Waspada Skimming, Begini Cara Menghindarinya yang Perlu Mom Catat!
Mungkin tak banyak orang yang mengetahui modus kejahatan skimming, untuk itu simak informasi lengkapnya di sini.
Skimming, menurut Cyber Expert adalah aksi pencurian informasi data pada kartu debit atau kartu kredit nasabah bank.
Para pelaku kejahatan ini mendapatkan informasi tersebut dengan cara menyalin data yang ada di strip magnetik kartu debit atau kartu kredit secara ilegal.
Saat melakukan aksinya, pelaku skimming bisa mengambil uang simpanan nasabah pada rekening bank melalui informasi yang ada di kartu ATM.
Dengan begitu, pelaku bisa mencuri dana yang tersimpan di bank milik korban tanpa diketahui oleh pemiliknya.
Baca Juga: 13 Aplikasi Game Penghasil Uang, Ada yang Menghasilkan Uang Kripto, Lho!
Waspada Modus Kejahatan Skimming ATM
Foto: rackcdn.com
Pihak jasa keuangan dan bank telah bersinergi untuk melakukan berbagai peningkatan pada fitur keamanan transaksi nasabah.
Ini dilakukan agar tidak bisa diretas oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab ini.
Meski begitu, hingga kini masih ada saja nasabah yang belum mengetahui tentang bagaimana modus kejahatan skimming terjadi.
Bahkan, cukup banyak kasus skimming ATM yang terjadi merupakan akibat kesalahan atau sikap kurang berhati-hati dari seorang nasabah sehingga menyebabkan uangnya raib.
Tak tanggung-tanggung, nominal yang hilang ini bisa mencapai ratusan juta.
Oleh karena itu, Moms harus paham betul bagaimana modus kejahatan pencurian data terjadi sehingga Moms juga paham bagaimana cara untuk menghindarinya.
Baca Juga: 6 Cara Mengatur Uang Hasil Jualan agar Untung Maksimal
Bagaimana Aksi Skimming Bisa Terjadi?
Aksi ini sering terjadi saat nasabah menggunakan layanan ATM.
Umumnya target para pelaku kejahatan ini melakukan modus skimming adalah mesin ATM yang lokasinya berada di tempat yang sepi dan jauh dari keramaian.
Ini karena ATM di lokasi-lokasi tersebut biasanya kurang mendapatkan pengawasan dan pengamanan.
Selain itu, pelaku memilih lokasi ATM yang sepi karena di sana mereka mampu memasang mesin skimmer dengan lebih mudah.
Oleh karena itu, penting agar Moms menggunakan mesin ATM pada tempat yang ramai atau yang mudah diawasi petugas keamanan atau di di dekat kantor bank bersangkutan.
Tak hanya itu, Moms juga bisa mengantisipasi hal tersebut dengan mengaktifkan fitur pemberitahuan atau notifikasi.
Fitur ini bekerja dengan cara menunjukkan adanya transaksi pada kartu debit atau kartu kredit yang Moms atau anggota keluarga lain miliki.
Biasanya, pihak bank memiliki fitur notifikasi yang bisa dilakukan via SMS ataupun yang lainnya.
Apabila Moms menjadi korban modus kejahatan ini, transaksi yang dilakukan oleh pelaku akan langsung dilaporkan melalui notifikasi tersebut.
Moms juga dapat langsung mengajukan laporan dan pemblokiran kartu kepada pihak bank sehingga pelaku tidak lagi bisa melakukan aksinya.
Jadi, pastikan fitur ini telah aktif supaya dapat mengetahui transaksi apa saja yang terjadi pada kartu debit maupun kredit yang Moms miliki.
Baca Juga: Waspada ‘Selingkuh’ Keuangan di Rumah Tangga, Apa Maksudnya?
Ciri-Ciri Alat Skimming di ATM
Foto: nwcu.com
Tak hanya berlokasi di tempat yang minim pengawasan, Moms juga perlu memahami seperti apa mesin skimming tersebut.
Mesin skimming ini umumnya dapat diketahui melalui bentuk fisiknya. Biasanya mesin ini terpasang pada tempat masuknya kartu di mesin ATM.
Jika Moms mencurigai ada alat yang aneh dan tidak terlihat seperti mesin ATM sebagaimana mestinya, maka urungkan niat Moms untuk melakukan transaksi di ATM tersebut.
Sebenarnya tidaklah sulit mengenali mesin ATM yang sudah terpasang alat skimming atau tidak, sebab bentuk dan warnanya dari mesin ini akan sangat terlihat mencurigakan.
Namun, karena kurang berhati-hati atau mungkin menggunakan mesin ATM dengan terburu-buru, maka nasabah menjadi tidak waspada melihat bahwa ada alat skimming yang sudah terpasang di ATM.
Baca Juga: 11 Cara Mendapat Uang dari Internet, Coba Yuk!
Tips Menghindari Skimming
Foto: cermati.com
Untuk terhindar dari modus kejahatan skimming ATM, Moms bisa melakukan beberapa tips menghindarinya berikut ini:
1. Rutin Memeriksa Rekening Bank
Hal pertama yang harus Moms lakukan adalah memeriksa rekening bank yang Moms miliki secara berkala.
Karena, Moms tidak pernah tahu apa saja data-data pribadi yang sudah didapatkan oleh para pelaku.
Bahkan ketika Moms menyambungkan laptop atau smartphone ke WiFi publik, hal ini juga bisa menjadi celah para pelaku.
Kecanggihan teknologi yang ada saat ini juga bisa dengan mudah diretas oleh para hacker. Oleh karena itu, Moms harus proaktif sebagai nasabah untuk menghindari kejahatan ini.
Jadi, pastikan untuk secara rutin cek rekening transaksi bank.
Dengan begitu, Moms bisa melihat laporan transaksi keluar-masuknya dana, dan menyesuaikan dengan transaksi sebenarnya.
Jika ada sesuatu mencurigakan, seperti transaksi yang tak pernah Moms lakukan, walau misalnya jumlahya sedikit, Moms tetap harus melapor pada pihak bank.
2. Jangan Tergiur dengan Iming-Iming Hadiah
Diskon, cashback atau penawaran gratis apapun itu memang sangat menggiurkan.
Namun Moms harus paham akan konsep "too good to be true", atau terlalu bagus untuk menjadi nyata.
Jika ada orang yang menelepon atau mengirim e-mail dan menawarkan hadiah yang mungkin Moms menganggapnya tidak masuk akal, bisa dipastikan bahwa mereka ada pelaku kejahatan.
Salah satu upaya kejahatan ini adalah dengan mengambil data-data dari korban yang terhasut akan iming-iming hadiah palsu tersebut.
Ingat, pihak bank sangat jarang untuk menelepon Moms, bahkan hanya untuk menawarkan hadiah.
Apalagi, nomor yang menelepon Moms bukan nomor kantor resmi. Sebaiknya blokir saja nomor tersebut supaya tidak mengganggu lagi.
Baca Juga: Ini 6 Tips Mengelola Keuangan Agar Jauh dari Hutang
3. Gunakan Fitur Pembayaran Online
Daripada menggunakan kartu kredit, Moms kini juga bisa menjadikan fitur pembayaran online sebagai alternatif.
Terlebih jika Moms melakukan transaksi di luar negeri, lebih baik menggunakan Paypal atau Venmo dibandingkan kartu kredit atau debit yang Moms miliki.
Pasalnya, jika melalui PayPal atau layanan serupa, pihak situs tempat belanja tidak bisa melihat informasi pribadi para pembelinya.
Apa yang bisa mereka lihat nantinya, hanyalah alamat e-mail yang digunakan, jadi ini akan lebih aman.
4. Ganti Pin secara Berkala
Selain rutin mengecek rekening, Moms juga perlu mengganti pin secara berkala.
Para pelaku skimming akan terus berupaya untuk mengetahui atau membobol pin yang Moms miliki.
Jadi, ubah pin secara berkala supaya lebih aman. Mungkin terlihat merepotkan, namun ini menjamin data dan dana yang ada di rekening tetap aman.
Baca Juga: Pentingnya Perencanaan Keuangan Pribadi dalam Rumah Tangga
Dengan informasi tentang kejahatan skimming ini, sangat diharapkan Moms untuk terus berhati-hati saat melakukan transaksi perbankan.
Jangan lupa bagikan artikel ini kepada orang-orang tercinta, agar mereka lebih paham tentang modus kejahatan ini dan bisa menghindarinya.
- https://www.investopedia.com/terms/s/skimming
- https://cyberexperts.com/what-is-skimming-in-cybersecurity/
- https://www.cybercrimechambers.com/atm-card-skimming-and-pin-capturing.php
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.