13 January 2025

Rontgen pada Anak: Kegunaan, Prosedur, dan Potensi Risikonya

Adakah bahaya dari prosedur rontgen yang dilakukan terhadap anak-anak?
Rontgen pada Anak: Kegunaan, Prosedur, dan Potensi Risikonya

Foto: Orami Photo Stock

Rontgen pada anak sering dikaitkan dengan risiko karena paparan radiasnya.

Foto rontgen atau sinar X merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengambil gambar bagian dalam tubuh.

Ini merupakan cara yang efektif untuk melihat dan mendeteksi kelainan pada tubuh anak. Namun, apakah rontgen pada anak aman?

Sinar X adalah bentuk energi radiasi, seperti cahaya atau gelombang radio.

Saat memasuki tubuh, energi dari sinar X diserap oleh tulang dan beberapa organ. Hasilnya bisa Moms lihat dalam bentuk gambar.

Bagian tubuh yang lebih padat, seperti tulang, lebih sulit ditembus sinar X.

Oleh sebab itu, pada hasil rontgen, tulang ditunjukkan dengan warna putih.

Sementara, organ tubuh yang lebih "lembut", seperti jantung dan paru-paru, berwarna hitam.

Kegunaan Rontgen

Manfaat Rontgen
Foto: Manfaat Rontgen (Blog.radiology.virginia.edu)

Sinar-X banyak dimanfaatkan dalam bidang medis untuk keperluan pencitraan diagnostik.

Teknologi ini memberikan informasi penting tentang struktur internal tubuh, membantu tenaga kesehatan dalam mendeteksi dan mengevaluasi berbagai kondisi.

Beberapa aplikasi utamanya meliputi:

1. Deteksi Patah Tulang

Sinar-X dapat digunakan untuk mendiagnosis patah tulang dengan memperlihatkan perbedaan antara tulang yang padat dan jaringan lunak di sekitarnya.

2. Pencitraan Dada

Dilansir dari Cleveland Clinic, sinar-X dapat mendeteksi kondisi seperti pneumonia dengan menunjukkan perbedaan antara paru-paru yang berisi udara dan area yang terinfeksi.

3. Mamografi

Melansir dari Australian Radiation Protection and Nuclear Safety Agency, teknik khusus sinar-X ini digunakan untuk mendeteksi kanker payudara, dengan menggunakan dosis radiasi rendah untuk mengurangi risiko paparan.

4. Fluoroskopi

Metode ini menyediakan gambar real-time dari struktur tubuh yang bergerak, seperti jantung atau saluran pencernaan, dan sering digunakan dalam berbagai prosedur medis, dilansir dari United States Environmental Protection Agency.

Prosedur Rontgen pada Anak

Proses Rontgen pada Anak
Foto: Proses Rontgen pada Anak (pexels.com/cottonbro)

Dalam prosedur rontgen pada anak, orang tua bisa menjadi wali pendamping.

Rontgen pada anak dilakukan dengan bantuan mesin sinar X.

Selama prosedur rontgen berlangsung, anak harus tetap diam untuk mengurangi kemungkinan mengaburkan gambar.

Pada bayi atau anak-anak usia yang masih kecil, Moms atau Dads perlu membantu mereka agar tetap diam.

Sementara itu, anak-anak yang lebih besar akan diminta untuk menahan napas dan tetap diam selama beberapa detik selama rontgen.

Seorang ahli yang membantu prosedur rontgen pada anak disebut sebagai teknolog.

Teknolog mungkin dapat meminta anak Moms untuk berbaring miring atau berdiri sehingga dapat mengambil gambar tambahan.

Ketika pemeriksaan selesai, ahli teknolog mungkin akan meminta Moms untuk menunggu sampai ahli radiologi memastikan bahwa mereka memiliki semua gambar yang diperlukan.

Seluruh pemeriksaan rontgen, mulai dari penentuan posisi hingga mendapatkan dan memverifikasi gambar, biasanya diselesaikan hanya dalam waktu 15 menit.

Dan paparan radiasi yang sebenarnya biasanya kurang dari 1 detik.

Baca Juga: Amankah Rontgen Saat Hamil? Ini yang Perlu Moms Ketahui!

Potensi Risiko Efek Radiasi dari Rontgen pada Anak

Benarkah Sinar Radiasi dari Rontgen Picu Kanker?
Foto: Benarkah Sinar Radiasi dari Rontgen Picu Kanker? (Shutterstock)

World Health Organization menjelaskan bahwa CT scan dapat memberikan paparan radiasi pada pasien, sementara radiografi konvensional, memberikan efek radiasi yang ratusan kali lebih sedikit.

Paparan radiasi, meskipun kecil, dapat meningkatkan risiko kanker di masa mendatang.

Namun, radiasi akibat rontgen dada sama dengan radiasi alami yang kita terima dan terjadi di lingkungan kita sehari-hari.

Jadi, tidak perlu terlalu khawatir akan efeknya. Karena dosis radiasi dapat disesuaikan berdasarkan jenis pemeriksaan yang dibutuhkan.

Anak-anak memang sangat rentan terhadap efek radiasi karena jaringan mereka yang sedang tumbuh.

Namun, tentunya ketika pemeriksaan rontgen diperlukan untuk mendiagnosis penyakit pada anak, manfaatnya jauh lebih besar dari risikonya.

Jika memang pemeriksaan rontgen dibutuhkan, tentu risiko tidak menjalaninya akan lebih besar daripada risiko radiasi dari prosedur rontgen itu sendiri.

Risikonya secara umum lebih tinggi pada anak dengan usia yang lebih muda, seperti pada bayi baru lahir, dibandingkan dengan anak yang lebih besar.

Jadi, prosedur ini baiknya memang dilakukan ketika hanya benar-benar dibutuhkan.

Untuk mengurangi kekhawatiran akan risiko dari paparan radiasi, Moms bisa konsultasi dengan dokter sehingga Si Kecil mendapatkan dosis radiasi seminimal mungkin.

Dengan demikian, anak Moms bisa mendapatkan perawatan yang tepat dan tetap aman.

  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/277973
  • https://www.radiologyinfo.org/en/info/pediatric-xray
  • https://www.msdmanuals.com/home/special-subjects/common-imaging-tests/x-rays
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/21818-x-ray
  • https://www.arpansa.gov.au/understanding-radiation/what-is-radiation/ionising-radiation/x-ray
  • https://www.epa.gov/radtown/radiation-and-medical-x-rays
  • https://www.nuh.nhs.uk/radiation-physics/
  • https://cdn.who.int/media/docs/default-source/documents/radiation/x-ray-exams-children-leaflet.pdf?sfvrsn=2a85bfaf_2
  • https://cdn.who.int/media/docs/default-source/documents/radiation/communicating-radiation-risks-in-paediatric-imaging-chapter-3.pdf?sfvrsn=83d5acb3_2

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.