22 September 2023

7 Jenis Kucing Hutan di Indonesia, Wajib Dilestarikan!

Ada yang termasuk dalam hewan dilindungi
7 Jenis Kucing Hutan di Indonesia, Wajib Dilestarikan!

Foto: Sci.news

4. Kucing Bakau

Kucing Bakau
Foto: Kucing Bakau (Bbksda-riau.id)

Kucing bakau termasuk dalam salah satu jenis kucing hutan yang bisa ditemukan di Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Hingga pada tahun 2008, IUCN (International Union for Conservation of Nature) mengatakan bahwa kucing ini sangat terancam punah.

Sebab, banyak tinggal di tempat-tempat basah, seperti di rawa, bakau, atau hutan dekat perairan dan daerah ini sering digunakan oleh manusia.

Selama sepuluh tahun terakhir, jumlah kucing bakau di berbagai tempat di Asia mengalami penurunan yang besar.

Panjang tubuhnya biasanya sekitar 57-78 cm, dengan ekor yang pendek sekitar 20-30 cm. Kucing bakau bisa memiliki berat antara 5-16 kg.

Bagian bawah tubuh kucing bakau berwarna putih, dan bagian belakang telinga mereka berwarna hitam dengan bintik-bintik putih di tengahnya.

Terdapat juga sepasang garis gelap di sekitar tenggorokan kucing bakau dan beberapa cincin hitam di ekor.

Baca Juga: 13 Dokter Saraf Terbaik di Jakarta serta Tempat Praktiknya

5. Kucing Kuwuk (Leopard Cat)

Leopard Cat
Foto: Leopard Cat (Sciencedirect.com)

Kucing kuwuk, yang juga dikenal sebagai leopard cat dalam bahasa Inggris, adalah salah satu spesies kucing liar yang bisa ditemukan di berbagai bagian Asia. Nama ilmiahnya adalah Prionailurus bengalensis.

Melansir laman Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, persebaran kucing ini mulai dari wilayah Rusia, Korea, China, India, Pakistan, Filipina, dan Indonesia.

Mereka menghuni berbagai tipe habitat, termasuk hutan tropis, sabana, dan hutan bakau.

Seperti namanya, leopard cat memiliki bulu dengan pola bintik-bintik seperti leopard, meskipun ukurannya jauh lebih kecil dari leopard sejati.

Panjang tubuhnya berkisar antara 38-66 cm, dengan ekor yang panjangnya sekitar 20-36 cm. Berat mereka berkisar antara 0,5 hingga 7 kg, tergantung pada subspesies dan lokasi.

Kucing kuwuk adalah karnivora yang makanannya antara lain tikus, burung, dan serangga.

Mereka juga kadang-kadang memakan reptil dan amfibi.

Mereka adalah hewan yang aktif terutama di malam hari dan memiliki sifat yang cenderung pemalu dan sulit dilihat.

6. Macan Tutul Jawa

Macan Tutul Jawa
Foto: Macan Tutul Jawa (Gembiralokazoo.com)

Selanjutnya, ada macan tutul Jawa yang juga termasuk dalam salah satu spesies kucing hutan di Indonesia.

Dikutip dari laman resmi Balai Taman Nasional Meru Betiri, macan tutul Jawa hanya bisa ditemukan di Pulau Jawa, Kangean, Nusa Kambangan, dan Pulau Sempu.

Macan tutul Jawa dilindungi oleh undang-undang dan dianggap sebagai spesies yang sangat terancam punah.

Mereka memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan di Pulau Jawa setelah Harimau Jawa punah, sehingga dianggap sebagai spesies kunci.

Populasi Macan tutul Jawa diperkirakan terus menurun karena hilangnya habitat mereka dan fragmentasi hutan.

Beberapa perkiraan menyebutkan bahwa populasi mereka di kawasan konservasi di Pulau Jawa hanya sekitar 350 hingga 700 ekor.

Dibandingkan dengan jenis macan tutul lainnya, macan tutul Jawa memiliki ukuran yang paling kecil.

Macan tutul Jawa memiliki indera penglihatan dan penciuman yang sangat tajam.

Mereka adalah hewan soliter, yang berarti mereka lebih suka hidup sendiri kecuali saat musim kawin.

Macan tutul ini aktif berburu mangsa di malam hari dan mangsanya biasanya hewan-hewan kecil seperti kijang dan babi hutan.

Setelah berhasil menangkap mangsa, mereka sering menyimpannya di atas pohon untuk dimakan nanti.

7. Kucing Tandang

Kucing Tandang
Foto: Kucing Tandang (Wikipedia.org)

Kucing tandang, atau yang lebih dikenal dengan kucing kepala datar, adalah salah satu spesies kucing hutan yang dapat ditemui di Indonesia.

Berbeda dengan jenis kucing domestik pada umumnya, kucing ini memiliki ukuran yang kecil, telinga bulat yang kecil, dan ekor yang pendek.

Bulunya tebal dan lembut, dengan warna cokelat kemerahan di bagian atas kepala dan cokelat tua di punggungnya.

Ujung rambutnya yang berwarna putih memberikan kesan seperti beruban pada bulunya.

Namun, yang membuat kucing tandang begitu menarik adalah cara uniknya dalam berburu.

Mereka biasanya membenamkan kepalanya hingga 12 cm di bawah air untuk menangkap mangsa, seperti ikan, katak, atau crustacea.

Baca Juga: 6+ Hewan yang Sudah Punah dari Seluruh Penjuru Dunia, Wajib Tahu!

Itu dia informasi seputar kucing hutan di Indonesia yang perlu Moms dan Si Kecil ketahui.

Salah satu ancaman utama bagi kucing hutan adalah perubahan habitat akibat deforestasi, kerusakan habitat dan perburuan.

Di beberapa daerah, kucing hutan diburu untuk diambil bulunya atau dijadikan hewan peliharaan, meskipun hal ini ilegal di banyak negara.

Penting untuk melindungi dan melestarikan kucing hutan agar tetap bisa hidup dan berkembang biak di habitat aslinya.

  • https://ksdae.menlhk.go.id/info/10714/kucing-hutan-bukan-kucing-biasa-.html
  • https://harimaukita.or.id/2021/11/kucing-liar-dilindungi-sampai-kapan-terus-terusik/
  • https://www.rekoforest.org/id/warta-lapangan/hidupan-liar-rer-kucing-batu/
  • https://balaiksdasumsel.org/kucing-emas-pulau-panas
  • https://merubetiri.id/website/detailkonten/24

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb