20 Agustus 2019

Kenapa Anak Suka Menyakiti Binatang?

Anak menyakiti binatang, apakah kekerasan atau ketidaksengajaan?
Kenapa Anak Suka Menyakiti Binatang?

Umumnya, anak-anak sangat suka binatang. Mereka akan merasa gemas dan sayang pada hewan peliharaan, suka melihat sirkus dengan atraksi binatang yang menakjubkan, dan merasa gembira ketika diajak ke kebun binatang.

Tapi, kenapa anak menyakiti binatang? Beberapa anak mungkin secara tidak sengaja memeluk kelinci peliharaannya terlalu keras, atau mengejar kucing untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh si kucing. Tetapi, itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan.

Baca Juga: Rayakan International Cat Day, Ini 5 Jenis Ras Kucing Peliharaan yang Lucu dan Super Gemas!

Moms baru perlu merasa khawatir ketika anak-anak secara sengaja menarik kaki serangga sampai putus, atau menduduki punggung anak anjing untuk kesenangan.

Lalu, apa sebenarnya motivasi di balik anak menyakiti binatang? Berikut penjelasan dari Psychology Today:

1. Refleksi dari Pelecehan yang Pernah Dialami

Kenapa Anak Suka Menyakiti Binatang 1.jpg
Foto: Kenapa Anak Suka Menyakiti Binatang 1.jpg

Statistik menunjukkan bahwa 30 persen anak-anak yang menyaksikan kekerasan dalam rumah tangga melakukan kekerasan serupa terhadap hewan peliharaan mereka.

Hal ini mereka lakukan karena merasa kekerasan adalah hal yang wajar dilakukan. Bila sudah begini, Moms dan Dads harus mengubah cara mendidik atau menghukum buah hati.

Jangan sampai ia tumbuh menjadi orang yang merasa kekerasan adalah hal biasa.

2. Rasa Ingin Tahu

Kenapa Anak Suka Menyakiti Binatang 2.jpg
Foto: Kenapa Anak Suka Menyakiti Binatang 2.jpg

Keingintahuan atau penjelajahan juga mendominasi sebagai penyebab anak menyakiti binatang.

Misalnya saja, anak ingin tahu apakah serangga akan mati jika kakinya ditarik sampai putus. Atau, apakah ada darah yang keluar dari anggota tubuh yang lepas tersebut.

Baca Juga: 6 Hewan Peliharaan yang Aman untuk Anak

3. Tekanan dari Teman

Kenapa Anak Suka Menyakiti Binatang 3.jpg
Foto: Kenapa Anak Suka Menyakiti Binatang 3.jpg

Teman sebaya anak juga dapat mendorong Si Kecil melakukan kekerasan pada binatang.

Misalnya, sebagai ajang pamer, atau solidaritas besama-sama menyakiti binatang.

Moms harus tahu siapa teman anak yang mengajaknya melakukan hal tersebut.

Lalu jelaskan pada Si Kecil bahwa menyakiti makhluk hidup adalah hal yang tidak baik, sebab mereka juga merasakan sakit seperti manusia.

Moms bisa memberitahu orang tua teman anak bahwa anak mereka menyakiti binatang, supaya mereka dapat memberikan teguran pada anaknya.

4. Fobia Binatang

Kenapa Anak Suka Menyakiti Binatang 4.jpg
Foto: Kenapa Anak Suka Menyakiti Binatang 4.jpg

Anak yang fobia atau mengalami ketakutan berlebihan pada binatang, mungkin saja akan melakukan kekerasan pada binatang, dan ia akan menganggap bahwa tindakannya ini dapat mencegah binatang tersebut menyerang dirinya.

Baca Juga: 7 Manfaat Memiliki Hewan Peliharaan untuk Anak

5. Meniru Orang Lain

Kenapa Anak Suka Menyakiti Binatang 5.jpg
Foto: Kenapa Anak Suka Menyakiti Binatang 5.jpg

Si Kecil sangat mudah mengingat dan meniru apa yang dilihatnya. Jadi, bisa saja tindakannya menyakiti binatang akibat dari meniru perbuatan orang di dekatnya.

Menurut Mary Helen Immordino Yang, seorang ahli saraf dan psikolog perkembangan manusia dari University of Southern California, seperti dilansir dari GreatSchools, tahun-tahun prasekolah adalah masa ketika anak-anak sangat mudah meniru orang lain dan belajar untuk mewakili perspektif orang lain dalam pikiran mereka sendiri.

Tentu saja perbuatan anak menyakiti binatang ini tidak boleh dibiarkan.

Baca Juga: 5 Jenis Hewan Peliharaan yang Aman Untuk Anak Alergi atau Asma

Penanganan yang Moms lakukan tergantung pada usia dan perkembangan Si Kecil, tapi secara umum, jelaskan pada anak bahwa ia tidak boleh memukul atau menganiaya binatang, sama seperti ia tidak boleh memukul atau menganiaya anak lain.

Jika tindakan menyakiti binatang ini masih berlanjut, Moms mungkin bisa mencari bantuan dari profesional.

(VAN)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb