14 Desember 2022

Mengenal Kain Tenun Tanimbar, Kain Khas Maluku yang Bernilai Tinggi

Kain ini terlihat sederhana, tetapi memiliki nilai filosofis yang tinggi
Mengenal Kain Tenun Tanimbar, Kain Khas Maluku yang Bernilai Tinggi

Berkat keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia, tiap daerah pun memiliki produk tekstil yang mencerminkan filosofi kehidupan masyarakat setempat. Tidak ketinggalan dengan kain khas Maluku, yaitu kain tenun Tanimbar.

Kain khas Maluku ini bukan hanya indah karena kombinasi warna-warnanya.

Motif-motif yang ada di dalamnya menceritakan filosofi kehidupan masyarakat setempat sehingga ia menawarkan pesona tersendiri.

Jika Moms ingin tahu lebih dalam mengenai kain tenun tanimbar, boleh untuk menyimak ulasan lengkapnya berikut ini!

Baca Juga: Unik! Ini Motif Kain Khas Aceh dan Makna Religiusnya

Makna Kain Tenun Tanimbar sebagai Kain Khas Maluku

kain khas maluku
Foto: kain khas maluku (didietmaulana.com)

Tenun tanimbar berasal dari Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Barat.

Jika Moms sekilas melihatnya, motif kain khas Maluku ini tampak sederhana.

Akan tetapi, di baliknya penuh dengan makna kehidupan.

Bahkan karena begitu sederhananya, keindahan kain tenun tanimbar kadang sulit dimengerti.

Untuk memahami keindahannya, Moms harus paham terlebih dulu motif-motifnya.

Selain itu, meski setiap daerah di Tanimbar memiliki tenun dengan ciri khasnya masing-masing, tetapi motif tenun tanimbar pada umumnya memiliki filosofi yang sama di baliknya.

Sumber inspirasi motif tenun tanimbar bisa datang dari lingkungan sekitar, seperti dari detail-detail terkecil dalam kehidupan.

Sebab, mereka yakin para leluhur mencoba melihat keindahan dari alam, sekecil apa pun bentuknya.

Mulai dari jentik nyamuk, ulat, hingga hati jagung.

Salah satu daerah penghasil tenun di Kepulauan Tanimbar adalah Yamdena.

Di sana, Moms bisa melihat terdapat empat jenis kain, yakni Tais Matan, Tais Anday, Tais Maran, dan Ule Rati.

Berikut ini penjelasan dari masing-masing motif kain tenun tanimbar:

  • Tais Matan identik dengan motif utama di ujung kain. Sementara, sisanya didominasi oleh garis.
  • Tais Anday memiliki bagian ujung yang dihiasi garis hitam-putih dan motif utama di tengah.
  • Tais Maran menampilkan garis di bagian tengah dan motif utama di ujung.
  • Ule Rati hadir dengan motif berbentuk ulat yang tersebar di seluruh kain.

Selain itu empat jenis kain tersebut, ada juga beberapa motif lainnya.

Seperti misalnya motif Lelemuke atau bunga anggrek merupakan salah satu motif utamanya.

Bagi masyarakat Tanimbar, bunga anggrek adalah perlambang kecantikan, keagungan, dan keuletan.

Selain itu, ada juga motif Sair yang menyimbolkan semangat masyarakat Tanimbar dalam berkarya dan menekuni kehidupan, mempertahankan identitas, membela, dan melindungi wanita.

Emansipasi wanita memang sudah lama diakui sejak zaman leluhur Tanimbar.

Tenun Tanimbar juga dikenal dengan motif Tunis atau anak panah.

Motif ini merefleksikan kesigapan masyarakat Tanimbar terhadap ancaman.

Bagi wanita Tanimbar, motif ini juga bisa bermakna kekuatan dan kesiapan mental untuk menghadapi rintangan hidup.

Baca Juga: Mengenal Tenun, Kain Khas NTT yang Menjadi Harta Berharga Keluarga

Proses Pembuatan Kain Khas Maluku

kain khas maluku
Foto: kain khas maluku (satumaluku.id)

Setelah memahami makna motif kain khas Maluku ini, Moms mungkin menyadari bahwa keunikan tersebut yang membuat harga kain khas Maluku tersebut cukup mahal.

Tidak hanya karena motifnya, tetapi juga karena lamanya proses pengerjaan juga.

Lagi pula, awalnya kain tenun ini sebenarnya tidak ditujukan untuk dijual.

Kain khas Maluku ini umumnya menjadi mas kawin yang diberikan keluarga lelaki kepada pihak perempuan.

Kemudian, kain tenun tersebut akan disimpan dan hanya dijual jika memang benar-benar membutuhkan uang.

Proses produksi kain tenun khas Maluku ini juga tidak menggunakan alat modern.

Baca Juga: 3 Rumah Adat Maluku dan Filosofi Kehidupan yang Ada di Dalamnya

Masyarakat Maluku akan menggunakan pemintal tradisional dengan menggunakan benang dari kapas.

Selain itu, pewarnaannya juga tidak menggunakan pewarna buatan, melainkan menggunakan pewarna alami yang berasal dari akar kayu dan dedaunan.

Namun, ada pantangan bagi masyarakat Tanimbar untuk menenun ketika ada kerabat yang meninggal.

Mereka menganggap bahwa suara yang dihasilkan dari alat tenun diyakini dapat membangkitkan arwah dari liang kubur.

Uniknya lagi, tenun Tanimbar juga bisa dipakai oleh siapa saja tanpa memandang posisi di masyarakat, entah itu raja atau rakyat biasa.

Ini karena masyarakat Tanimbar menganut sistem kekerabatan 'Lebit Lokat' atau 'emas untuk semua' yang bermakna setiap individu memiliki hak dan kewajiban yang setara.

Cara memakai kain khas Maluku ini pun beragam, bisa dijadikan pakaian, atau bahkan kain penutup kepala untuk menyambut tamu.

Itulah beberapa fakta menarik yang bisa disimak dari kain khas Maluku.

  • https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/kain-tenun-maluku/
  • https://www.daerahkita.com/artikel/144/tais-pet-kain-tenun-khas-tanimbar-maluku
  • https://wolipop.detik.com/fashion-news/d-3604772/memahami-keindahan-tenun-tanimbar-yang-sulit-dimengerti
  • https://dispar.malukuprov.go.id/project/kain-tenun-ikat-tanimbar/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb