
Mode nesting saat hamil ternyata membuat Moms pun ingin mengatur bagaimana tampilan kamar Si Kecil akan terlihat.
Sehingga, Moms pun ingin langsung terjun terlibat dalam merenovasinya seperti mengecat.
Namun, menghirup asap cat tidak bagus untuk siapapun terlebih Moms yang tengah mengandung Si Kecil.
Mengecat dapat membuat Moms terpapar banyak bahan kimia lalu sulit juga mengukur seberapa banyak berbagai zat yang diserap oleh tubuh sehigga tak diketahui risikonya.
Moms mungkin bertanya-tanya apakah ada sains yang mendukung bahwa tidak boleh mengecat atau hanya karena orang khawatir dengan Moms yang sedang hamil sehingga terjatuh dari tangga saat proses pengecatan berlangsung.
Nah, berikut ini risiko ibu hamil mengecat yang perlu diketahui:
Baca Juga: 6 Tips Dekorasi Kamar Untuk Hadirkan Tidur Lebih Nyenyak
Foto: Aneurisma otak (shutterstock).jpg (shutterstock)
Foto: Orami Photo Stocks
Dalam sebuah studi dariNeuroscience tahun 2017, para peneliti mengamati tikus yang terlalu banyak menghirup cat berbasis toluene mengungkapkan bahwa paparan tersebut dapat mengenai fungsi memori spasial pada anak tikus yang berlanjut hingga remaja.
Sementara manusia bukan tikus, namun penelitian ini menunjukkan bahwa inhalasi cat mungkin berisiko terhadap perkembangan otak bayi yang dapat berdampak pada perkembangan masa kecil mereka juga.
Baca Juga:Percantik Tembok Rumah dengan DIY Lukisan Mozaik
Penelitian The Japan Environment and Children’s Study pada 2019 menyimpulkan bahwa renovasi rumah secara signifikan terkait dengan kelainan genital pria sehingga menimbulkan risiko ibu hamil mengecat. Kekhawatiran tersebut utamanya bagi ibu yang membawa janin bayi laki-laki.
Para penelitian mencatat bahwa kerangka waktu di mana bayi terpapar pada renovasi rumah dan tingkat paparan memang penting.
Studi yang sama mendiskreditkan ide-ide sebelumnya tentang kelainan kelahiran tertentu lainnya yang secara tradisional dianggap disebabkan oleh inhalasi asap cat, seperti langit-langit mulut sumbing.
Trimester pertama adalah waktu yang paling sensitif, karena organ utama dan fungsi tubuh sedang dikembangkan. Jadi yang terbaik adalah meminta bantuan mengecat kamar bayi (atau melakukan proyek lain) agar aman.
Foto: Ilustrasi trimester pertama
Foto: Orami Photo Stocks
Sebuah studi 2012 dari Environmental Health menunjukkan adanya kelainan bawaan pada sistem ginjal dan saraf bayi yang terpapar selama trimester pertama untuk cat berbasis pelarut.
Kegiatan dalam bulan-bulan menjelang konsepsi mungkin juga penting. Satu studi 2017 menemukan bahwa paparan bau cat dalam 6 bulan sebelum pembuahan dapat memengaruhi berat lahir bayi dan dapat meningkatkan risiko makrosomia. Namun, penting untuk dicatat bahwa ini hanya studi tunggal.
Sementara itu, dilansir dari American Pregnancy Association bila Moms terlalu bersemangat dan harus mengecat kamar bayi, pastikan untuk mengikuti panduan ini guna mengurangi kemungkinan paparan cat:
Baca Juga:6 Jenis Nutrisi yang Wajib Dikonsumsi Oleh Ibu Hamil Trimester Pertama
Jika Moms masih khawatir maka opsi teraman adalah membiarkan orang lain melakukan pengecatan atau menunda hingga Si Kecil lahir.
Namun ingat, tindakan pencegahan keamanan yang sama terkait cat dan bahan kimia berlaku untuk bayi yang baru lahir.
Betapapun tergoda Moms untuk memiliki kamar yang baru didekorasi, jangan meletakkan Si Kecil di kamar yang baru dicat. Dia mungkin masih menghirup asap beracun.