03 Juni 2021

Hati-Hati dengan Kutu Kucing, Si Atlet Loncat Jauh yang Berbahaya!

Jika dibiarkan bisa berbahaya lho Moms!
Hati-Hati dengan Kutu Kucing, Si Atlet Loncat Jauh yang Berbahaya!

Kucing memang bisa jadi hewan peliharaan menggemaskan di rumah. Namun akan sangat menjengkelkan jika hewan kesayangan Moms ini memiliki ribuan kutu kucing di tubuhnya.

Kutu kucing atau parasit ini dikenal dengan bahasa ilmiah Ctenocephalides felis. Meski tidak bisa terbang, tetapi kutu kucing memiliki kemampuan melompat yang luar biasa. 

Seputar Kutu Kucing

kutu kucing
Foto: kutu kucing (efekto.co.za)

Foto: efekto.co.za

Dikutip dari Cornell University of Vet College, dijelaskan bahwa kutu kucing Bahkan seekor kutu bisa melompat sejauh tujuh kaki.  Ini adalah jarak yang jauh untuk menumpang pada hewan lain yang kebetulan lewat.

Kutu kucing memang senang tinggal di tubuh hewan berbulu. Namun, jika populasinya tidak dihentikan, maka kutu kucing juga bisa menyebar di berbagai sudut rumah Moms.

Mulai dari tempat tidur, sofa, karpet, juga di halaman rumah. Selain itu, gigitan kutu kucing di tubuh manusia juga akan menyebabkan gatal, kulit memerah, cidera bahkan infeksi serius.

Kucing berkutu cukup mudah dikenali. Jika kucing di rumah Momsbanyak menggaruk, menggigiti kulitnya atau tampak gelisah, maka itu bisa menjadi tanda kutu kucing ada ditubuhnya. Namun, jika diamati lebih dekat, sebenarnya kutu kucing dapat dilihat dengan mata telanjang, biasanya di perut.

Masih dari sumber yang sama yaitu Cornell University College of Veterinary Medicine, disebutkan bahwa kucing memang menjadi yang paling umum dari semua parasit yang ada di luar tubuh kucing. Hal itu membuat tidak nyaman kebanyakan kucing, bahkan bisa menjadi sumber penyakit mematikan bagi beberapa kucing.

Gigitan kutu kucing menyebabkan rasa gatal yang parah, dan garukan kucing yang sangat sensitif dapat membuka luka di kulit yang rentan terhadap infeksi serius.

Kutu kucing juga diketahui sering membawa agen infeksi sendiri, seperti cacing pita pada anjing dan kucing serta bakteri penyebab penyakit dari cakaran kucing pada manusia.

Profesor dermatologi di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Cornell, Dr. William Miller Jr., VMD mengatakan, infestasi kutu kucing dapat menimbulkan bahaya khusus bagi anak kucing. Saat kutu kucing menempelkan belalainya ke dalam kulit dan menghisap darah, hal itu akan menyebabkan anemia pada anak kucing hingga mengembang biakkan kutu kucing yang tak terhitung banyaknya.

Kutu kucing dewasa adalah makhluk kecil, kecoklatan, tidak bersayap, dengan ukuran mulai dari kepala peniti hingga panjang sekitar seperdelapan inci. Ia memiliki tubuh yang ramping dan pipih, antena pendek, rahang yang kuat dan bergigi gergaji. Bentuknua yang ramping, menyerupai tabung. Binatang ini mengisap dan kaki yang kuat yang memfasilitasi mode utama penggeraknya, yakni melompat.

Mulut kutu kucing terdiri dari tiga bagian dimana dua bagian berbentuk kelopak (laciniae) yang menutup di sekitar corong sentral - epifaring. Ketika kutu kucing siap menghisap darah, laciniae menembus kulit inang, sedangkan epifaring menembus pembuluh darah dan menghisap darah inang.

Baca Juga: cara menghilangkan kutu kucing

Siklus Hidup Kutu Kucing

kutu kucing
Foto: kutu kucing (purdue.edu)

Foto: purdue.edu

Perlu Moms tahu bahwa kutu kucing dewasa betina dapat berkembang biak dengan cepat dan efisien. Biasanya mereka bertelur ratusan, bahkan ribuan, dengan kecepatan sekitar satu per jam selama beberapa minggu atau bulan.

Seekor betina biasanya makan darah, bertelur, makan darah lagi, bertelur lagi, dan seterusnya.

Siklus hidup kutu bisa berlangsung sekitar satu bulan atau lebih lama dari itu, tergantung suhu dan kelembapan. Kutu kucing lebih menyukai iklim hangat dan lembab.

Dalam kondisi ideal, satu betina yang kawin akan bertelur setidaknya 20 telur sehari, setengahnya menetas menjadi betina. Ini pada akhirnya dapat menghasilkan sekitar 20 ribu kutu dewasa baru dalam 60 hari.

Kutu kucing menyerang semua kucing tanpa mengenal usia, ras kucing, maupun jenis kelamin. Banyak kucing mampu menampung ribuan kutu tanpa menunjukkan tanda-tanda yang berarti, kecuali menggaruk terus secara obsesif. Namun, yang lainnya mungkin sangat terpengaruh.

Menurut Dr. Miller, kutu kucing cenderung menggigit sebagian besar di bagian belakang leher dan bagian atas kepala ekor. Kucing dengan dermatitis alergi kutu biasanya cenderung menunjukkan tanda-tanda yang mengganggu.

Tanda-tanda kutu kucing menyerang kucing kesayangan Moms misalnya, benjolan kemerahan dan berkerak. Beberapa area yang paling sering terkena dampak adalah punggung bawah, paha, perut, kepala dan leher.

Baca Juga: Mengenal Scabies Kucing, Parasit yang Bisa Bikin Kucing Terus Merasa Gatal!

Cara Membasmi Kutu Kucing

kutu kucing
Foto: kutu kucing (chicagotribune.com)

Foto: chicagotribune.com

Membasmi kutu kucing memang bukan hal mudah, Moms. Bahkan VCA Rumah Sakit Hewan di Kanada menyebutkan, hal tersebut bisa menjadi tugas yang menantang dan membutuhkan cukup banyak pendekatan.

1. Gunakan Bedak Khusus Anti Kutu Kucing

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah kutu yang perlu dihilangkan dari kucing peliharaan. Caranya, memandikannya dengan sampo khusus dan bedak kutu.

Namun, sebagian besar produk tersebut memiliki efektivitas terbatas karena hanya bekerja selama beberapa jam setelah diaplikasikan. Biasanya, kutu pada kucing akan mati saat Moms mengaplikasikan produk, tetapi hanya memiliki sedikit efek yang bertahan lama. Keesokan harinya kutu kucing akan kembali menyerang.

Ada baiknya untuk menggunakan produk anti kutu kucing yang tersedia di dokter hewan, karena biasanya memiliki aktivitas residu yang sangat baik. Seperti produk yang mengandung bahan adulticide (membunuh kutu dewasa), sementara yang lain mengandung zat pengatur tumbuh serangga (IGR's) yang mencegah tahapan larva menjadi dewasa. Untuk hasil terbaik dalam serangan kutu, gunakan produk pembasmi kutu yang mengandung IGR.

Meski begitu, pastikan untuk tetap membaca label dengan hati-hati, ya Moms. Pastikan produk tersebut diberi label untuk digunakan pada kucing, karena beberapa produk anjing mungkin beracun bagi kucing.

2. Basmi Kutu di Hewan Peliharaan Lain

Langkah kedua yang perlu dilakukan adalah menghilangkan kutu dari hewan peliharaan lain yang mungkin Moms miliki di rumah. Misalnya, ketika Moms tidak hanya memiliki kucing atau juga memiliki anjing di rumah, maka ini saatnya untuk membersihkan semua hewan kesayangan Moms di rumah.

Baca Juga: Inilah Beberapa Cara Menghilangkan Kutu Anjing di Rumah

3. Basmi Kutu Kucing yang Hidup di Dalam Rumah

Pendekatan terakhir untuk menghilangkan kutu kucing adalah dengan membasmi kutu kucing dari dalam rumah dan halaman rumah Moms. Ada cukup banyak produk yang dapat membunuh kutu dewasa dan tahap larva serta menghentikan siklus hidup kutu kucing.

Gunakan alat misalnya seperti semprotan adulticide untuk digunakan di rumah, semprotan yang mengandung zat pengatur tumbuh serangga (IGR's) untuk digunakan di dalam rumah, atau memanggil pengendalian hama profesional.

Semprotan untuk digunakan di dalam rumah harus digunakan di tempat yang kemungkinan besar akan terdapat telur kutu, larva, dan pupa. Moms juga dianjurkan untuk mengeluarkan seluruh anggota keluarga terlebih dahulu dan kemudian berkonsentrasi pada hot spot, salah satunya tempat tidur siang favorit kucing. Seperti furnitur empuk, tempat tidur, dan karpet.

Begitu menetas dari telur, larva kutu menjauh dari cahaya dan bersembunyi jauh ke dalam karpet dan ke celah dan celah lain yang sulit dijangkau.

Pastikan untuk memindahkan bantal, furnitur, dan tempat tidur untuk menyemprot di bawahnya.

Pastikan juga untuk menyemprot tempat lain yang mungkin menjadi tempat tinggal larva termasuk alas tiang dan celah dan celah antara lapisan lantai atau papan lantai. Sebagai informasi, telur kutu dan kepompong sangat keras dan tahan terhadap efek insektisida.

Untuk menghilangkannya, serta menghilangkan kutu mati, tempat tidur hewan peliharaan Moms harus dicuci dengan air panas atau diganti. Moms juga perlu menyedot karpet, lantai, dan perabotan lembut secara teratur dan menyeluruh dapat menghilangkan banyak telur kutu, larva, dan kepompong.

Selain itu, buang kantong vakum untuk mencegah telur dan larva berkembang di dalam penyedot debu. Dianjurkan untuk menyedot debu sebelum penyemprotan di rumah karena getarannya akan mendorong munculnya kutu baru dari kepompong, yang kemudian akan dimatikan dengan insektisida.

Baca Juga: Inilah Beberapa Cara Menghilangkan Kutu Anjing di Rumah

Meski begitu, pendekatan-pendekatan tersebut mungkin tidak akan menyelesaikan masalah 100 persen. Moms tidak dapat mengontrol beberapa sumber kutu dari hewan peliharaan orang lain, hewan liar, atau properti di sekitar rumah.

Namun, setidaknya itu adalah beberapa langkah yang bisa Moms lakukan untuk kesehatan keluarga dan para anak bulu kesayangan Moms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb