01 Maret 2024

Membayar Fidiah: Cara, Besaran, Niat, dan Waktu Pembayaran

Berapa besar fidiah yang harus dibayarkan?
Membayar Fidiah: Cara, Besaran, Niat, dan Waktu Pembayaran
  • Niat Fidiah untuk Orang yang Menunda Qada Puasa

Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyatal ‘an ta khiiri qadhaa i shaumi ramadhaana fardha lillahi ta’aala

Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidiah ini dari tanggungan keterlambatan mengqadha puasa Ramadan, fardu karena Allah”.

  • Niat Fidiah untuk Orang yang Meninggal Dunia

Nawaitu an ukhrija hadzihil fidyatal ‘anshaumi ramadhani fulaanibni fulaaninfardha lillahi ta’aala

Artinya: “Aku niat mengeluarkan fidiah ini dari tanggungan puasa Ramadan untuk Fulan bin Fulan (disebutkan nama mayitnya), fardlu karena Allah”.

Setelah membaca niat, langkah selanjutnya adalah melakukan pembayaran fidiah sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.

Proses pembayaran dapat dilakukan dengan menyerahkan makanan kepada fakir miskin atau melalui lembaga amil zakat yang dipercaya untuk menyalurkan fidiah kepada yang membutuhkan.

Hikmah dan Manfaat Pembayaran Fidiah

Ilustrasi Membayar Fidiah
Foto: Ilustrasi Membayar Fidiah (ddsinggalang.org)

Pembayaran fidiah dalam Islam adalah sebuah tindakan yang penuh dengan hikmah dan manfaat yang mendalam, berikut beberapa hikmah dan manfaatnya:

1. Penghapusan Dosa

Salah satu hikmah utama pembayaran fidiah adalah sebagai sarana untuk membersihkan dosa-dosa yang terkait dengan meninggalkan puasa.

Dalam Islam, puasa Ramadan adalah salah satu kewajiban yang sangat penting, dan tidak mampu melaksanakannya karena alasan tertentu merupakan suatu kesalahan.

Dengan membayar fidiah sebagai pengganti puasa yang tidak dapat dijalankan, seseorang dapat menghapuskan dosa-dosanya yang terkait dengan pelanggaran tersebut.

2. Kesejahteraan Sosial

Pembayaran fidiah juga memiliki manfaat sosial yang besar.

Fidiah yang diberikan oleh mereka yang mampu membantu menyediakan makanan bagi fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan, sehingga membantu mengurangi kelaparan dan kesulitan ekonomi dalam masyarakat.

Ini mencerminkan nilai-nilai kemurahan hati, solidaritas, dan perhatian terhadap sesama yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam.

3. Penguatan Keimanan

Melaksanakan kewajiban membayar fidiah dengan ikhlas dan tulus dapat memperkuat keimanan seseorang.

Hal ini karena tindakan tersebut merupakan bentuk ketaatan kepada perintah Allah dan menjalankan ajaran Islam dengan sepenuh hati.

Dengan demikian, pembayaran fidiah dapat menjadi sarana untuk memperdalam ikatan spiritual seseorang dengan Tuhan dan memperkuat hubungan keagamaan yang lebih mendalam.

4. Penyempurnaan Ibadah

Pembayaran fidiah tidak hanya memperbaiki kondisi spiritual seseorang, tetapi juga dapat menyempurnakan ibadahnya.

Dalam Islam, menjaga kewajiban agama dengan sepenuh hati merupakan bagian integral dari ibadah yang sempurna.

Dengan membayar fidiah, seseorang menunjukkan keseriusannya dalam menjalankan kewajiban agama yang tidak bisa dihindari, sehingga memperkaya dan menyempurnakan ibadahnya secara keseluruhan.

Baca Juga: Puasa Nazar: Jenis, Niat, Cara dan Ketentuan Melakukannya

Nah, setelah penjelasan di atas, Moms dapat memberikan fidiah melalui berbagai cara.

Jadi, apakah Moms lebih memilih untuk membayar utang puasa dengan uang atau bahan makanan?

  • https://baznas.go.id/fidyah
  • https://tarjih.or.id/wanita-menyusui-yang-tidak-berpuasa-wajib-qadha-atau-fidyah-2/
  • https://www.rumahzakat.org/l/bayarfidyah/
  • https://www.zakat.org/what-is-meant-by-fidyah-for-making-up-missed-ramadan-fasts
  • https://tafsirweb.com/689-surat-al-baqarah-ayat-184.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb