08 November 2022

Mikroplastik, Potongan Plastik yang Mengancam Kesehatan Tubuh dan Lingkungan

Lebih waspada lagi, ya, Moms
Mikroplastik, Potongan Plastik yang Mengancam Kesehatan Tubuh dan Lingkungan

Mikroplastik saat ini menjadi salah satu isu yang cukup serius di Indonesia.

Apa itu mikroplastik? Ini adalah potongan plastik kecil berukuran panjang kurang dari 5 milimeter.

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh World Wildlife Fund International menyebut, setiap orang berisiko menelan sekitar 5 gram plastik per minggunya tanpa disadari.

Orang yang mengonsumsi air kemasan rata-rata menelan 90.000 lebih banyak partikel mikroplastik per tahun daripada mereka yang minum dari galon.

Mikroplastik dapat ditemukan di sekitar kita, seperti makanan dan minuman kemasan, debu, bahan bangunan, dan lingkungan yang luas.

Potongan kecil plastik ini bahkan telah masuk ke dalam rantai makanan.

Sungguh mengejutkan, bukan, Moms? Kali ini Orami akan membahas lebih dalam mengenai mikroplastik.

Yuk, kenali bersama agar bisa terhindar dari bahayanya!

Baca Juga: 7+ Cara Mengurangi Pemakaian Plastik di Kehidupan Sehari-Hari

Apa Itu Mikroplastik?

Mikroplastik
Foto: Mikroplastik (sciencenewsforstudents.org)

Mikroplastik adalah potongan kecil plastik yang ditemukan di lingkungan.

Potongan ini didefinisikan sebagai partikel plastik dengan diameter kurang dari 0,2 inci (5 mm).

Mikroplastik diproduksi sebagai plastik kecil, seperti mikrobead yang ditambahkan ke pasta gigi dan pengelupas, atau dibuat ketika plastik yang lebih besar terurai di lingkungan.

Mikroplastik biasa ditemukan di lautan, sungai, dan tanah dan sering dikonsumsi oleh hewan.

Melansir Science, karena penggunaan plastik yang semakin meningkat di dunia, terdapat lebih banyak plastik di sungai dan lautan. Diperkirakan 8,8 juta ton sampah plastik masuk ke laut setiap tahun.

Baca Juga: Jangan Terkejut! Ternyata Tote Bag Sama Buruknya dengan Kantong Plastik

Bagaimana dengan Lingkungan?

Hewan Makan Plastik
Foto: Hewan Makan Plastik (vk.com)

Ada banyak kekhawatiran tentang dampak mikroplastik terhadap lingkungan, khususnya pada satwa laut.

Tetapi seperti halnya dampak pada manusia, merupakan tantangan bagi masyarakat untuk menghilangkan dampak mikroplastik dari semua hal lain yang terpapar pada hewan.

Semua hewan di laut bisa menelan segala ukuran plastik.

“Jika potongannya terlalu besar, hewan tidak akan memakannya atau, dalam kasus burung laut, mereka akan memuntahkannya. Jika sangat kecil maka itu bisa langsung melewatinya." Jelas Lauren Roman seorang peneliti postdoctoral di CSIRO Oceans and Atmosphere.

Untuk potongan yang lebih besar, ada beberapa bukti bahwa plastik yang terakumulasi di perut hewan dapat menekan nafsu makan mereka yang dikenal sebagai "efek pengenceran makanan" dan bisa berdampak buruk.

Baca Juga: Cek! Bahan Kimia dalam Plastik yang Harus Moms Hindari

Bahaya Mikroplastik Bagi Kesehatan

Si Kecil (Orami Photo Stocks)
Foto: Si Kecil (Orami Photo Stocks)

Mikroplastik tidak hanya berbahaya bagi lingkungan, tetapi juga kesehatan tubuh.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahan kimia yang terdapat pada produk plastik terbukti berbahaya bagi kesehatan manusia.

1. Mengganggu Hormon

Umumnya, produk plastik terbuat dari Bisphenol A (BPA), yaitu bahan kimia yang digunakan untuk membuat botol plastik.

BPA ini memiliki aktivitas hormon estrogen, sehingga jika masuk ke dalam tubuh dapat mengganggu aktivitas hormon alami pada manusia.

Kondisi ini bisa berdampak negatif pada saluran reproduksi, mengurangi jumlah sperma, dan testis.

2. Risiko Bayi Lahir Cacat

Bahan kimia BPA juga dapat berdampak buruk bagi janin.

Melansir jurnal Reproductive Toxicology, beberapa penelitian pada hewan dan manusia menunjukkan paparan BPA dapat meningkatkan risiko cacat lahir, penyakit metabolisme, dan masalah kesehatan lainnya.

BPA juga telah dikaitkan dengan penurunan kadar testosteron pada janin laki-laki.

Sebuah penelitiannya menunjukkan bahwa, janin laki-laki dengan tingkat keterpaparan ftalat yang lebih tinggi lebih mungkin dilahirkan dengan testis yang belum sepenuhnya turun dan penis kecil.

Mereka juga cenderung memiliki jarak yang lebih pendek dari rata-rata antara anus dan alat kelaminnya. Ini telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kemandulan di kemudian hari.

3. Mengganggu Sistem Kekebalan Tubuh

Mikroplastik diduga mengganggu sistem kekebalan tubuh manusia. Kondisi ini menyebabkan perubahan pada DNA dan stres oksidatif.

Selain itu, tubuh manusia akan terasa lemas dan mudah terserang penyakit.

4. Mengganggu Perkembangan Otak Janin

Mikroplastik dapat melewati membran kuat yang melindungi otak dari banyak benda asing yang masuk ke aliran darah.

Ada beberapa bukti bahwa ibu mungkin dapat mengirimkan mikroplastik melalui plasenta ke janin yang sedang berkembang.

Kondisi ini dapat mengganggu perkembangan otak serta pertumbuhan janin.

Baca Juga: Pthalhate Pada Plastik Pengaruhi Kesuburan?

Cara Mengurangi Risiko Mikroplastik

Makanan Sehat dan Bergizi (Orami Photo Stocks)
Foto: Makanan Sehat dan Bergizi (Orami Photo Stocks)

Moms tidak dapat sepenuhnya menghindari mikroplastik atau bahan kimia yang ditemukan dalam plastik.

Tetapi, seperti dilansir The Washington Post, langkah-langkah kecil ini dapat membantu Moms mengurangi risiko mikroplastik:

1. Minum Air Galon

Air minum adalah salah satu kontributor terbesar untuk konsumsi mikroplastik, tetapi air kemasan memiliki sekitar dua kali lipat tingkat mikroplastik air non kemasan.

Lebih baik lagi, jika air keran Moms bisa diminum. Sehingga lebih aman karena tidak menggunakan bahan plastik.

2. Jangan Memanaskan Makanan di Plastik

Plastik yang dipanaskan diketahui dapat melarutkan bahan kimia ke dalam makanan. Sehingga makanan tercemar oleh mikroplastik.

Jika Moms ingin memanaskan makanan, gunakan wadah besi agar lebih aman. .

3. Hindari Penggunaan Wadah Plastik

Beberapa wadah plastik, menunjukkan adanya ftalat, stirena, dan bisphenol. Kandungan ini dapat mengganggu kesehatan tubuh.

Moms sebaiknya gunakan wadah plastik yang sudah terbukti BPA Free ya.

4. Konsumsi Makanan Segar

Sering kali ketika Moms lapar tetapi malas makan, tak jarang memilih makanan kemasan.

Padahal makanan kemasan berdampak buruk bagi kesehatan. Banyak makanan kemasan yang terbukti mengandung mikroplastik.

5. Meminimalkan Debu Rumah Tangga

Debu rumah tangga dapat membuat orang terpapar bahan kimia, termasuk ftalat, zat per dan polyfluoroalkyl.

Membersihkan atau menyedot debu secara teratur dapat membantu mengurangi paparan debu rumah tangga.

Baca Juga: Jenis Kemasan Makanan Terbaik untuk Berbagai Kebutuhan

Yuk, Moms, waspadai bahaya mikroplastik dengan melakukan sederet upaya yang telah disebutkan di atas.

Jangan sampai plastik berukuran sangat kecil ini mengancam masa depan Moms, keluarga, dan lingkungan sekitar kita, ya!

  • http://awsassets.panda.org/downloads/plastic_ingestion_press_singles.pdf
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25678662/
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0890623813003456
  • https://www.washingtonpost.com/health/youre-literally-eating-microplastics-how-you-can-cut-down-exposure-to-them/2019/10/04/22ebdfb6-e17a-11e9-8dc8-498eabc129a0_story.html
  • https://www.healthline.com/health-news/how-dangerous-are-microplastics-to-your-health

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb