Membekukan Sel Telur, Pilihan Bagi yang Ingin Menunda Kehamilan
Teknologi pembekuan sel telur sudah ada sejak bertahun-tahun lalu.
Di negara-negara Barat, banyak perempuan yang mengambil langkah membekukan sel telur mereka karena berbagai alasan.
Selebritis Hollywood pun melakukannya, di antaranya Jennifer Aniston, Sofia Vergara, Olivia Munn, dan Maria Menounos.
Dr. Angeline Beltsos, direktur medis dan direktur penelitian klinis di Fertility Centers of Illinois adalah ahli kesuburan yang sudah membantu ratusan perempuan menjalani proses pembekuan sel telur.
Ia mengatakan, sebagian besar pasiennya adalah perempuan yang memiliki wawasan cukup baik tentang kesuburan dan kondisi biologis tubuhnya.
Mereka rata-rata ingin memiliki keturunan, tetapi masih menunggu waktu yang tepat.
Melakukan pembekuan sel telur di usia yang tergolong subur disebut Beltsos sebagai keputusan yang penting bagi masa depan seorang perempuan.
Di Indonesia, teknologi ini belum begitu populer. Pada tahun 2011 baru ada satu penyedia fasilitas penyimpanan sel telur di Indonesia.
Alasan utama belum banyak perempuan Indonesia yang memanfaatkan teknologi ini mungkin karena informasi terkait prosedur ini memang belum banyak diketahui.
Baca Juga: Lakukan 4 Hal Ini untuk Mencegah Cacat Janin Sejak Sebelum Hamil
Dr Kylie Baldwin, pengajar senior di School of Allied Health Sciences di De Montfort University di Leicester, Inggris, mengingatkan perempuan yang ingin menjalani prosedur ini supaya teliti dalam memilih klinik atau lembaga kesehatan yang menyediakan jasa pembekuan sel telur.
Salah satu indikatornya adalah data tingkat keberhasilan klinik atau lembaga tersebut dalam membekukan sel telur.
Bila data yang diberikan berasal dari literatur umum atau dari klinik lain, kemungkinan tingkat keberhasilan lembaga tersebut dalam melakukan prosedur ini masih rendah.
Yuk, pahami lebih jauh tentang prosedur membekukan sel telur, manfaat membekukan sel telur, kapan sebaiknya proses ini dilakukan, dan lain-lain.
Seperti apa proses membekukan sel telur?
Foto: pexels.com
Proses membekukan sel telur adalah mengeluarkan sel telur sehat dari indung telur untuk kemudian dibekukan di laboratorium. Istilah medis untuk proses ini adalah oocyte cryopreservation.
Pertama-tama, Moms akan melewati serangkaian asesmen kesehatan dan kesuburan.
Tujuannya memastikan tidak ada infeksi menular seksual serta untuk melihat kualitas dan kuantitas sel telur.
Selanjutnya, Moms akan diminta mengonsumsi pil KB selama 1−2 minggu untuk memicu ovulasi.
Setelahnya, Moms akan menjalani prosedur suntik hormon selama sekitar 10 hari agar indung telur memproduksi banyak sel telur.
Setelah sel telur matang, dokter akan mengambilnya menggunakan jarum melalui vagina.
Tenang, Moms, pada proses ini Moms akan dibius agar tidak kesakitan. Sel telur kemudian dibekukan dalam suhu -196 derajat Celsius agar awet.
Apa yang terjadi setelah proses membekukan sel telur?
Foto: unsplash.com
Moms dapat menjalani aktivitas secara normal sekitar seminggu setelah menjalani prosedur pembekuan sel telur.
Namun, jika Moms merasakan salah satu atau beberapa gejala di bawah ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
- Demam tinggi (di atas 38,6 derajat Celsius)
- Nyeri hebat pada perut
- Kenaikan berat badan secara drastis dalam waktu 24 jam (lebih dari 1 kilogram)
- Sulit buang air kecil
- Perdarahan hebat
Baca Juga: Wajib Tahu, Waktu Terbaik untuk Melakukan Tes Kehamilan
Berapa lama proses membekukan sel telur?
Foto: pexels.com
Selama mungkin. Namun, di Inggris terdapat peraturan yang membatasi pembekuan sel telur maksimal 10 tahun.
Sel telur yang telah dibekukan selama bertahun-tahun tidak akan mengalami kerusakan yang signifikan.
Menurut para ahli kesuburan di USC Fertility di California, Amerika Serikat, ribuan bayi dilahirkan secara sehat dari sel telur yang dibekukan; sebagian dari sel telur yang telah dibekukan selama lebih dari 14 tahun.
Berbagai penelitian menunjukkan tidak ada peningkatan risiko cacat lahir atau cacat genetik pada sel telur yang pernah dibekukan.
Selain itu, tidak terdapat risiko peningkatan komplikasi persalinan pada sel telur yang telah dibekukan.
Baca Juga: Jangan Lupakan 4 Checklist Prakehamilan Untuk Membantu Kelancaran Program Hamil
Apa manfaat membekukan sel telur?
Foto: pexels.com
Manfaat membekukan sel telur adalah memberikan peluang bagi Moms untuk dapat memiliki momongan di masa depan.
Menurut situs Mayo Clinic, membekukan sel telur dapat meningkatkan peluang kehamilan sebesar 30−60 persen, tergantung dari usia Moms saat membekukan sel telur.
Bila pembekuan sel telur dilakukan saat Moms termasuk berusia subur, peluang untuk terjadinya kehamilan lebih besar dibandingkan bila Moms membekukannya di pertengahan usia 30-an atau di atas 35 tahun.
(AN)
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.