10 Januari 2018

Hentikan Perilaku Kasar Balita Dengan 4 Cara Ini

Sebelum menjadi kebiasaan buruk yang sulit dikendalikan
Hentikan Perilaku Kasar Balita Dengan 4 Cara Ini

Pernah melihat balita tantrum dengan berteriak atau berlaku kasar pada orang lain? Meski sering membuat Moms khawatir, ternyata perilaku kasar dan sikap agresif yang umum dilakukan oleh balita tersebut adalah bagian dari proses pembelajaran pengendalian dirinya, baik secara fisik maupun mental.

Perilaku negatif seperti ini biasanya akan hilang dengan sendirinya saat balita memasuki usia 4 tahun, tapi jika masih berlanjut setelah melewati masa tersebut, Moms bisa coba hentikan perilaku kasar balita dengan 4 cara berikut ini:

1. Segera Bertindak

hentikan perilaku kasar balita dengan 4 cara ini 1
Foto: hentikan perilaku kasar balita dengan 4 cara ini 1
abundantmama.com

Saat melihat balita berlaku kasar hingga melukai temannya, sebaiknya Moms segera bertindak untuk menolong temannya. Selain penting untuk mengajarkan balita tentang nilai kebaikan dan kasih sayang terhadap sesama, buah hati juga jadi belajar bahwa perilaku kasar bukanlah cara yang tepat untuk mendapatkan perhatian.

Setelah temannya yang terluka sudah selesai ditangani, sekarang adalah saatnya Moms bertindak dan mengkoreksi perilaku kasar balita. Sejajarkan mata Moms dengan balita, lalu dengan wajah serius tanyakan alasan yang membuatnya berlaku kasar kepada teman.

Dengan melihat bahwa Moms marah dan tidak suka dengan perilaku yang dia lakukan, balita jadi akan berpikir ulang untuk mengulangi perbuatannya.

2. Berikan Penjelasan Yang Rasional

hentikan perilaku kasar balita dengan 4 cara ini 2
Foto: hentikan perilaku kasar balita dengan 4 cara ini 2
sheknows.com

Salah satu kesalahan berkomunikasi dengan balita yang sering tak disadari oleh orang tua adalah menganggap balita masih kecil dan belum mengerti penjelasan yang logis dan rasional. Padahal, balita di atas 2 tahun sudah cukup cerdas untuk mengerti apa yang Moms sampaikan.

Dengan memberikan penjelasan logis secara tegas dan sederhana, balita jadi semakin cepat mengerti alasan kenapa ia tidak boleh berperilaku kasar. Manfaatkan juga kesempatan ini untuk membuat balita paham bahwa selalu ada konsekuensi dan hukuman untuk setiap perilaku negatifnya.

Baca Juga : 4 Cara Mengatasi Anak Tantrum di Depan Umum

3. Alihkan Energinya Ke Aktivitas Lain

hentikan perilaku kasar balita dengan 4 cara ini 3
Foto: hentikan perilaku kasar balita dengan 4 cara ini 3
netmums.com

Selain mencari perhatian dari orang lain, salah satu alasan utama balita memiliki perilaku kasar adalah karena ia tak bisa menyalurkan energinya yang banyak dengan benar. Jadi tak heran kalau banyak balita melampiaskan kelebihan energi ini dengan tantrum, melempar barang, mengganggu, atau bahkan melukai orang lain.

Untuk mengalihkan energi balita menjadi sesuatu yang lebih positif, Moms bisa mengajaknya les berenang, sekolah bola, kelas bela diri, atau aktivitas fisik lainnya. Selain untuk menyalurkan energi, berbagai aktivitas positif ini sudah pasti akan bermanfaat untuk membentuk skill dan pola pikir si kecil.

4. Berikan Hukuman Jika Diperlukan

hentikan perilaku kasar balita dengan 4 cara ini 4
Foto: hentikan perilaku kasar balita dengan 4 cara ini 4
confidentman.net

Sudah memberikan penjelasan dan pemahaman tapi balita terus mengulang perilaku kasarnya? Moms bisa memberikan hukuman jika memang diperlukan. Tapi ingat, berikan hukuman yang akan membuatnya berpikir dan belajar bahwa perilaku kasar tidak akan membawa manfaat baik baginya.

Ini yang harus Moms ingat: Jangan pernah menghukum anak tanpa mendidik, apalagi kalau hanya untuk melampiaskan amarah. Bila anak tak mengerti dengan jelas alasan yang membuatnya dihukum, perilaku kasarnya akan terus terulang kembali.

Perilaku kasar pada balita secara alami memang akan menghilang dengan sendirinya, tapi akan jauh lebih baik bila Moms cepat mengantisipasi agar tak jadi kebiasaan dan terbawa hingga ia dewasa nanti. Nah, apa Moms punya tips ampuh lain untuk mengatasi balita kasar?

(WA)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb