Mengenal Martumpol dalam Budaya Batak, Sama dengan Tunangan?

Intip juga rangkaian prosesi lainnya dalam pernikahan adat Batak!
Mengenal Martumpol dalam Budaya Batak, Sama dengan Tunangan?

Foto: khayraphoto.wordpress.co

Martumpol seringkali dibicarakan saat akan melakukan prosesi pernikahan dalam budaya Batak.

Prosesi ini selalu dilakukan sehingga sudah menjadi tradisi turun temurun.

Indonesia terdiri dari puluhan suku bangsa dan masing-masing suku memiliki tradisi dan adat istiadat yang berbeda-beda.

Salah satu suku yang ada di Indonesia adalah suku Batak yang tinggal di daerah provinsi Sumatera Utara.

Bagi masyarakat suku Batak, saat akan melakukan pernikahan, ada runtutan prosesi yang harus dilakukan supaya nantinya pernikahan akan berjalan dengan baik dan sakral.

Salah satu prosesinya diberi nama martumpol.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Restoran Batak Karo di Jakarta yang Otentik dan Wajib Dicoba

Memahami Martumpol sebagai Adat Batak

Prosesi Martumpol
Foto: Prosesi Martumpol (rikasimanjuntak.wordpress.com)

Martumpol merupakan salah satu tahapan yang wajib dilakukan dalam proses perkawinan dengan menggunakan adat Batak.

Biasanya prosesi ini dilakukan oleh masyarakat Batak yang beragama Kristen.

Jadi nantinya sebelum menikah, kedua calon mempelai akan berjanji dihadapan pendeta gereja kalau mereka berdua akan melakukan pernikahan.

Bisa dikatakan kalau martumpol dalam budaya Batak adalah acara pertunangan.

Tradisi martumpol ini awalnya adalah hasil inovasi dari para penginjil yang datang ke daerah Sumatera Utara.

Berhubung acara ini dikukuhkan oleh pendeta, maka prosesi martumpol akan dilakukan di gereja dengan dihadiri oleh kedua orang tua dari pasangan calon pengantin.

Selain kedua orang tua, biasanya juga akan ada keluarga inti dan teman terdekat.

Martumpol diadakan beberapa hari sebelum upacara pemberkatan dan pesta adat perkawinan.

Umumnya, martumpol dilakukan kurang lebih 15 hari atau lebih sebelum proses upacara pemberkatan.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Sinamot, Tradisi Uang Mahar dalam Pernikahan Adat Batak

Tahapan Lain Menjelang Pernikahan

Pernikahan Batak
Foto: Pernikahan Batak (kompasiana.com)

Selain martumpol, tentu saja ada beberapa tahapan lainnya yang dilakukan saat akan melangsungkan pernikahan dalam budaya Batak, yaitu:

  • Mangaririt

Tahapan pertama adalah mangairit yang menjadi persiapan pernikahan dalam memilih gadis yang akan diajdikan sebagai istri atau calon mempelai pengantin wanita.

Tahapan mangaririt adalah tahapan paling awal yang dilakukan. Meski saat ini sudah jarang dilakukan, tapi masih ada yang melakukannya jika calon mempelai pria adalah seorang yang sering merantau sehingga kesulitan dalam mencari pasangannya sendiri.

  • Mangalehon Tanda

Mangalehon Tanda adalah tahapan di mana jika laki-laki telah menemukan perempuan sebagai calon istrinya, maka keduanya akan saling memberikan tanda.

Tanda di sini berupa uang kepada perempuan.

Sedangkan perempuan akan memberikan kain sarung kepada laki-laki sebagai wujud ikatan.

  • Marhusip

Selanjutnya ada tahapan marhusip yang diartikan sebagai tahapan berbisik dalam budaya Batak.

Marhusip adalah sebuah pembicaraan yang sifatnya rahasia karena berisi perundingan antara utusan calon pengantin laki-laki dan utusan dari calon pengantin perempuan.

Dalam marhusip biasanya akan didiskusikan mengenai mas kawin yang jumlahnya tidak boleh diketahui publik sehingga hanya kedua belah pihak saja yang boleh tahu.

Baca Juga: 14 Prosesi Pernikahan Adat Batak Toba, Mulai dari Persiapan hingga Setelah Upacara Pernikahan

  • Marhata Sinamot
Adat Pernikahan Batak
Foto: Adat Pernikahan Batak (factsofindonesia.com)

Marhata sinamot merupakan proses setelah prosesi martumpol berlangsung.

Marhata sinamot merupakan pembicaraan mengenai sinamot.

Sinamot adalah pembayaran perkawinan dalam bentuk uang dan kekayaan yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan.

Selain sinamot juga ada perbincangan mengenai hewan apa yang akan disembelih pada saat pernikahan, berapa jumlah ulos yang akan diberikan, jumlah undangan yang disebar, di mana proses pernikahan akan dilangsungkan, makanan apa yang perlu disajikan, dan sebaginya.

  • Martonggo Raja

Martonggo raja adalah proses mengumpulkan semua anggota keluarga, baik itu anggota keluarga inti hingga keluarga besar untuk membicarakan pernikahan yang akan dilangsungkan.

Dalam budaya Batak, semua anggota keluarga wajib turut serta karena pernikahan adalah acara yang bahagia sehingga pada saat upacara pernikahan harus dihadiri oleh semua anggota keluarga.

Baca Juga: 8 Ragam Pakaian Adat Sumatera Utara dan Ciri Khasnya, dari Batak Toba, Mandailing, hingga Nias

  • Manjalo Pasu-pasi Parbagason

Tahapan proses pernikahan dilanjutkan dengan prosesi manjalo pasu-pasi parbagason.

Tahapan ini merupakan proses pemberkatan pernikahan kedua pengantin yang dilakukan di gereja oleh pendeta.

Setelah pemberkatan selesai, pasangan pengantin yang sudah sah menikah akan pulang ke rumah untuk mengadakan upacara adat Batak yang dihadiri oleh semua tamu undangan.

  • Marunjuk

Selain mendapat pemberkatan dari pendeta, pasangan juga harus mendapatkan pemberkatan dari orang tua yang disebut dengan nama marunjuk.

Tidak hanya orang tua, semua anggota keluarga yang dituakan juga harus memberikan pemberkatan.

Pemberkatan yang disampaikan dalam doa ini ditandai dengan pemberian ulos dan ada juga yang memberikan jambar atau daging dan uang.

Baca Juga: 5 Inspirasi Model Kebaya Martumpol Batak, Cantik dan Elegan!

  • Dialap Jual
Dialap Jual
Foto: Dialap Jual (idewedding.com)

Tahapan selanjutnya adalah dialap jual yang merupakan pesta pernikahan yang diselenggarakan di rumah pengantin laki-laki.

Jadi setelah mendapat pemberkatan di gereja dan melangsungkan pesta adat di rumah pengantin perempuan, akan ada acara yang diadakan di rumah pengantin laki-laki.

  • Ditaruh Jual

Setelah selesai mengadakan acara di rumah pengantin laki-laki, maka pengantin perempuan akan diperbolehkan pulang sebentar ke rumah orang tuanya sendiri untuk beristirahat.

Tapi saat pulang ke rumah orang tua, pengantin perempuan harus didampingi oleh namboru atau saudara perempuan ayah.

Baca Juga: Prosesi Pernikahan Adat Betawi, Yuk Kenali!

  • Paulak Une

Paulak une merupakan tahapan di mana pasangan pengantin berkunjung ke rumah pengantin perempuan dan laki-laki. Kunjungan ini berselang beberapa hari setelah upacara perkawinan dilaksanakan.

Biasanya pihak pengantin akan mengunjungi rumah keluarga laki-laki terlebih dahulu, baru kemudian mengunjungi rumah dari pihak keluarga perempuan.

Begitulah sekilas penjelasan mengenai martupol yang perlu diketahui.

Bagaimana menurut Moms tentang adat pernikahan dalam budaya Batak tersebut?

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Martumpol
  • https://p2k.unkris.ac.id/id3/2-3073-2962/Martumpol_34264_p2k-unkris.html
  • https://siapnikah.org/memahami-setiap-langkah-penuh-makna-dalam-pernikahan-adat-batak/
  • https://budaya-indonesia.org/Martumpol
  • https://kuswanadji.com/martumpol-ella-wallamto/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb