07 Agustus 2023

Sejarah dan Penulisan Sistem Penomoran dengan Angka Romawi

Tidak cuma I, II, III, yuk, pelajari angka Romawi lebih lanjut!
Sejarah dan Penulisan Sistem Penomoran dengan Angka Romawi

Angka Romawi sering kali Moms dan Dads temukan pada bab buku yang dibaca, atau pada jam dinding yang ada di rumah.

Namun, biasanya cukup terbatas dari angka I hingga X.

Lantas, bagaimana jika ingin menggunakan angka 86 atau 1000 dengan angka Romawi?

Jika ingin tahu lebih banyak mengenai sistem penulisan angka Romawi, simak ulasan lengkapnya berikut ini, ya!

Baca Juga: 7 Tips Mendampingi Anak Belajar, Salah Satunya Pelajari Gaya Belajar Anak!

Pengertian Angka Romawi

Angka Romawi
Foto: Angka Romawi

Angka romawi adalah angka dari sistem penomoran yang berasal dari Romawi kuno.

Karena berasal dari Romawi, sistem penomoran ini menggunakan huruf Latin sebagai simbol untuk melambangkan angka numerik.

Moms dan Dads bisa menemukan penggunaan angka ini pada:

  • Penanda waktu di jam dinding atau jam tangan.
  • Bab buku.
  • Ukuran baju.
  • Penomoran pada seri olimpiade olahraga.

Baca Juga: Mengenal Lagu Indonesia Raya, Sejarah, Lirik, hingga Not Angka

Sejarah Angka Romawi

Ilustrasi Romawi Kuno
Foto: Ilustrasi Romawi Kuno (Inibaru.id)

Meskipun sistem penomoran ini ditulis dengan huruf-huruf abjad Romawi, jenis angka ini adalah simbol yang berdiri sendiri.

Salah satu hipotesis mengenai asal mula angka Romawi kenyataannya berasal dari torehan-torehan pada huruf-huruf dalam abjad mereka.

Torehan-torehan tersebut digunakan oleh para penggembala Italia dan Dalmasia hingga abad ke-19.

Oleh karena itu, tidak berasal dari huruf (I), tetapi dari torehan vertikal pada tongkat hitungan.

Sistem angka Romawi juga digunakan secara luas dalam berbagai aspek kehidupan Romawi kuno, termasuk dalam arsitektur, seni, perdagangan, dan administrasi pemerintahan.

Penggunaannya umum dalam penanggalan, kalender, dan catatan-catatan sejarah.

Namun, seiring dengan runtuhnya Kekaisaran dan berakhirnya peradaban Romawi kuno, penggunaan angka ini mulai berkurang dan digantikan oleh sistem angka lain yang lebih praktis dan mudah digunakan.

Meskipun demikian, angka Romawi tetap bertahan sebagai elemen penting dalam seni, arsitektur, dan literatur klasik, serta digunakan dalam konteks tertentu hingga saat ini.

Penggunaan jenis ino sebagian besar terbatas pada beberapa hal.

Misalnya, penomoran bagian-bagian dalam buku atau bab, menandai angka tahun pada monumen atau patung, dan dalam beberapa kasus khusus dalam notasi musik.

Baca Juga: Apa Saja Bilangan Prima? Ini Deretan Angka dan Contoh Soalnya

Urutan Angka Romawi

Angka Romawi pada Jam
Foto: Angka Romawi pada Jam (Orami Photo Stock)

Secara keseluruhan, ada tujuh huruf Latin pada angka Romawi yang dikombinasikan sedemikian rupa untuk membentuk suatu angka tertentu, di antaranya:

  • 1 = I
  • 2 = II                           
  • 3 = III                      
  • 4 = IV atau IIII*                 
  • 5 = V
  • 6 = VI
  • 7 = VII                             
  • 8 = VIII
  • 9 = IX                                   
  • 10 = X
  • 11 = XI
  • 12 = XII   
  • 13 = XIII 
  • 14 = XIV
  • 15 = XV
  • 19 = XIX
  • 20 = XX
  • 30 = XXX
  • 40 = XL
  • 50 = L
  • 60 = LX
  • 70 = LXX
  • 80 = LXXX
  • 90 = XC
  • 100 = C
  • 400 = CD
  • 500 = D
  • 900 = CM
  • 1000 = M
  • 5000 = IƆƆ**

Perlu Moms dan Dads pahami bahwa IIII terkadang masih digunakan pada jam, tetapi ini tidak umum.

Di samping itu, pada angka 5000, I diikuti dengan 2 buah C terbalik.

Baca Juga: 5 Cara Cek Nomor Indosat Antiribet dan Mudah Dicoba

Penulisan Angka Romawi

Ilustrasi Menulis
Foto: Ilustrasi Menulis (Freepik.com/freepik)

Setelah memahami beberapa angka Romawi di atas, Moms dan Dads tentu perlu tahu cara penulisannya.

Ada empat sistem yang digunakan untuk menuliskan sistem penomoran ini, yakni meliputi penjumlahan, pengurangan, pengulangan, dan campuran.

Supaya lebih jelas, mari simak penjelasannya satu per satu.


1. Sistem Penjumlahan

Sistem ini digunakan pada penomoran yang terdiri dari 2 angka atau lebih.

Dengan tambahan, angka di sebelah kirinya lebih dari atau sama dengan angka sebelah kanannya.

Maka, susunan angka itu menggunakan sistem penjumlahan.

Berikut contoh angka Romawi pada sistem penjumlahan:

  • XI yang menunjukkan simbol X ditambah dengan I, jika diartikan 10 + 1 = 11
  • LXVII yang menunjukkan penjumlahan antara L, X, V, I, I. Artinya, 50 + 10 + 5 + 1 + 1 = 67

Baca Juga: 10 Cara Belajar Matematika, Seru dan Menyenangkan!

2. Sistem Pengurangan

Nah, sistem yang satu ini merupakan kebalikan dari sistem penjumlahan.

Aturannya digunakan pada angka Romawi yang terdiri dari dua angka atau lebih.

Dengan tambahan, angka di sebelah kirinya kurang dari angka di sebelah kanannya, maka susunan angka itu menggunakan sistem pengurangan.

Contohnya adalah sebagai berikut:

  • IX yang menunjukkan X dikurang I, dan artinya 10 - 1 = 9
  • XL yang menunjukkan L dikurang X, dan artinya 50 - 10 = 40

3. Sistem Pengulangan

Sama seperti namanya, sistem penulisan ini mengulang angka yang sama secara berurutan.

Contohnya:

  • XX yang mengulang X dengan X, berarti 10 + 10 = 20
  • CC yang mengulang C dengan C, berarti 100 + 100 = 200

Baca Juga: Latih Berhitung, Ini Kumpulan Contoh Soal Bilangan Desimal

4. Sistem Kombinasi

Sistem penulisan angka Romawi ini menggabungkan ketiga sistem sebelumnya.

Agar lebih mudah memahaminya, simak contoh berikut:

XCVIII = XC + V + I + I + I

= (100 - 10) + (5 + 1 + 1 + 1)

= 90 + 8

= 98

Jadi, pada contoh di atas sistem yang digunakan meliputi pengurangan dan penjumlahan.

Baca Juga: Mengenal 21 Huruf Konsonan dan Huruf Spesial di Dalamnya

Perbandingan Angka Romawi dengan Sistem Angka Hindu-Arab

Perbandingan antara angka Romawi dengan sistem angka lain, seperti sistem angka Hindu-Arab, yang sekarang digunakan secara luas, meliputi beberapa perbedaan utama, yakni:

1. Basis Angka

  • Angka Romawi: Angka Romawi menggunakan sistem dasar 10 (I, V, X, L, C, D, M). Angka-angka ini memiliki nilai-nilai khusus dan digabungkan untuk membentuk angka yang berbeda.
  • Sistem Angka Hindu-Arab: Sistem angka Hindu-Arab, yang digunakan secara luas di seluruh dunia saat ini, menggunakan dasar 10 juga. Angka-angka dasarnya adalah 0 hingga 9, dan nilai-posisi diberikan oleh posisi angka dalam suatu bilangan (misalnya, satuan, puluhan, ratusan, dan lainnya).

2. Representasi Angka

  • Angka Romawi: Angka Romawi mewakili angka melalui kombinasi dari tujuh simbol dasar (I, V, X, L, C, D, M) yang diatur dalam aturan tertentu. Nilai angka ditentukan oleh posisi dan pengulangan simbol-simbol ini.
  • Sistem Angka Hindu-Arab: Sistem angka Hindu-Arab mewakili angka menggunakan simbol-simbol dasar (0 hingga 9) yang digunakan dalam urutan yang berbeda untuk membentuk angka.

Baca Juga: 4 Cara Mengajarkan Anak Berhitung dengan Menyenangkan!

3. Kemudahan dalam Perhitungan

  • Angka Romawi: Angka Romawi kurang efisien untuk melakukan operasi matematika kompleks, karena lebih cocok untuk melambangkan angka yang lebih rendah. Operasi matematika, seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, menjadi lebih rumit dan memakan waktu dalam sistem angka Romawi.
  • Sistem Angka Hindu-Arab: Sistem angka Hindu-Arab jauh lebih efisien dalam melakukan operasi matematika karena memiliki sifat sistem posisi. Hal ini memungkinkan untuk dengan mudah melakukan operasi matematika kompleks dan perhitungan akurat dengan angka yang bahkan lebih besar.

Dari beberapa poin di atas menunjukkan bahwa angka Romawi adalah sistem angka kuno yang memiliki kegunaan tertentu dalam beberapa konteks.

Sementara sistem angka Hindu-Arab adalah sistem angka yang lebih efisien dan praktis yang menjadi dasar perhitungan di dunia modern.

Baca Juga: Kenali Diskalkulia, Gangguan yang Membuat Sulit Belajar Matematika


Peran Angka Romawi dalam Kehidupan Romawi Kuno

Romawi Kuno
Foto: Romawi Kuno (Inibaru.id)

Angka Romawi memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan masa Romawi Kuno.

Sistem angka Romawi digunakan oleh orang Romawi untuk mewakili jumlah dan menulis tahun, dan itu memiliki banyak pengaplikasian dalam berbagai aspek di kehidupan mereka.

Berikut adalah beberapa peran utama angka Romawi dalam kehidupan Romawi Kuno:

1. Menulis Tahun

Orang Romawi menggunakan angka Romawi untuk menulis tahun dalam kalender mereka.

Contohnya, tahun 2023 dalam angka Romawi ditulis sebagai MMXXIII (2000 + 1000 + 10 + 10 + 1 + 1 + 1).

Ini memungkinkan mereka untuk melacak waktu dan menyusun catatan sejarah menjadi lebih mudah.

2. Monumen dan Patung

Banyak monumen, arsitektur, dan patung yang dibuat oleh orang Romawi sering memiliki angka Romawi untuk menandakan tahun pembangunan atau peristiwa penting.

Contohnya, pada tiang peringatan atau patung kepala negara, Moms akan menemukan angka Romawi yang mencatat tahun acara tersebut.

3. Dokumen dan inskripsi

Ketika menyimpan catatan penting atau informasi di prasasti dan sejenisnya, orang Romawi sering menggunakan angka Romawi.

Ini membantu menjaga catatan sejarah, aturan, atau dokumen penting agar tidak mudah berubah atau dirusak.

Baca Juga: 15 Soal PAT IPA Kelas 1 Semester 2, Bisa Diajarkan ke Anak!

4. Pengukuran dan Penomoran

Sistem angka Romawi digunakan dalam pengukuran, termasuk dalam pembagian wilayah, menghitung jumlah populasi, dan menandai jarak atau ukuran tertentu.

5. Kalender dan Acara

Angka Romawi juga digunakan dalam mengidentifikasi tanggal acara penting, festival, atau pertunjukan.

Hal ini membantu dalam penyelenggaraan perayaan dan memeringati acara budaya dan agama.

6. Keuangan dan Perdagangan

Angka Romawi digunakan dalam dunia keuangan dan perdagangan.

Mereka menggunakannya untuk mencatat harga barang, nilai tukar, dan nilai transaksi.

Meskipun angka Romawi sangat berperan dalam kehidupan Romawi Kuno, mereka memiliki batasan dalam melakukan perhitungan matematika yang rumit dan operasi aritmatika lainnya.

Oleh karena itu, sistem angka Romawi kemudian digantikan oleh sistem angka Hindu-Arab, yang digunakan di sebagian besar dunia modern saat ini.

Meskipun begitu, warisan angka Romawi tetap hidup dalam berbagai hal, termasuk notasi jam, hari, bulan, dan dalam istilah teknis tertentu.

Baca Juga: Serba-serbi SMA Angkasa 1, Sekolah Berbasis Semi Militer

Angka Romawi umumnya mulai dipelajari di kelas 4 SD.

Dengan memahami sistem penomoran ini, Moms dan Dads tentu bisa membantu Si Kecil memahami cara penulisannya.

Supaya lebih paham, coba Moms dan Dads ubah angka 2023 menjadi angka Romawi!

  • https://byjus.com/maths/roman-numerals/
  • https://www.ruangguru.com/blog/angka-romawi
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Angka_Romawis

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb