9+ Makanan Khas Gresik yang Unik, Ada Nasi Krawu dan Pudak!
Wisata kuliner adalah salah satu kegiatan yang paling menarik untuk dilakukan dan tidak boleh terlewatkan saat mengunjungi suatu tempat. Tak terkecuali saat Moms dan Dads mengunjungi Kota Gresik. Ya, makanan khas Gresik pun menjadi incaran.
Menurut buku The History of Java (1817), nama Gresik berasal dari kata giri gisik, yang berarti gunung di tepi pantai, merujuk pada topografi kabupaten yang berada di pinggir pantai.
Uniknya, Di Kota Gresik, Ada festival makanan khas Gresik yang bertajuk “Festival Badhogan dan Budaya Gresik” di mana pada event tersebut disajikan beragam sajian kuliner unik yang hanya bisa didapatkan di kota Gresik.
Sehingga festival ini menjadi salah satu acara kuliner yang tidak boleh Moms dan Dads lewatkan.
Biasanya festival ini diadakan setiap tahunnya sekitar bulan Maret hingga Mei.
Festival makanan khas Gresik ini juga bermanfaat untuk menjaga kelestarian budaya Gresik agar tidak punah tergerus arus globalisasi.
Makanan Khas Gresik
Berikut ini beberapa makanan khas Gresik yang patut Moms dan Dads coba seperti dilansir dari situs Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Gresik:
1. Nasi Krawu
Nasi krawu merupakan satu makanan kuno yang sampai hari ini masih bisa ditemui di Gresik, Jawa Timur.
Meski berkembang di Gresik, ada pendapat bahwa makanan ini merupakan masakan leluhur dari Madura.
Salah satunya didasarkan pada banyaknya pedagang nasi krawu yang berasal dari Madura.
Kata krawu sendiri sebenarnya berasal dari kata krawukan yang artinya diambil dengan jari tangan atau krawuk.
Makanan khas Gresik ini disajikan dengan daun pisang dan diambilkan oleh sang pembuat dengan jari-jari tangannya.
Untuk menikmatinya, disarankan untuk menggunakan tangan, bukan dengan sendok atau garpu.
Makanan ini terdiri dari nasi putih pulen dengan lauk suwiran daging sapi yang dimasak agak pedas dengan kadar minyak tinggi.
Biar lengkap, bisa ditambahkan semur babat maupun semur ikan bandeng yang dicampur tahu serta kentang.
2. Pudak
Pudak adalah makanan khas Gresik berbentuk kue yang terbuat dari bahan tepung beras, gula pasir atau gula jawa dan santan kelapa yang dimasukan kemasan terbuat dari bahan yang disebut “ope”, yaitu pelepah daun pinang.
Pudak juga ada yang berbahan sagu dan disebut pudak sagu.
Pada perkembangannya, ragam pudak tidak terbatas tiga rasa macam saja seperti sebelumnya yaitu pudak putih (gula pasir), pudak merah (gula jawa) dan pudak sagu.
Agar semakin laku di pasaran, maka ragam dan rasa pudak pun bertambah, di antaranya ada pudak pandan yang berwarna hijau dan harum karena campuran sari daun pandan.
Tak jarang, para pembuat pudak memilih menggunakan daun suji sebagai perwarna pengganti, mengingat warnanya yang lebih kuat hijaunya, sensasinya juga tak kalah dengan daun pandan.
Di samping rasa yang khas, bentuk kemasan pudak tidak ada yang menyamai di antara jajanan mana pun.
Selain bahan yang sudah mulai langka, pembuatannya pun tidak sederhana.
Pangkal pelepah daun pinang harus disamak lebih dahulu untuk memisahkan kulit luar dan kulit dalam. Kulit bagian dalam inilah yang dimanfaatkan.
Setelah dibersihkan dan dipotong-potong sesuai ukuran, kemudian dilipat dan dijahit dengan alur seperti huruf L tanpa sudut, sehingga sisi dan dasarnya tertutup dan membentuk ruang seperti gelas.
Setelah adonan dituangkan, ujung kemasan yang terbuka dikuncupkan dan diikat, baru dikukus.
Kue pudak merupakan jajanan yang kaya kalori dan mengenyangkan. Di samping itu kue ini bisa bertahan selama 3 hari, bila diangin-anginkan.
Konon kue ini dibuat sesuai kebutuhan masyarakat Gresik yang saat itu yang bermata pencaharian sebagai pedagang, dan cenderung bepergian jauh
Baca Juga: Yuk, Moms Cobain 16 Makanan Khas Semarang yang Memanjakan Lidah Ini!
3. Sego Roomo
Nama Sego Roomo diambil dari desa asal kuliner tersebut yaitu dari Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Sebagian orang Gresik menyebutnya Bubur Roomo. Disebut demikian karena memang bentuk atau teksturnya yang memang mirip dengan bubur.
Makanan ini juga punya cerita sejarah tersendiri. Alkisah, ada seorang wanita warga Desa Roomo yang serba kekurangan.
Dia kemudian berkeluh kesah kepada seorang dari Sembilan Wali.
Sang Wali kemudian menyarankan agar si wanita menjual desanya. Si wanita itu kebingunan menerjemahkan petunjuk tersebut.
Sehingga, si wanita menemukan jawaban teka-teki tersebut. Dia diminta untuk menjual Sego Roomo yang memang menjadi makanan khas desa setempat.
Lalu, jadilah kebiasaan warga Roomo berjualan Sego Roomo jika berada di luar desa tersebut.
Sego Roomo punya karakter yang berbeda dengan makanan khas Gresik lainnya.
Makanan ini disajikan di atas wadah dari daun pisang yang disebut takir yang dituangi sayur dan kerupuk dan diberi bubur berwarna kuning yang disebut dengan Roomo.
Di bagian atas ditaburi koya yang terbuat dari parutan kelapa goreng yang juga dicampuri sambal.
Rasanya ada gurih, ada pedasnya dan bercampur rasa bubur yang dominan rempahnya.
Baca Juga: Nikmat, 14 Makanan Khas Kalimantan yang Wajib Moms Coba!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.