06 Desember 2022

Serba-serbi Pura Mangkunegaran, Lokasi Ngunduh Mantu Kaesang Pangarep dan Erina Gudono!

Ada perpustakaan, museum, hingga benda antik lainnya
Serba-serbi Pura Mangkunegaran, Lokasi Ngunduh Mantu Kaesang Pangarep dan Erina Gudono!

Foto: puromangkunegaran.com

Kota Solo memiliki 2 keraton dan salah satunya adalah Pura Mangkunegaran.

Lokasi ini merupakan istana resmi Kadipaten Mangkunagaran dan tempat kediaman para Adipati Mangkunagaran.

Nah, menariknya, Pura Mangkunegaran dijadikan sebagai salah satu tempat pelaksanaan rangkaian acara pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.

Acara Ngunduh Mantu Kaesang dan Erina di Pura Mangkunegaran digelar pada 11 Desember 2022.

Bangunan yang akan menjadi lokasi acara pernikahan Kaesang ini mulai dibangun pada tahun 1757 oleh Raden Mas Said atau Pengeran Sambernyawa.

Ia juga kerap dipanggil sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I.

Menariknya, bangunan dan arsitektur kompleks memiliki bagian menyerupai keraton, seperti pamédan, pendapa, pringgitan, dalem, dan keputrèn.

Pura Mangkunegaran merupakan salah satu destinasi wisata yang kerap dikunjungi banyak orang ketika berlibur ke Kota Surakarta.

Sebagai bangunan utama di Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta, Pura Mangkunegaran sempat mengalami perubahan.

Salah satunya dari dekorasi Eropa yang populer. Yuk, Moms intip lebih dalam mengenai Pura Mangkunegaran di sini!

Baca Juga: 7 Rekomendasi Wisata Bumiayu, Banyak Wisata Alam Menarik!

Sejarah Pura Mangkunegaran

Pura Mangkunegaran
Foto: Pura Mangkunegaran

Pendirian Pura Mangkunegaran berawal dari penandatanganan Perjanjian Salatiga antara Sunan Pakubuwono III dengan Raden Mas Said.

Seperti mengutip dari laman resmi Pura Mangkunegaran, perjanjian ini dilakukan pada 17 Maret 1757.

Perjanjian tersebut bertepatan dengan hari Sabtu Legi tanggal 5 Jumadilawal, tahun Alip Windu Kuntara, tahun Jawa 1638.

Penandatanganan ini dilakukan oleh Sunan Pakubuwono III dengan Raden Mas.

Kemudian, disaksikan oleh perwakilan Sultan Hamengku Buwono I dan VOC di Salatiga.

Isi perjanjian inilah yang menandai berdirinya Mangkunegaran.

Berdasarkan perjanjian, Mangkunegara I memerintah di wilayah Kedaung, Matesih, Honggobayan, Sembuyan, Gunung Kidul, Pajang sebelah utara, dan Kedu.

Mangkunegaran adalah Kadipaten yang berada di bawah Kasunanan Solo dan Kasultanan Jogja.

Lalu, pada 1757-1946, Kadipaten Mangkunegaran merupakan kerajaan otonom.

Kerajaan otonom memiliki wilayah yang sangat luas dan berhak memiliki tentara sendiri.

Setelah sekian lamanya menjadi kerajaan otonom, pada September 1946 Mangkunegoro VIII menyatakan bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Nah, sebagai tambahan informasi, Pura Mangkunegaran masih digunakan oleh pangeran yang memimpin saat ini yaitu Gusti Pangeran Haryo Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo atau Mangkunegara X.

Lokasi ini pun kerap mengadakan acara seni dan budaya, selain sehari-hari dibuka untuk wisata masyarakat.

Baca Juga: Serba-Serbi Lembang Park & Zoo, Kebun Binatang Kekinian yang Cocok untuk Keluarga!

Dijadikan Lokasi Acara Pernikahan Kaesang dan Erina

Erina dan Kaesang
Foto: Erina dan Kaesang (Instagram.com/kaesangp)

Nah, seperti yang sudah dijelaskan singkat di atas, Pura Mangkunegaran dijadikan salah satu lokasi untuk acara pernikahan Kaesang dan Erina.

Simak fakta-faktanya di bawah ini, yuk Moms.

1. Alasan Menggunakan Pendopo Pura Mangkunegaran

Presiden Joko Widodo sempat menjelaskan alasan keluarganya menggunakan lokasi ini sebagai salah satu acara pernikahan putra bungsunya.

Jokowi mengatakan gedung sebelumnya yang digunakan sebagai acara pernikahan Gibran dan Kahiyang, Graha Saba Buana, di Jalan Letjen Supraoto, Solo, sedang tidak bisa digunakan.

Karena tidak ingin mengganggu acara masyarakat yang sudah lebih dulu menggunakan gedung tersebut, akhirnya keluarga Jokowi memilih tempat lain.

2. Tidak Disediakan Kotak Sumbangan

Jika pada acara pernikahan lainnya menyediakan kotak sumbangan, justru acara pernikahan Kaesang dan Erina tidak disediakan kotak sumbangan.

Hal ini dilakukan juga ketika Gibran dan Kahiyang menikah.

3. Tamu Undangan Dilarang Menggunakan Batik Motif Parang Lereng

Gibran juga sempat mengatakan bahwa tamu undangan dilarang mengenakan batik motif parang lereng.

Parang lereng adalah batik dengan ciri motif berulang mengikuti garis diagonal.

Konon, motif tersebut diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusumo.

Pada masa Dinasti Mataram hingga awal kemerdekaan, motif tersebut hanya boleh dipakai oleh para raja dan keturunannya (sentana).

Baca Juga: 8 Potret Mesra Kaesang Pangarep dan Erina Gudono saat Pre-Wedding, Lengket!

Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional

pura mangkunegaran
Foto: pura mangkunegaran

Sebelum berkunjung ke Pura Mangkunegaran, pastikan Moms mengetahui harga tiket dan jam operasionalnya, ya! Yuk, simak di sini.

1. Harga Tiket

  • Harga tiket masuk domestik: Rp20.000
  • Harga tiket masuk mancanegara: Rp40.000

2. Jam Operasional

  • Jam operasional Pura Mangkunegaran: pukul 08.30 - 14.00 WIB (Senin - Jumat) dan pukul 08.30 - 13.00 WIB (Minggu).
  • Jam operasional Museum: pukul 08.30 - 14.30 WIB (Senin - Rabu, Jumat, dan Sabtu) dan pukul 08:30 - 14:00 WIB (Kamis dan Minggu).
  • Jam operasional Perpustakaan: 09.00 - 12.00 WIB (Senin - Kamis) dan pukul 09.00 - 11.00 WIB (Jumat dan Sabtu).

Baca Juga: Kampung Konservasi Rimbun, Wisata Alam, Kuliner, hingga Edukasi!

Kegiatan di Pura Mangkunegaran

Isi di Dalam Pura Mangkunegaran
Foto: Isi di Dalam Pura Mangkunegaran

Moms tidak perlu cemas ketika berkunjung ke sini, karena ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan dan cukup menarik!

1. Berkeliling di Pura Mangkunegaran

Ketika berkunjung ke sini, tentunya ingin melihat isi dari istana keraton ya, Moms.

Bangunan Joglo dengan halaman luas yang ditutupi rumput hijau kerap menarik perhatian pengunjung.

Selain itu, ketika memasuki area pura, pengunjung akan disambut oleh pendamping untuk memandu berkeliling. Tarifnya pun sukarela, lho Moms!

Lokasi ini memiliki beberapa bagian, yaitu Pendopo Ageng berupa bangunan terbuka dengan sentuhan antik, ada juga gamelan berusia 300 tahun.

2. Berkunjung ke Museum

Tidak hanya berkeliling, pengunjung juga diperbolehkan untuk melihat ke dalam museum.

Museum ini menyimpan benda bersejarah milik istana yang dikumpulkan sejak 1926.

Barulah di 1968 pura ini dibuka untuk umum sebagai tempat wisata.

Di dalamnya terdapat meja dan lemari kaca yang berisikan pedang dari berbagai dinasti.

Ada juga koleksi lainnya seperti lencana, bambu runcing, senjata api, dan lukisan foto keluarga kerajaan.

Baca Juga: Rekomendasi 6 Tempat Wisata di Solok Terbaru dan Hits

3. Perpustakaan

Perpustakaan ini bernama Perpustakaan Rekso Pustoko, sudah berdiri sejak 11 Agustus 1867 saat pemerintahan KGPAA Mangkunegara IV.

Mulanya perpustakaan ini hanya berisi buku beraksara Jawa, yang merupakan naskah asli, turunan, atau cetakan.

Lalu, di masa pemerintahan Mangkunegara VII, koleksi menjadi lebih beragam.

Mulai dari buku berbahasa Jawa, Inggris, Prancis, Belanda, dan Jerman.

Pada 1980 akhirnya perpustakaan ini terbuka untuk umum. Koleksinya pun semakin bertambah dan menarik.

Selain menyimpan buku, terdapat juga koleksi lainnya, seperti karya luhur Mangkunegara IV, yaitu Serat Wedhotomo, Serat Tripomo, Serat Woroyagyo, Serat Laksita Raja.

Nah, itu dia Moms informasi seputar Pura Mangkunegaran yang merupakan tempat wisata di Kota Solo dan masih menarik perhatian pengunjung!

  • https://bob.kemenparekraf.go.id/30139-beberapa-fakta-menarik-mengenai-istana-mangkunegaran/
  • https://puromangkunegaran.com/info/sejarah/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb