ISK Pada Bayi, Ketahui 7 Fakta Ini
Mendapati Si Kecil menangis saat buang air kecil disertai dengan warna dan bau urin yang tidak seperti biasanya, mungkin pikiran Moms sempat tertuju pada infeksi saluran kemih.
Yuk, ketahui terlebih dahulu beberapa fakta tentang ISK pada bayi yang ada di bawah ini!
1. ISK Sangat Umum pada Bayi dan Anak-anak
Foto: 360moms.net
“ISK sangat umum pada anak-anak. Anak-anak dapat mengalaminya pada usia berapa pun selama masa pertumbuhan mereka,” kata Dr. Antoine “Tony” Khoury, direktur medis urologi anak di CHOC, seperti dikutip dari blog resmi CHOC Children’s.
Baca Juga: Cegah Infeksi Saluran Kemih, Ini 4 Tips Memakai Toilet Umum
2. ISK Berbeda dengan Infeksi Ginjal
Foto: babyistan.com
“Penting untuk diingat bahwa ISK adalah istilah umum. Saluran kemih dimulai dari ginjal hingga ke saluran kencing. Ada perbedaan besar antara bayi dengan infeksi ginjal versus bayi dengan infeksi kandung kemih,” kata Dr. Khoury.
Dr. Khoury menjelaskan bahwa ISK disebabkan oleh infeksi bakteri di kandung kemih. Ketika kondisinya tidak ditangani dengan baik dan sesegera mungkin, bakeri dari kandung kemih kemudian bisa naik ke ginjal hingga menyebabkan infeksi ginjal.
3. Gejala ISK pada Bayi Bukan Gejala Spesifik
Foto: wisegeek.com
Mengutip situs My Virtual Medical Center, Dr Joe Kosterich mengatakan bahwa gejala ISK pada bayi dapat berupa demam dan muntah yang terkadang hanya seperti gumoh.
“Sayangnya, tidak ada satu pun dari gejala-gejala tersebut yang spesifik sehingga salah satu petunjuk lainnya adalah jika urin bayi terlihat berwarna lebih gelap atau berbau. Bayi dengan demam tanpa ada penyebab yang sangat jelas dan terutama jika demam tinggi, harus segera dibawa ke dokter,” kata Dr Joe.
4. Bayi Perempuan Berisiko Lebih Besar Terkena ISK
Foto: wehavekids.com
Bayi perempuan memiliki uretra yang lebih pendek dan ini memungkinkan bakteri dari usus untuk pindah ke kandung kemih dengan mudah.
Maka dari itu bayi perempuan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena ISK dibandingkan dengan bayi laki-laki, kata Dr Leo Deng Jin, seorang dokter anak di Thomson Pediatric Center (Bukit Panjang), seperti dikutip dari Young Parents Singapura.
Risikonya bahkan menjadi semakin tinggi jika Moms terlalu sering atau tidak benar dalam membersihkan area genitalnya.
Baca Juga: Bayi Menangis Saat Buang Air Kecil? Waspadai Infeksi Saluran Kemih
5. Mengganti Popok yang Sudah Basah Sesegera Mungkin Dapat Mencegah ISK
Foto: blog-well.ca
Dr Leo Deng Jin juga memaparkan bahwa popok basah dan kotor adalah tempat berkembang biak yang sangat ideal bagi kuman.
Popok kotor dan basah mendorong bakteri berkembang biak di kulit area selangkangan.
Jadi, Dr Leo sangat menyarankan untuk mengganti popok secara teratur untuk menurunkan risiko dan mencegah ISK pada bayi, terutama pada bayi perempuan.
6. Sebelum Disunat Bayi Laki-Laki Juga Berisiko Tinggi Terkena ISK
Foto: edmontongazette.com
Dalam laman Children’s Physicians Medical Group San Diego, Dr George Chiang, ahli urologi pediatrik di Rady Chindlren’s Hospital di San Diego mengatakan, “Bayi laki-laki yang belum disunat dan berusia kurang dari 1 tahun juga memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena ISK. Namun, popok kotor dan mandi busa tidak menyebabkan peningkatan ISK pada bayi laki-laki yang belum disunat.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Infeksi Saluran Kemih Saat Hamil?
7. Sembelit Dapat Meningkatkan Risiko ISK Pada Bayi
Foto: flo.health
Menurut Dr. Chiang, “50% bayi dengan ISK mengalami refluks vesikoureteral, suatu kondisi di mana urin mengalir mundur dari kandung kemih ke ginjal. Faktor risiko lain ISK pada bayi dapat mencakup anomali kelahiran seperti obstruksi ginjal atau obstruksi kandung kemih dan sembelit parah.”
Itulah beberapa fakta mengenai ISK pada bayi. Jika gejala yang Moms curigai dari Si Kecil merujuk pada ISK, segera bawa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan saran pengobatan yang lebih tepat sebelum gejalanya menjadi lebih serius.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.