26 November 2023

Dampak Letak Astronomis Indonesia dan Keuntungannya

Banyak dampak positifnya
Dampak Letak Astronomis Indonesia dan Keuntungannya

Foto: Pexels/Nothing Ahead

Letak astronomis Indonesia biasanya masuk ke dalam pelajaran Geografi di sekolah. Hal ini perlu diketahui karena termasuk pengetahuan umum.

Perlu diketahui, letak astronomis Indonesia membawa dampak dan pengaruh bagi iklim dan perbedaan waktu di Indonesia.

Letak astronomis Indonesia adalah posisi Indonesia terhadap garis khayal pada peta, yaitu garis lintang dan garis bujur.

Sebagai informasi, garis bujur adalah garis khayal yang menggabungkan kutub utara dan selatan.

Hal tersebut lah yang memengaruhi zona waktu Indonesia yang terbagi menjadi 3, WIB, WIT, dan WITA.

Sementara garis lintang, garis khayal yang membagi posisi bumi terhadap garis khatulistiwa atau garis tengah Bumi.

Nah, garis lintang ini yang memengaruhi iklim di Indonesia.

Jadi, pengaruh letak astronomis Indonesia dari garis lintang membuat iklim jadi tropis.

Lalu apa saja keuntungan, dampak dan pengaruh letak astronomis Indonesia terhadap kehidupan?

Simak selengkapknya dalam artikel berikut ini.

Baca Juga: 15 Karakter INTJ, Pemikir Rasional yang Kreatif dan Mandiri

Letak Astronomis Indonesia

Ilustrasi Peta
Foto: Ilustrasi Peta (uncommongoods.com)

Letak astronomis Indonesia adalah di antara 6° LU (Lintang Utara)—11° LS (Lintang Selatan) dan 95° BT (Bujur Timur)—141° BT.

Letak astronomis ini kemudian terbagi dalam wilayah-wilayah dan ditandai dengan:

  • Wilayah Indonesia paling utara berada di Pulau Weh, Provinsi Aceh, yang terletak pada 6° LU,
  • wilayah Indonesia paling utara berada di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, yang terletak pada 11° LS,
  • wilayah Indonesia paling barat berada di Pulau Beureuh, Provinsi Aceh, yang terletak pada 95° BT, dan
  • wilayah Indonesia paling Timur berada di Merauke, Papua, yang terletak pada 141° BT.

Garis yang satu ini tak hanya ada di pengembangan ilmu astronomi yang ada di cabang-cabang ilmu biologi.

Berikut ini adalah letak astronomis Indonesia berdasarkan garis lintang dan garis bujur, yaitu:

1. Pengaruh Garis Bujur

Seperti yang sudah disinggung di atas, garis bujur memengaruhi zona waktu di Indonesia yang akhirnya menjadi 3 bagian.

Garis bujur 0 derajat ini dimulai dari kota Greenwich di Inggris.

Garis bujur yang terletak di sebelah timur garis 0 derajat disebut garis Bujur Timur (BT).

Sementara yang terletak di sebelah barat garis disebut dengan garis Bujur Barat (BB).

Nah, dengan adanya garis-garis inilah yang membuat Indonesia terbagi menjadi 3 zona waktu.

Zona waktu Indonesia adalah GMT+7 atau Waktu Indonesia Barat (WIB), GMT+8 Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan GMT+9 Waktu Indonesia Timur (WIT).

Secara umum, waktu di Indonesia memiliki beda satu jam dari setiap wilayahnya.

2. Pengaruh Garis Lintang

Garis lintang membagi posisi Bumi terhadap garis khatulistiwa atau garis tengah dalam posisi horizontal.

Garis yang berada di atas garis khatulistiwa bernama Lintang Utara (LU), sementara garis yang di bawah khatulistiwa adalah Lintang Selatan (LS).

Garis inilah yang membuat Indonesia memiliki iklim tropis.

Jadi, negara yang dilalui garis khatulistiwa ini memiliki iklim tropis.

Sebab, sinar matahari paling banyak akan mengenai bagian Bumi di bagian garis khatulistiwa, termasuk Indonesia.

Hal ini juga yang membuat Indonesia hanya memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan.

Kondisi iklim ini pun hampir sama dengan wilayah Asia Tenggara lain, seperti Singapura, Malaysia dan lainnya.

Baca juga: Profil Niki Enhypen, Idol Kpop Asal Jepang, Cek Biodatanya!

Dampak Letak Astronomis Indonesia terhadap Iklim

Ilustrasi Iklim Tropis
Foto: Ilustrasi Iklim Tropis (Orami Photo Stock)

Sesuai dengan penjelasan di atas, letak astronomis Indonesia mempengaruhi kondisi iklim seluruh wilayah.

Indonesia berada di sepanjang garis khatulistiwa yang artinya Indonesia mempunyai iklim tropis.

Wilayah yang memiliki iklim tropis akan mendapatkan sinar matahari sebagai pusat tata surya sepanjang waktu.

Hal ini tentu akan berbeda dengan yang terjadi pada negara yang memiliki iklim subtropis empat musim.

Berikut ini ciri-ciri iklim yang dipengaruhi oleh letak astronomis Indonesia.

1. Curah Hujan Tinggi

Mengutip laman Socratic.org ciri pertama iklim tropis adalah curah hujan yang tinggi.

Wilayahnya yang panas membuat air lebih banyak menguap, sehingga curah hujan lebih tinggi.

Dalam satu tahun, wilayah ini memiliki hujan yang sangat lebat disertai dengan petir.

Hal ini biasanya dipengaruhi oleh kondisi angin di wilayah tersebut.

Letak geografis Indonesia membuat hampir semua wilayahnya mengalami kondisi tersebut.

2. Memiliki Hutan Hujan Tropis yang Luas

Tingginya curah hujan di daerah tropis membuat tanaman tumbuh dengan lebat.

Di wilayah dengan iklim tropis, seperti Indonesia terdapat hutan hujan tropis yang lebat.

3. Suhu Udara yang Tinggi

Letak astronomis Indonesia juga berpengaruh terhadap suhu udara.

Suhu udara di Indonesia cenderung tinggi, yaitu berada di angka 20 sampai 30 derajat Celsius.

Di bulan tertentu, suhu udara di Indonesia dapat mencapai lebih dari 30 derajat Celsius.

4. Kelembapan Udara yang Tinggi

Pulau-pulau di Indonesia mudah dipengaruhi peredaran udara yang datang dari laut-laut yang mengelilinginya.

Akibatnya, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.

Hal inilah yang menyebabkan kelembaban udara rata-rata yang tinggi pula.

Letak astronomis Indonesia ini dapat memengaruhi perbedaan waktu yang ditetapkan mulai dari titik...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb