02 Oktober 2018

Mengharukan, Perjuangan Penuh Cinta Para Ibu dengan Anak Cerebral Palsy

Ibu hebat ini besarkan dua anaknya yang menderita cerebral palsy
Mengharukan, Perjuangan Penuh Cinta Para Ibu dengan Anak Cerebral Palsy


Bukanlah sebuah hal yang mudah bagi seorang ibu melihat anaknya penderita sebuah penyakit, terlebih bila penyakit tersebut tak bisa disembuhkan seperti cerebral palsy.

Penyakit tersebut merupakan kerusakan otak yang disebabkan oleh cedera otak atau perkembangan otak yang tidak normal yang terjadi saat otak anak masih berkembang, sebelum lahir, saat kelahiran, atau saat akan setelah lahir.

Menyambut hari cerebral palsy, mari simak perjuang hebat para ibu dengan anak celebral palsy berikut:

Ibu yang Berusaha Tetap Adil pada Tiga Anaknya

lisa viele
Foto: lisa viele
Foto: pinterest.com

Seorang ibu asal Carolina, Amerika Serikat harus berjuang untuk hidup bersama tiga orang anak. Saat salah satunya mengalami cerebral palsy, dan ia harus tetap memastikan bersikap adil pada ketiga anaknya.

Tepatnya 13 tahun yang lalu, Lisa melahirkan Lizzy lewat operasi sesar darurat yang kala itu sang putri mengalami masalah pada detak jantungnya.

Lizzy menderita cerebral palsy, kondisi yang tidak dapat disembuhkan dan permanen yang mempengaruhi otak. Lizzy kejang dan bahkan ngiler karena otaknya tidak menyuruhnya menelan.

Selama berbulan-bulan, Lisa menarik diri dari semua orang. Ia marah dan kemarahannya berubah menjadi kesedihan. Bahkan Lisa juga merasa seperti putri yang diharapkan sudah mati.

Tetapi ketika Lizzy mulai tersenyum pada usia 12 bulan, ia merasa mulai merasa berbeda. Akhirnya, Lisa berhasil mengatakan pada diri sendiri bahwa bagaimanapun juga, Lizzy tetaplah sempurna untuk dirinya.

Baca Juga : Mengagumkan! 7 Anak Penderita Cerebral Palsy yang Penuh Prestasi

Dua Ibu yang Menginspirasi Ibu Lain

cynthia cindy cerebral palsy
Foto: cynthia cindy cerebral palsy
reachingforthestars.org

Seorang ibu di Amerika Serikat bernama Cynthia melihat ada yang aneh dari perilaku putrinya, Cathryn, yang lahir secara prematur.

Cynthia mulai memperhatikan kadang Cathryn tampak lemah seperti boneka namun di lain waktu, dia tampak kaku. Perkembangan motoriknya tidak seperti kakaknya dulu.

Saat mengetahui jika Cathryn mengalami cerebra palsy, Cynthia langsung mencari berbagai informasi tentang penyakit tersebut di internet. Sayangnya, informasi yang ada di internet masih terbatas, terutama mengenai bagaimana cara orang tua menghadapi anak cerebral palsy.

Cynthia merasa frustrasi dan akhirnya bertemu dengan orangtua lain yang memiliki anak dengan kondisi sama, Anna. Mereka mencoba untuk memahami bagaimana mereka dapat membantu mendidik keluarga lain tentang hal ini.

"Saya berharap putri saya dapat kuliah dan memiliki kehidupan yang menyenangkan. Saya juga berharap suatu hari nanti kita tahu apa yang menyebabkan cerebral palsy sehingga kita dapat membantu orang lain,” kata Cynthia.

Ibu dengan Dua Anak Cerebral Palsy

agustiningsih
Foto: agustiningsih
Foto: jawapos

Di Indonesia sendiri, juga ada ibu hebat bernama Agustiningsih. Sesekali ia membenarkan posisi duduk sang anak atau membersihkan air liurnya.

Maria, yang kini sudah menginjak usia remaja harus menghabiskan waktunya terduduk di kursi roda atau tempat tidur. Jangankan bicara, ia bahkan selalu menangis.

Betapa hebatnya sang ibu, dari urusan makan hingga buang air besar semua ia yang bantu bahkan menggendongnya kemana-mana.

Rupanya, Maria memiliki sang kakak yang juga mengalami hal sama. Namun demikian, Marisa sang kakak kondisinya tak separah Maria ia masih bisa berkomunikasi dan berjalan.

Begitulah kisah para ibu hebat ini tetap setia menemani anaknya yang terkena cerebral palsy.

(MDP)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb