
Angka Romawi sering kali Moms dan Dads temukan pada bab buku yang dibaca, atau pada jam dinding yang ada di rumah.
Namun, biasanya cukup terbatas dari angka I hingga X.
Lantas, bagaimana jika ingin menggunakan angka 86 atau 1000 dengan angka Romawi?
Jika ingin tahu lebih banyak mengenai sistem penulisan angka Romawi, simak ulasan lengkapnya berikut ini, ya!
Angka romawi adalah angka dari sistem penomoran yang berasal dari Romawi kuno.
Karena berasal dari Romawi, sistem penomoran ini menggunakan huruf Latin sebagai simbol untuk melambangkan angka numerik.
Moms dan Dads bisa menemukan penggunaan angka ini pada:
Baca Juga: Mengenal Lagu Indonesia Raya, Sejarah, Lirik, hingga Not Angka
Foto: Ilustrasi Romawi Kuno (Inibaru.id)
Meskipun sistem penomoran ini ditulis dengan huruf-huruf abjad Romawi, angka Romawi adalah simbol yang berdiri sendiri.
Salah satu hipotesis mengenai asal mula angka Romawi adalah angka Romawi kenyataannya berasal dari torehan-torehan pada huruf-huruf dalam abjad mereka.
Torehan-torehan tersebut digunakan oleh para penggembala Italia dan Dalmasia hingga abad ke-19.
Oleh karena itu, tidak berasal dari huruf (I), tetapi dari torehan vertikal pada tongkat hitungan.
Baca Juga: Apa Saja Bilangan Prima? Ini Deretan Angka dan Contoh Soalnya
Foto: Angka Romawi pada Jam (Kumparan.id)
Secara keseluruhan, ada tujuh huruf Latin pada angka Romawi yang dikombinasikan sedemikian rupa untuk membentuk suatu angka tertentu, di antaranya:
Perlu Moms dan Dads pahami bahwa IIII terkadang masih digunakan pada jam, tetapi ini tidak umum.
Di samping itu, pada angka 5000, I diikuti dengan 2 buah C terbalik.
Baca Juga: 5 Cara Cek Nomor Indosat Antiribet dan Mudah Dicoba
Foto: Ilustrasi Menulis (Freepik.com/freepik)
Setelah memahami beberapa angka Romawi di atas, Moms dan Dads tentu perlu tahu cara penulisannya.
Ada empat sistem yang digunakan untuk menuliskan sistem penomoran ini, yakni meliputi penjumlahan, pengurangan, pengulangan, dan campuran.
Supaya lebih jelas, mari simak penjelasannya satu per satu.
Sistem ini digunakan pada penomoran yang terdiri dari 2 angka atau lebih.
Dengan tambahan, angka di sebelah kirinya lebih dari atau sama dengan angka sebelah kanannya.
Maka, susunan angka itu menggunakan sistem penjumlahan.
Berikut contoh angka Romawi pada sistem penjumlahan:
Baca Juga: 10 Cara Belajar Matematika, Seru dan Menyenangkan!
Nah, sistem yang satu ini merupakan kebalikan dari sistem penjumlahan.
Aturannya digunakan pada angka Romawi yang terdiri dari dua angka atau lebih.
Dengan tambahan, angka di sebelah kirinya kurang dari angka di sebelah kanannya, maka susunan angka itu menggunakan sistem pengurangan.
Contohnya adalah sebagai berikut:
Sama seperti namanya, sistem penulisan ini mengulang angka yang sama secara berurutan.
Contohnya:
Baca Juga: Latih Berhitung, Ini Kumpulan Contoh Soal Bilangan Desimal
Sistem penulisan angka Romawi ini menggabungkan ketiga sistem sebelumnya.
Agar lebih mudah memahaminya, simak contoh berikut:
XCVIII = XC + V + I + I + I
= (100 - 10) + (5 + 1 + 1 + 1)
= 90 + 8
= 98
Jadi, pada contoh di atas sistem yang digunakan meliputi pengurangan dan penjumlahan.
Baca Juga: Mengenal 21 Huruf Konsonan dan Huruf Spesial di Dalamnya
Angka Romawi umumnya mulai dipelajari di kelas 4 SD. Dengan memahami sistem penomoran ini, Moms dan Dads tentu bisa membantu Si Kecil memahami cara penulisannya.
Supaya lebih paham, coba Moms dan Dads ubah angka 2022 menjadi angka Romawi!
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.