03 Juni 2020

Penyakit Cerebrovascular: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Penyakit cerebrovascular yang memengaruhi pembuluh darah bisa disebabkan oleh berbagai penyakit.
Penyakit Cerebrovascular: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Penyakit cerebrovascular mengacu pada sekelompok kondisi penyakit dan gangguan yang memengaruhi pembuluh darah dan suplai darah ke otak.

Jika penyumbatan, malformasi atau pendarahan mencegah sel-sel otak mendapatkan oksigen cukup, maka kerusakan otak mungkin saja terjadi.

Di Amerika Serikat dilansir dari oleh medicalnewstoday.com, penyakit cerebrovascular adalah penyebab kematian tertinggi kelima. Pada 2017, penyakit ini menyebabkan 44,9 kematian per 100.000 orang atau total 146.383 kematian.

Namun, orang bisa mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan mengembangkan penyakit cerebrovascular.

Gejala Penyakit Cerebrovascular

serebrovaskular - gejala (pixabay) (1).jpg
Foto: serebrovaskular - gejala (pixabay) (1).jpg (pixabay.com)

Foto: pixabay.com

Dikutip dari Stroke Journal, gejala penyakit cerebrovascular tergantung pada lokasi penyumbatan dan dampaknya pada jaringan otak. Peristiwa yang berbeda mungkin memiliki efek yang berbeda. Tetapi, gejala umumnya termasuk:

  1. Sakit kepala parah dan tiba-tiba
  2. Kelumpuhan satu sisi tubuh
  3. Kelemahan satu sisi tubuh
  4. Kebingungan
  5. Kesulitan komunikasi atau bicara cadel
  6. Kehilangan penglihatan dan keseimbangan

Pertolongan medis cepat mungkin dibutuhkan jika seseorang menunjukkan gejala serangan cerebrovascular yang memiliki efek jangka panjang, seperti gangguan kognitif dan kelumpuhan.

Baca Juga: Mengenal Aritmia, Penyakit yang Jadi Sebab Mati Mendadak

Penyebab Penyakit Cerebrovascular

serebrovaskular - penyebab (pixabay).jpg
Foto: serebrovaskular - penyebab (pixabay).jpg (pixabay.com)

Foto: pixabay.com

1. Stroke

Stroke merupakan penyebab paling umum penyakit cerebrovascular. Ciri khasnya dilansir oleh healthline.com, hilangnya sensasi atau fungsi motorik secara permanen. Dua kategori umum stroke adalah hemoragik (pendarahan otak) atau iskemik (aliran darah ke otak yang tidak mencukupi).

2. Serangan Iskemik Transien (TIA)

Sama seperti stroke, serangan iskemik transien yang gejalanya bisa sembuh dalam 24 jam juga termasuk penyebab penyakit cerebrovascular.

3. Aneurisma

Aneurisma disebabkan oleh melemahnya dinding arteri yang mengakibatkan tonjolan di pembuluh darah. Kondisi ini bisa menyebabkan penyakit cerebrovascular.

4. Malformasi Vaskular

Kondisi ini merujuk pada kelainan yang terjadi pada arteri atau vena.

5. Demensia Vaskular

Kondisi yang menyebabkan penyakit cerebrovascular ini merupakan bentuk gangguan kognitif permanen.

Baca Juga: Hati-hati, Darah Tinggi Bisa Sebabkan Komplikasi Kehamilan!

Cara Pengobatan Penyakit Cerebrovascular

serebrovaskular - pengobatan (pixabay).jpg
Foto: serebrovaskular - pengobatan (pixabay).jpg (pixabay.com)

Foto: pixabay.com

Perawatan spesifik tergantung pada jenis penyakit cerebrovascular seseorang. Namun, pengobatan penyakit ini berpusat pada peningkatan aliran darah otak.

Berdasarkan penyebabnya, dokter akan memilih beberapa opsi perawatan dan yang paling efektif tergantung pada tingkat keparahannya.

Dikutip dari Postgraduate Medical Journal, sebagian besar kasus, penyakit cerebrovascular bisa ditangani dengan obat tekanan darah, obat kolesterol dan pengencer darah. Obat-obatan ini biasanya diberikan oleh orang yang arterinya kurang dari 50 persen tersumbat.

Dalam kasus lebih parah, operasi untuk menghilangkan plak atau penyumbatan mungkin diperlukan. Jika fungsi otak telah berkurang karena penyakit ini, pasien membutuhkan terapi fisik, okupasi dan wicara.

Baca Juga: Pertolongan Pertama Serangan Stroke, Lakukan 6 Hal ini dalam 30 Menit Pertama

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb