkum, każālika sakhkharahā lakum litukabbirullāha 'alā mā hadākum, wa basysyiril-muḥsinīn

Artinya: "Daging-daging unta dan darahnya itu tidak dapat mencapai (keridaan) Allah sama sekali, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya."

Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya atas kamu."

Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Mengutip hadis dari Rasulullah, Ibnu Katsir mengungkapkan:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ ». رواه مسلم

Artinya: “Sungguh, Allah tidak melihat bentuk dan hartamu, tetapi melihat hati dan perbuatanmu.”

Ayat di atas pun menggambarkan penerimaan Allah atas amal hamba yang ikhlas.

Lebih lanjut tentang sejarah qurban, dikisahkan bahwa sahabat Rasul pada awalnya ingin melakukan penyembelihan qurban, mencincang daging dan menempatkannya di sekitar Ka'bah.

Ia ingin memercikannya dengan darah qurban sebagai bentuk kekaguman terhadap Ka'bah serta rasa cinta kepada Allah.

Karena hal tersebut, Allah pun akhirnya menurunkan Surah Al-Hajj ayat 36 yang berbunyi:

وَٱلْبُدْنَ جَعَلْنَٰهَا لَكُم مِّن شَعَٰٓئِرِ ٱللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ ۖ فَٱذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَيْهَا صَوَآفَّ ۖ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا۟ مِنْهَا وَأَطْعِمُوا۟ ٱلْقَانِعَ وَٱلْمُعْتَرَّ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرْنَٰهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Wal-budna ja'alnāhā lakum min sya'ā`irillāhi lakum fīhā khairun fażkurusmallāhi 'alaihā ṣawāff, fa iżā wajabat junụbuhā fa kulụ min-hā wa aṭ'imul-qāni'a wal-mu'tarr, każālika sakhkharnāhā lakum la'allakum tasykurụn

Artinya: "Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat)."

Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta.

Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur."

Ketika bangsa Arab sudah memeluk agama Islam dan meninggalkan masa jahiliyah namun masih ingin melestarikan tradisi tersebut, Surah Al-Hajj ayat 36 pun hadir.

Surah tersebut berisi teguran kepada mereka atas tujuannya tersebut.

Surah Al-Hajj ayat 36 sendiri pun kemudian menunjukkan praktik ibadah qurban yang lebih layak dan patut untuk dijalankan oleh umat Islam.

Hukum Qurban

Kambing di Kebun
Foto: Kambing di Kebun (Unsplash.com/virginialong)

Ibadah menyembelih hewan ketika Iduladha memiliki hukum sunnah muakkad.

Sunnah muakkad sendiri adalah hukum sunah yang dikuatkan.

Nabi Muhammad SAW tidak pernah meninggalkan ibadah ini sejak disyariatkan hingga Nabi meninggal dunia.

Melansir Islam NU, hukum ibadah ini sebagai sunah muakkad telah dikukuhkan oleh Imam Malik dan Imam al-Syafi'i.

Sementara itu, Imam Abu Hanifah memiliki pendapat bahwa ibadah menyembelih hewan pada Iduladha sendiri untuk penduduk yang mampu.

Penduduk tersebut juga tidak dalam keadaan safar atau bepergian.

Baca Juga: 5 Cara Memilih Popok Bayi yang Aman agar Kulit Bayi Tidak Iritasi!

Dalil Qurban

Membaca Alquran
Foto: Membaca Alquran (Freepik.com/wirestock)

Berikut hadis dan ayat Al-Qur'an tentang qurban, meliputi:

1. Hadis tentang Qurban

Dalam Hadis Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dikatakan bahwa menyembelih qurban adalah sunah Rasul yang sarat akan hikmah dan keutamaan.

Aisyah menuturkan, Nabi Muhammad SAW bersabda:

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا

Artinya: "Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Iduladha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan.

Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya.

Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah.

Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.” (Hadis Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117).

2. Ayat Alquran tentang Qurban

Dalam Alquran Surah Al Hajj ayat 34 dijelaskan tentang tuntunan untuk setiap umat agar berqurban, yang berbunyi:

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنسَكًا لِّيَذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلْأَنْعَٰمِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ فَلَهُۥٓ أَسْلِمُوا۟ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُخْبِتِينَ

Wa likulli ummatin ja'alnā mansakal liyażkurusmallāhi 'alā mā razaqahum mim bahīmatil-an'ām, fa ilāhukum ilāhuw wāḥidun fa lahū aslimụ, wa basysyiril-mukhbitīn.

Artinya: "Dan bagi setiap umat Kami berikan tuntunan berqurban agar kalian mengingat nama Allah atas rezeki yang dilimpahkan kepada kalian berupa hewan-hewan ternak (bahiimatul an’aam)." (QS. Al Hajj: 34).

Hakikat Iduladha

Sapi Qurban
Foto: Sapi Qurban (Unsplash.com/tonyphamvn)

Pada hakikatnya, menyembelih hewan ketika Iduladha dalam dimensi vertikal adalah bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Alla agar mendapatkan keridhaan-Nya.

Meski demikian, dalam dimensi sosial, hal tersebut memiliki tujuan agar bisa turut membahagiakan saudara kita yang kurang beruntung di Hari Raya Adha.

Seperti pada Hari Raya Idul Fitri saudara kita dibahagiakan dengan zakat fitrah, maka di hari besar ini mereka akan mendapatkan daging hewan.

Jadi, daging tersebut hendaklah diberikan pada saudara kita yang membutuhkan.

Kita pun boleh menyisakan secukupnya untuk keluarga.

Meski demikian, tetaplah untuk mengutamakan saudara kita yang kurang beruntung.

Perlu diketahui, istilah udlhiyyah adalah nama untuk hewan qurban yang disembelih pada hari raya...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.