28 Mei 2023

12 Jenis Makanan yang Dilarang untuk Jantung, Catat Moms!

Agar jantung tetap sehat, hindari konsumsi makanan ini

Tahukah Moms, ada beberapa makanan yang dilarang untuk jantung.

Seperti diketahui, pola makan memiliki kaitan yang erat dengan risiko sakit jantung.

Dilansir dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, selama bertahun-tahun, penelitian telah menghubungkan antara diet dan penyakit jantung.

Seperti kolesterol, jenis lemak, vitamin, dan mineral tertentu, yang dapat mengganggu kesehatan, khususnya organ jantung.

Banyak jenis makanan yang disebut-sebut dipantang untuk dikonsumsi oleh penderita penyakit jantung, baik kondisi jantung bengkak atau berdebar.

Selain itu, beberapa daftar makanan ini juga bisa dihindari untuk menurunkan risiko penyakit jantung.

Untuk lebih lengkapnya, simak ulasan tentang makanan yang dilarang untuk jantung, yuk, Moms!

Baca Juga: Makanan Tinggi Protein Bisa Sebabkan Kerusakan Jantung? Ini Penjelasannya

Deretan Makanan yang Dilarang untuk Jantung

Penting untuk memperhatikan makanan sehari-hari, apalagi jika Moms berisiko atau telah mengalami penyakit jantung.

Nah, asupan-asupan di bawah ini adalah makanan yang dilarang untuk jantung.

Pastikan untuk membatasi atau menghindarinya sama sekali, ya!

1. Makanan Cepat Saji

Makanan Cepat Saji
Foto: Makanan Cepat Saji (Orami Photo Stock)

Rasanya yang gurih, disajikan dalam waktu instan, dan mudah didapatkan di mana saja, membuat makanan cepat saji menjadi favorit banyak orang.

Namun, mulai dari sekarang, Moms sebaiknya membatasi atau menghindari makanan cepat saji.

Makanan cepat saji, atau disebut juga fast food dan junk food, adalah makanan yang dilarang untuk jantung.

Fast food atau junk food ini juga termasuk pantangan makanan jantung bengkak, lho.

Bagi penderita penyakit jantung, menghindari makanan cepat saji adalah cara terbaik untuk menurunkan risiko komplikasi.

Dilansir dari Journal of the Royal Society of Medicine, konsumsi makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Hal ini karena lemak jenuh dalam makanan tersebut dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan hiperlipidemia.

Makanan cepat saji juga mengandung banyak kalori dan minim atau bahkan tidak ada nutrisinya sama sekali.

Tak berhenti di situ, makanan cepat saji juga memiliki kandungan garam yang tinggi.

Jadi, ketika dikonsumsi secara berkelanjutan atau berlebihan, tekanan darah bisa melonjak sehingga risiko penyakit jantung ikut meningkat.

Pola makan tinggi natrium juga dapat menyebabkan retensi cairan pada tubuh, lho.

Itulah sebabnya, Moms mungkin merasa kembung setelah mengonsumsi makanan cepat saji.

Pola makan tinggi natrium juga berbahaya bagi penderita kondisi tekanan darah tinggi alias hipertensi.

Makanan cepat saji pun mengandung lemak trans yang tinggi.

Lemak trans adalah lemak yang diproduksi selama pemrosesan makanan. Tidak ada jumlah lemak trans yang baik atau sehat.

Dengan semua alasan tersebut, sebaiknya Moms mulai membatasi atau menghindari makanan cepat saji dari sekarang.

Baca Juga: Waspada 8 Efek Buruk Junk Food pada Kesehatan

2. Makanan Olahan

Makanan Olahan
Foto: Makanan Olahan (Independent.co.uk)

Makanan olahan, atau yang disebut dengan processed foods, sudah sering dianggap sebagai makanan yang dilarang untuk jantung.

Sebenarnya, apa saja jenis makanan yang disebut sebagai processed foods?

Makanan olahan adalah makanan yang telah diubah dan diproses melalui beberapa cara selama persiapannya.

Bisa melalui proses pembekuan, pengalengan, pembakaran, atau pengeringan.

Tidak semua makanan olahan tidak sehat tetapi beberapa makanan olahan mungkin mengandung kadar garam, gula, dan lemak yang tinggi.

Jenis makanan olahan sebagai makanan yang dilarang untuk penyakit jantung, di antaranya seperti sereal sarapan, keju, roti, keripik, sosis, kue, biskuit, serta minuman ringan.

Dilansir dari Harvard Health Publishing, mengonsumsi makanan olahan, seperti makanan ringan kemasan, sereal dan minuman manis, nugget ayam, dan sup instan dapat membuat orang lebih rentan terhadap penyakit jantung dan risiko kematian dini.

Studi yang mendukung dari American College of Cardiology juga menyebutkan bahwa setiap porsi harian makanan olahan dikaitkan dengan 7% peningkatan risiko mengalami penyakit kardiovaskular.

Perlu dipahami bahwa ketika makanan diproses dapat menghilangkan nutrisi yang bermanfaat dan manfaat alami lainnya.

Ditambah juga dengan nutrisi yang tidak bermanfaat dan bahan tambahan makanan. Pengolahan juga mengubah struktur fisik makanan.

Selain penyakit jantung, konsumsi makanan olahan juga dikaitkan dengan kelebihan berat badan atau obesitas, tekanan darah tinggi, sindrom metabolik, dan risiko mengalami penyakit diabetes tipe 2.

Baca Juga: Makanan yang Harus Dihindari Penderita Aritmia Jantung

Margarin juga sebaiknya dihindari karena menjadi salah satu makanan yang dilarang untuk jantung.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.