16 Oktober 2019

Keuntungan Menikah di Usia Matang, Kecil Risiko Perceraian

Akan lebih baik jika segalanya sudah stabil
Keuntungan Menikah di Usia Matang, Kecil Risiko Perceraian

Tak bisa dipungkiri bahwa keputusan untuk menikah tidak bisa diambil dengan tergesa-gesa dan begitu saja.

Meski tak manjadi soal, usia saat memutuskan menikah seringnya berpengaruh pada kelancaran jalinan rumah tangga ke depannya.

Memang tak ada larangan untuk menikah di usia muda, tapi Psychology Today mengungkap tren statistik bahwa usia terbaik untuk menikah dimulai di angka 25.

Kasus perceraian 50 persen lebih kecil pada mereka yang menikah di usia 25 tahun ke atas, dibandingkan mereka yang menikah pada usia 20 tahun.

Walaupun demikian, bukan berarti mereka yang menikah di usia matang pasti terhindar dari bencana rumah tangga yang satu itu ya.

Perceraian mengintai semua hubungan pernikahan tanpa kecuali. Tinggal bagaimana Moms and Dads menyikapinya saja.

Baca Juga: 3 Hal yang Diam-diam Menghancurkan Pernikahan

Hubungan yang Lebih Stabil

Keuntungan Menikah di Usia Matang, Kecil Risiko Perceraian 1.jpg
Foto: Keuntungan Menikah di Usia Matang, Kecil Risiko Perceraian 1.jpg

Foto: pexels.com/Asad Photo

Ada anggapan sejak dulu kala, bahwa orang menikah di usia matang cenderung punya hubungan pernikahan yang lebih stabil, karena pemikiran yang sudah dewasa akan jarang mengambil langkah tanpa dipikir matang-matang dan memikirkan akibatnya.

Sedangkan pernikahan di usia yang masih baru lepas dari remaja menuju kedewasaan, dianggap lebih berisiko apabila mereka masih labil dalam berpikir.

Peneliti sosiologis, Nicholas Wolfinger pernah melakukan penelitian di National Survey of Family Growth (NSFG) mengenai usia terbaik untuk menikah. Hasilnya, menikah setelah pertengahan 30an juga sama berisikonya dengan menikah selepas remaja.

Ia menyimpulkan umur terbaik untuk menikah adalah 28-32 tahun. Pada rentang umur tersebut, angka perceraian lebih sedikit.

Kondisi Ekonomi yang Juga Stabil

Keuntungan Menikah di Usia Matang, Kecil Risiko Perceraian 2.jpg
Foto: Keuntungan Menikah di Usia Matang, Kecil Risiko Perceraian 2.jpg

Foto: rawpixels.com

Selain hubungan yang lebih kokoh, keuntungan menikah di usia muda juga berpengaruh dalam hal ekonomi.

"Kalau kamu masih muda, kamu kemungkinan belum stabil dalam hal finansial dan tidak yakin mengenai masa depan karier. Kamu juga masih mudah mendapat tekanan dari keluarga, teman, dan pekerjaan," ujar Theresa DiDonato, Ph.D., psikolog sosial dan profesor di Loyola University Maryland.

Tidak menutup kemungkinan juga bagi mereka yang menikah di usia matang ternyata juga mengalami ketidakstabilan dalam hal keuangan.

Namun, pada umumnya mereka yang sudah lebih dewasa akan berpikir lebih realistis, terutama dalam hal keuangan. Sebagian besar orang dewasa akan lebih waspada dan stabil kondisi ekonominya.

Baca Juga: 5 Tips Penting untuk Tahun Pertama Pernikahan yang Menggairahkan

Lebih Baik dalam Mengarahkan Hubungan

Keuntungan Menikah di Usia Matang, Kecil Risiko Perceraian 3.jpg
Foto: Keuntungan Menikah di Usia Matang, Kecil Risiko Perceraian 3.jpg

Foto: pexels.com/Valentin Antonucci

Mereka yang menikah di usia matang cenderung lebih berpengalaman saat harus mengarahkan ke mana hubungan ini akan berjalan.

Hal ini yang mungkin sulit dilakukan mereka yang masih berusia peralihan dari remaja menuju kedewasaan.

"Banyak orang muda tidak berpengalaman soal tantangan-tantangan dalam hubungan. Sangat susah menikah dalam usia sangat muda," tutur Theresa.

Terutama jika ini kaitannya dengan masalah-masalah yang bakal dihadapi bahkan di tahun pertama pernikahan. Pikiran yang belum dewasa, justru bisa menghancurkan segalanya.

Tujuan yang Lebih Jelas

Keuntungan Menikah di Usia Matang, Kecil Risiko Perceraian 4.jpg
Foto: Keuntungan Menikah di Usia Matang, Kecil Risiko Perceraian 4.jpg

Foto: pixabay.com

Usia yang matang juga berarti cara berpikir yang matang. Orang-orang yang bisa berpikir matang, mereka juga punya tujuan yang lebih jelas dalam hidupnya, termasuk soal pernikahan.

Gagasan bahwa menikah di usia matang diprediksi jauh dari risiko perceraian, karena besar kemungkinan bahwa pasangan itu telah menghabiskan cukup banyak waktu untuk menjalin hubungan dan sudah tahu apa yang sebenarnya mereka inginkan selanjutnya.

Baca Juga: 4 Tips Keuangan Aman untuk Pasangan yang Baru Menikah, Ikuti, Yuk!

Well, dari poin-poin di atas, tak menutup kemungkinan jika mereka yang menikah di usia muda juga bisa memiliki hubungan yang jelas, setidaknya jika masing-masing sudah melek finansial, dan stabil dalam segala hal yang sangat berkaitan erat dengan pernikahan.

Jadi, pikirkan matang-matang terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menikah di usia yang terbilang belum matang.

(DEW)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb